Menakar Makna Pandemi Covid-19 Dalam Keterbatasan Manusia
User

Menakar Makna Pandemi Covid-19 Dalam Keterbatasan Manusia

Beritajabar.id - Keberadaan Pandemic Corona Virus Dengue (Covid-19) sampai hari ini belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda, justru kian mengganas, tidak lagi menunjukkan tanda-tanda apakah terindikasi atau membawa virus tersebut. Berbagai upaya telah dilakukan untuk memutus mata rantai penyebarannya, namun juga belum ada tanda-tanda keberhasilannya. Kepenatan setiap individu menggeliat dan berusaha untuk menghindar dari masalah yang melanda agar dapat kembali kepada kehidupan normal sehingga dapat beraktivita secara maksimal, melakukan apa saja yang dimauinya.

Upaya pemerintah melalui berbagai program dan kegiatan juga tidak berhenti pada batas wacana, namun dengan menggunakan segala potensi dan kemampuannya berusaha agar masyarakat dapat terbebas dan terlindungi dari Pandemic Covid-19 yang sedang berkecamuk.  Sosialisasi demi sosialisasi kegiatan tidak pernah berhanti dan bahkan silih berganti agar masyarakat dapat tenang dan nyaman, pemerintahpun menggulirkan bantuan demi bantuan untuk menjaga situasi dan kondisi terjaga.

Bagi masyarakt sendiri, sudah semestinya mengikuti apa yang di harapkan oleh pemerintah sehingga program dan kegiatan yang diamanatkan dapat sampai pada tujuannya dan akhirnya rantai penyebaran Covid-19 benar-benar terhenti seperti yang diharapkan bersama. Tidak perlu membuat kegiatan tandingan yang hasilnya justru akan memperkeruh suasana, sehingga dana yang sudah dialokasikan menjadi efisien dan tidak dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang selalu berusaha mengambil keuntungan untuk kepentingan dirinya sendiri.

Jalan tengah yang terbaik adalah melakukan perenungan atau flashback terhadap apa yang tengah terjadi dialami oleh negeri ini.  Kalau dapat melakukan perenungan kemungkinan akan timbul dua pertanyaan sebagai hasil perenungan terhadap masalah pandemic Covid-19 yang tengah berlangsung. Pertama, bisa jadi Covid-19 merupakan hasil rekayasa manusia yang dilakukan oleh segelintir orang yang memiliki kepentingan agar dapat menguasai atau memenangi perlombaan senjata berupa pemusnahan masal secara sistemik, dan yang kedua Covid-19 memang kehendak Tuhan Yang Maha Esa agar manusia menyadari terhadap segala kekeliruan dan kekhilafannya selama ini dan segera kembali kepada jalan yang telah ditentukan.

Pemerintah menganjurkan masyarakat untuk menghindari atau mencegah penyebaran Covid-19 dengan 3M, menjaga jarak, mencuci tangan dan menggunakan masker, merupakan makna yang tepat. Mungkin 3M yang dianjurkan pemerintah bukan dalam arti yang sesederhana yang dipraktikan dalam sehari-hari berkaitan dengan Covid-19 dengan rantai penyebarannya. Sebab yang dilakukan sehari-hari juga ada pro dan kontranya, karena seperti bahaya laten yang tiba-tiba menyerang begitu saja.

Tetapi sebagai makhluk yang beragama, juga perlu mempercayai hal-hal yang tidak kasat oleh mata biasa. Bisa jadi Tuhan berkehendak lain, melihat situasi dan kondisi umatnya yang semakin hari semakin banyak hal-hal yang dilanggar bahkan pedoman dijadikan tontonan, dan sebaliknya tontonan dijadikan pedoman, pergeseran pendangan dan etika pergaulan juga memberikan kontribusi yang nyata dalam penyebaran Covid-19.

