BERITAJABAR.ID, JAKARTA - Aksi unjuk rasa terjadi di halaman gedung merah putik KPK oleh koalisi gabungan 3 unsur organisasi dari LSM kampak Sumatra Selatan, Mahasiswa, dan LSM APMAM Jakarta.

Dalam orasinya, para orator menyampaikan secara gamblang maksud aksi bersama 3 organisasi berbeda asal ini.

M. Bahta selaku perwakilan APMAM dalam orasinya menyampaikan "aksi terjadi hari ini karena ketiga unsur koalisi sebelumnya menggelar silaturrahmi dan kajian bersama tentang pelaporan sejumlah kasus di 3 lembaga penegakan hukum di indonesia,  KPK, Kejagung, dan Mabes Polri oleh sejumlah LSM asal OKU dan Sumatra Selatan tentang dugaan telah terjadi pemufakatan jahat antara oknum eksekutif - legislatif di OKU yang akhirnya menggerus APBD dan berakhir defisit anggaran di 2 TA, penyebabnya tak lain karena adanya agenda setting belanja yang disengaja untuk bancakan, maka yang dibelanjakan adalah proyek-proyek yang tidak prioritas".

Perwakilan mahasiswa, Ali Imron dalam orasinya mengatakan "sejak 2020 LSM asal OKU sudah menyampaikan sampel 3 proyek yang datanya disampaikan pada KPK dan Kejagung RI yang terindikasi adanya korupsi dan kuat dugaan disetting sedemikian rupa untuk jadi bahan bancakan, diketahui bahwa 3 proyek sengaja dilaksanakan secara bersamaan untuk efisiensi bahan proyek, walhasil 1 diantaranya diteruskan KPK kepada inspektorat Provinsi Sumatra Selatan sebagai sampel, dalam laporan yang pernah disampaikan aktivis LSM OKU dugaan kerugian negara hanya pada satu proyek (red. Normalisasi danau seketi) 1,5 Milyar, sedang hasil audit inspektorat negara dirugikan 2 Milyar, seharusnya KPK dan Kejagung tak lagi menunda untuk segera memanggil dan memeriksa semua yang terkait dalam kegiatan proyek korup ini".

Sedangkan Surya P selaku perwakilan dari Kampak Sumatera Selatan sekalian sebagai inisiator aksi menyampaikan " semua praktik korupsi APBD OKU bermuara akhir pada aksi cuci uang hasil maling uang negara, inisiator seluruh aksi bejad ini diduga bermuara pada oknum anggota DPRD OKU berinisial YPN, uangnya sebahagian dibelikan sekira 1600 hektare lahan sawit di wilayah KUD Minanga Ogan, yang sebahagian nya adalah lahan plasma milik sah para petani kecil, harta kekayaan yang bersangkutan yang tak tercermin di LHKPN pun pernah viral di medsos meski di take down oleh orang-orang yang bermental penjilat, padahal bisa saja ini memantik agar KPK, mabes polri, kejagung mendalami semua LHKPN para pejabat OKU tanpa terkecuali".

Tama selaku petugas simpul massa aksi turut menyampaikan "yang paling termutakhir adalah bocornya hasil pemeriksaan BPK yang mengindikasikan adanya kerugian negara sebesar 7 Milyar akibat adanya dugaan kenaikan tunjangan transportasi dan kendaraan dinas dprd oku yang juga diduga melibatkan PJ Bupati OKU, maka selayaknya seluruh unsur pimpinan DPRD OKU sejak ketua hingga anggota juga diperiksa".

Aksi koalisi 3 organisasi ditutup di halaman gedung Kejagung RI dengan orasi berisikan substansi yang sama, diakhiri kedua aksi ini dengan penyerahan laporan hasil investigasi LSM Kampak yang terakhir di dua lembaga negara ini.

" kami akan kembali di bulan Juni, jika KPK atau Kejagung belum juga menindaklanjuti hingga pemanggilan kepada nama-nama yang kami laporkan, tentu dengan massa yang lebih besar dan melibatkan kawan-kawan organisasi yang lebih banyak lagi, dan kami ingatkan kepada yang masih menuduh bahwa ini adalah aksi politis, sungguh mata dan hati anda perlu diobati, karena kami berjuang semata-mata demi OKU dan masyarakat OKU lebih baik, doakan saja kami jika anda semua tak bisa ikut turun aksi, karena nyinyiran anda akan semakin menegaskan siapa anda sesungguhnya".

Ditanya soal kritik aktivis OKU yang menyebut peserta aksi didominasi pemuda asal timur Indonesia, Surya kembali menjelaskan "yang mengkritisi saya kenal sekali, mereka senior saya para aktivis 98 asal OKU, mungkin mereka lupa dulu Indonesia 98 adalah gabungan aktivis dari banyak daerah termasuk rekan-rekan dari timur, mereka dikenal sebagai rekan aktivis yang saat ini lebih konsisten ikut berjuang aksi tanpa embel-embel, bukan menafikan teman-teman lainnya, nanti saksikan di bulan juni siapa saja yang ikut aksi, dan tak mungkin saya jelaskan siapa saja anak OKU yang ikut turun aksi, ada kok beberapa, diantaranya mereka perantauan di Jakarta, anda mau tau identitas mereka untuk apa" tutupnya sambil tertawa kecil.