Dalam kaitan menjaga jarak bukan hanya sekedar menjaga jarak antara satu sampai dua meter jarak relatif yang dianjurkan (social distance), namun juga menjaga jarak dan perasaan terhadap sesama diantara umat manusia, termasuk jarak pemegang kekuasaan (power distance) terhadap pemberi kuasa dan penguasaan. Dalam Bahasa yang sederhanasejauh mana para anggota organisasi memandang atau merasakan diri mereka “dekat” atau “jauh” dengan para pemegang otoritas, dan sejauh mana mereka merasa mempunyai kekuasaan yang mereka peroleh dari lembaga / organisasi. Dengan demikian dimensi power distance ini sesungguhnya mau mengungkapkan sejauh mana para anggota masyarakat / organisasi yang merasa kurang kuat atau tidak berdaya berhadapan dengan kekuasaan yang mereka anggap tidak adil dan tidak merata, dan ini merupakan masalah mendasar yang dirasakan oleh setiap anggota masyarakat / organisasi dimanapun berada, karena derajat power distance dapat menentukan status atau posisi mereka dalam menjalankan peran sesuai dengan besarnya kekuasaan yang diberikan oleh pihak otoritas. Dalam masyarakat yang mempunyai tingkat power distance rendah akan terus berusaha menuntut dan mencari alasan pembenaran untuk mendapatkan keseimbangan. Hal ini karena power distance juga merupakan “sense” dari sebuah sistem yang secara kolektif mempunyai nilai-nilai kolektif baik yang intangible maupun tangible.

Selain itu masih dalam pengertian jarak, banyak perasaan orang tua yang tidak bisa dijaga oleh kaum muda, sehingga orangtua hanya bisa menangis dan mengharapka agar anak, cucunya selamat dalam kehidupan dikemudian nanti. Guru hanya sekedar guru yang hanya membekali pembelajaran membaca, menulis dan menghitung tidak lagi menuntun dalam waktu yang bagaimana suatu ilmu itu akan digunakan dan diaplikasikan sebagai penghormatan kepada guru dan orangtua. Kondisi seperti ini terkadang juga dimanfaatkan oleh oknum guru yang mengambil kesempatan untuk kepentingan dirinya sendiri, sehingga jarak antara guru yang satu dengan yang lainnya tidak sama, dan kadang mencoreng profesi guru.

Jarak yang dimaksud juga berupa unggah-ungguh dalam menerapkan etika dan estetika dalam menerapkan dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan tehnologi serta seni yang diserap dari para guru. Seandainya jarak itu terjaga dengan baik dan tertata rapi dan teratur, tentunya guru dan orangtua akan senang memberikan wejangan dan pitutur baik, tanpa harus menunda kapan sebaiknya hal tersebut dilakukan, karena guru dan orangtua memahami bahwasanya murid atau anak sudah dapat memilih dan memilah mana yang benar dan mana yang salah, juga dapat membedakan mana yang harus didahulukan dan mana yang dapat ditunda untuk beberapa saat, karena keyakinan guru dan orangtua memahami kematangan pikiran dan emosional sang murid atau anak.

Mungkin sudah sangat langka di era modern seperti ini guru atau orangtua memberikan wejangan, baik melalui cerita atau bentuk lainnya. Murid atau anak diberikan wejangan dijaman dahulu merupakan hal yang biasa untuk menerima ilmu dan kesempurnaan hidup sehari-hari, artinya anak sudah saatnya dapat diandalkan dalam kehidupan bermasyarakat bukan sekedar anak yang hanya bermain-main lantas marah ketika keinginannya tidak dipenuhi. Menerima wejangan bukan karena murid atau anak melakukan kesalahan atau pelanggaran terhadap norma-norma kehidupan yang hakiki sehingga perlunya sebuah wejangan.

Wejangan adalah hal-hal yang sudah semestinya dilakukan oleh orang-orang yang sangguh menerima ilmu pengetahuan tentang hidup dan kehidupan untuk saat ini maupun pada saat yang akan datang. Artinya sebuah kepercayaan yang sudah diberikan kepada anak didik sebagai amanat yang dapat digunakan sebagai sarana untuk menjawab kesulitan dan kemungkinan-kemungkinan yang timbul dalam menjalani hidup dan kehidupan, sehingga anak didik tidak mengalami hal yang pernah dialami oleh sang guru atau orangtua.

Mencuci tangan makna yang dimaksud bukan hanya sekedar bersih dari debu atau noda-noda yang mengotori tangan dalam rangka menjaga kebersihan anggota badan, namun dibalik itu ada maksud yang perlu disampaikan kepada seluruh komponen bangsa dalam kehidupan ini. Mencuci tangan selain agar anggota badan terhindar dari noda dan virus, tetapi juga agar sadar dalam kehidupan sehari-hari tangan merupakan unsur penting dalam mendorong terjadinya amal perbuatan baik dan dosa.

Bisa jadi dalam kehidupan sehari-hari tangan memproduksi hal-hal yang bertentangan dengan kemanusiaan, atau bahkan sampai menggeser subyek manusia itu sendiri. Dan bahkan seperti disengaja kalau perbuatannya sangat bertentangan dengan kemanusiaa. Yang masih sangat jarang diperhatikan adalah apakah tangan itu dalam kehidupan sehari-hari terjauh dari sikap yang membuat orang lain bersedih karena ulah tangan, ataukah dengan tangan itu membuat orang lain berbahagia karena dukungan dan bantuan tangan itu, sebab banyak juga orang yang hanya bisa mencuci tangan tetapi tidak mampu menghadapi akibat yang harus ditanggung karena ulah tangan.

Banyak yang dapat mengkambinghitamkan orang lain, atau “nabok nyilih tangan” (memukul lawan dengan meminjam tangan atau kekuatan orang lain) sehingga orang lain menjadi sengsara karena perbuatan seseorang, lantaran kontribusi tangan terhadap amal perbuatan seseorang, yang umumnya diliputi oleh ambisi untuk mencapai atau mendapatkan hal-hal tertentu. Sehingga berusaha untuk menggunakan ruang dan waktu yang tersedia untuk melakukan praktik-praktik untuk menjatuhkan yang diangga menghalangi atau lawan.

Penggunaan masker bukan saja untuk melindungi percikan liur (droplet) ketika seseorang bersin sehingga ada kemungkinan tertular virus Covid-19 dalam suatu pertemuan atau persinggungan, terutama yang memiliki jarak kurang dari satu meter. Memang dengan penggunaan masker dapat melindungi orang yang berada disekitarnya, sehingga timbul ungkapan “ maskermu melindungiku, dan maskerku melindungmu” dari Covid-19. Selain juga dapat melindungi dari pencemaran udara yang syarat dengan debu dan karbondioksida serta karbon-karbon jenis lain yang berada dalam ruang nafas manusia.

Dibalik masker itu bisa jadi Tuhan mengingatkan kembali kepada manusia untuk tetap melantunkan dzikir, doa-doa, kidung-kidung ataupun rosario dari balik masker yang menempel di wajah. Hubungan dengan Tuhan sudah semestinya dalam suasana dan ungkapan batin, sehingga akan menjadi rahasia makhluk dengan Tuhan-nya, tidak perlu lagi disiarkan dalam media sosial yang seolah-olah menandakan dirinya memiliki derajat kedekatan dengan Tuhan Yang Maha Esa, sementara orang lain belum memiliki tataran yang sepadan dengannya. Akibat yang terjadi adalah perasaan yang fanatik dalam kehidupan beragama dan memungkinkan hanya agama atau kepercayaannya saja yang benar. Yang perlu diingat bahwasanya Tuhan menciptakan manusia dalam keadaan yang sebaik-baiknya, kemudian Tuhan akan meminta pertanggunjawabannya dikemudian nanti. Jika rasa paling benar itu akan berlangsung terus-menerus sudah pasti akan merusak rasa toleransi atar umat beragama dan juga antar agama sehingga sikap toleransi beragama tidak dapat tumbuh dengan baik, dan bahkan bisa menyenggol soal disintegrasi bangsa.

Meminjam kehidupan bapak tani, ketika membajak menggunakan sapi atau kerbau, untuk menghindari agar binatang ternak tidak memakan / mengganggu tanaman di seberang pematang maka diperlukan “keranjang atau brongsong” sebagai maskernya. Tujuan yang dikehendaki bapak tani hanya satu agar tidak ada kerusakan tanaman tetangga, atau sesama petani sehingga tidak ada yang dirugikan, dan tujuannya untuk membajak sawah berjalan dengan baik. Tapi masa iya, manusia yang memiliki kebudayaan dan tata kehidupan yang tinggi akan disamakan dengan kehidupan hewan, tentu tidak. Karena memang dimensinya berbeda dan kepentingannya juga berbeda.

Masker yang dikenakan dalam rangka menjaga agar terlindungi dari Covid-19 juga merupakan suatu kebiasaan yang harus selalu dijunjung tinggi agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk bergosip-ria, bergunjing, memfitnah atau membicarakan keburukan orang lain, yang kebenarannya belum teruji. Ketika orang yang pergunjingkan tidak lagi berada pada lingkup kehidupan apakah juga akan tetap dipergunjingkan atau tetap digosipkan? Yang perlu disadari adalah bagaimana mengukur dan menjadikan diri kita sendiri, apakah sudah pas ketika kita membawakan diri kita dan memperlakukan diri dalam kehidupan sehari-hari. Banyak hal-hal yang keluar dari mulut seseorang menyinggung perasaan atau menyakitkan orang lain, atau orang berpikir terhadap apa yang telah keluar dari mulut seseorang, sehingga Tuhan mengingatkan untuk menggunakan masker agar dapat belajar bagaimana menjaga perasaan orang lain dengan kehadiran seseorang. Ada yang memang kehadirannya tidak diinginkan dalam hidupnya tetapi hampir setiap hari selalu ketemu, namun orang yang diharapkan hadir malah semakin jauh letaknya, padahal kalau disadari itu bukan ukurannya, namun itu sudah semestinya ukuran Tuhan dalam kehidupan seseorang. Manusia menginginkan kehadiran Tuhan dalam hidupnya, tetapi tidak pernah tahu dimana Tuhan bersemayam.

Banyak hal-hal yang tidak dapat tersentuh dalam dimensi kehidupan manusia, termasuk apa dibalik Tuhan menurunkan pandemic Covid-19 dimuka bumi ini, apakah memang kerusakan alam sudah begitu massif sehingga harus ada campur-tangan-Nya dalam kehidupan manusia, atau memang ada kehendak lain. Masih ada waktu dan kesempatan untuk menata-ulang kehidupan agar lebih baik dan lebih tenang dari percaturan orang lain, yang diawali dengan bertafakur dan introspeksi yang sedalam-dalamnya, agar dapat menjawab persoalan hidup masing-masing. Kapan lagi bisa bermusabahah kalau tidak dimulai sekarang ini, saat pandemic Covid-19 berkecamuk, agar masyarakat dan pemerintah juga dapat melaksanakan program-programnya tepat sasaran.

Sampai saat ini Covid-19 belum menunjukkan kata-kata menurun atau memudar, justru sebaliknya semakin mengganas, angka dalam grafik menujukkan fluktuasi keganasan yang masih cukup tinggi. Angka tertinggi orang terindikasi Covid-19 tercatat di tanggal 24 Desember 2020 dengan angka 9.199 orang, sedang orang berhasil sembuh setelah pemeriksaan dokter sebanyak 6324 orang dan yang meninggal karena Covid-19 tertinggi pada angka 258 orang tercatat tanggal 25 Desember 2020. 

Oleh : Riyanto - Dosen Stikom InterStudi

TAGS: nasional

Image

Write a Facebook Comment

Leave a Comments

Jejak Pendapat

Penyebaran COVID-19 Sangat Memprihatinkan, Setujukah Indonesia Lockdown ?

Weekly Toplist
Sv388 Fafaslot Digmaan Sexy Baccarat Fafaslot Gates Of Olympus IDN Slot JDB Slot PGSOFT Pragmatic Play Sbobet Slot Dana Slot4D Slot Mania Slot Petir Slot Olympus Sv388 Ws168 Slot Bet 200 Slot Maxwin Slot Thailand Live Casino Online Demo Slot RTP Live Slot Mahjong Ways Slot88 Joker123 Slot Kamboja Demo Olympus Slot Filipina Slot Jepang Slot Server Luar Slot Hongkong Slot Rusia Slot Vietnam Slot Singapore Roulette Sicbo Blackjack Baccarat Online Fafaslot Gates Of Olympus IDN Slot JDB Slot Joker123 Live Casino Online PGSOFT Pragmatic Play Roulette Online SBOBET Slot Dana SLOT777 Slot Mania Slot Ovo Slot Petir Slot Pulsa Slot Olympus Sv388 WS168 RTP Live Sicbo Online SLOT88 Slot Bet 200 Slot Maxwin Slot Mahjong Ways Demo Olympus Demo Slot Mega Roulette Slot Thailand Slot Kamboja Slot Filipina Slot Server Luar Slot Jepang Slot Gacor Slot Gacor IDN Slot Joker123 PGSOFT Pragmatic Play SBOBET Slot88 Slot Dana Slot Maxwin Slot Mania Slot Pulsa Sv388 Sabung Ayam Sweet Bonanza Slot Zeus Slot Olympus Gates Of Olympus Slot777 Slot Ovo RTP Live Slot Mahjong Ways Demo Olympus Demo Slot Slot Thailand Slot Kamboja Slot Filipina Slot Server Luar Slot Jepang Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Fafaslot Digmaan Baccarat Online Gates Of Olympus IDN Slot JDB Slot PGSOFT Pragmatic Play SBOBET Slot Dana Slot Mania Slot Petir Slot Olympus SV388 Sabung Ayam Online WS168 Slot Bet 200 Maxwin Slot Gacor Slot Server Thailand Lavabet138 Demo Slot RTP Slot Live Slot Mahjong Ways Slot88 Joker123 Slot Server Kamboja Demo Olympus Slot Server Filipina Slot Server Luar Slot Server Jepang Slot Server Hongkong Roulette Online Sicbo Online Mega Roulette Slot Mania Slot Deposit Dana Slot Maxwin Joker123 Slot Zeus Fafaslot Slot Depo 5K Fafaslot Fafaslot Baccarat Online Digmaan Gates Of Olympus IDN Slot JDB Slot Joker123 Live Casino Online PGSOFT Pragmatic Play Roulette RTP Live Slot SBOBET Sicbo Online Slot Dana Slot777 Slot Mania Slot Ovo Slot Petir Slot Pulsa Sv388 Sabung Ayam Online Slot Olympus SLOT88 WS168 Slot Bet 200 Slot Maxwin Slot Mahjong Ways Demo Olympus Demo Slot Mega Roulette Slot Thailand Slot Kamboja Slot Filipina Slot Server Luar Slot Jepang Fafaslot Digmaan Digmaan Fafaslot Baccarat Digmaan Fafaslot Gates Of Olympus IDN Slot JDB Slot Joker123 Live Casino Online PGSOFT Pragmatic Play Roulette Sbobet Slot Dana Slot777 Slot Mania Slot Ovo Slot Petir Slot Pulsa Slot Olympus Slot Zeus Sv388 Ws168 RTP Live Slot Sicbo Slot88 Slot Bet 200 Slot Maxwin Mahjong Ways Demo Olympus Slot Demo Mega Roulette Slot Server Thailand Slot Server Kamboja Slot Server Filipina Slot Server Luar Slot Server Jepang Digmaan Ws168 Fafaslot Fafaslot Sabung Ayam Online Digmaan Baccarat Digmaan Fafaslot Gates Of Olympus IDN Slot JDB Slot Joker123 Live Casino Online PGSOFT Pragmatic Play Roulette Sbobet Slot Dana Slot777 Slot Mania Slot Ovo Slot Petir Slot Pulsa Slot Olympus Sv388 Ws168 RTP Live Slot Sicbo Slot88 Slot Bet 200 Slot Maxwin Mahjong Ways Slot Demo Olympus Demo Slot Mega Roulette Slot Server Thailand Slot Server Kamboja Slot Server Filipina Slot Server Luar Slot Server Jepang