Aksi ‘Indonesia Gelap’ Bukan Solusi, Hanya Memicu Ketidakstabilan Nasional

Berita, Nasional155 Views

BERITAJABAR.ID, JAKARTA – Aksi pemaparan bertajuk “Indonesia Gelap” yang dilakukan oleh segelintir pihak dinilai berpotensi menciptakan ketidakstabilan nasional dan memperkeruh situasi di Tanah Air.

Sementara kelompok tertentu mencerminkan aksi tersebut sebagai bentuk protes, kondisi sosial dan ekonomi masyarakat justru menunjukkan stabilitas, dengan pusat dunia tetap ramai, konser musik terus berjalan, dan daya beli masyarakat tetap terjaga.

Presiden Prabowo Subianto menekankan bahwa kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah telah berada di jalur yang tepat dan bertujuan untuk kepentingan rakyat.

Dalam pidatonya di acara HUT ke-17 Partai Gerindra, Prabowo menyampaikan optimisme bahwa kebijakan tersebut akan berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.

“Efisiensi anggaran adalah langkah-langkah yang diperlukan agar perekonomian tetap stabil dan masyarakat merasakan manfaatnya,” ujarnya.

Presiden juga mengapresiasi kementerian yang telah menyesuaikan anggaran sebesar Rp306 triliun demi efisiensi tersebut.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga menegaskan bahwa efisiensi anggaran tidak menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK) tenaga honorer di lingkungan kementerian dan lembaga.

Dalam konferensi pers di Gedung DPR RI, ia memastikan bahwa rekonstruksi anggaran dilakukan untuk mempertahankan pelayanan publik yang optimal.

“Kami memastikan bahwa langkah efisiensi atau dalam hal ini rekonstruksi dari anggaran kementerian/lembaga tidak berdampak terhadap tenaga honorer,” katanya.

Statistisi Ahli Pertama BPS Nunukan, Ramadhan Wafid Mustafa, S.Tr.Stat, menambahkan bahwa inflasi yang terkendali dalam rentang 1,5% hingga 3,5% tidak terlalu berpengaruh terhadap daya masyarakat beli.

“Jika inflasi berada dalam batas stabil, perekonomian tetap berjalan baik dan daya beli masyarakat terjaga,” ungkapnya.

Di tengah situasi yang tetap kondusif, aksi “Indonesia Gelap” justru berpotensi menimbulkan keresahan serta mengganggu stabilitas nasional.

Masyarakat dihimbau untuk tetap menjaga perdamaian dan tidak mudah terprovokasi oleh gerakan yang dapat menyelamatkan situasi Tanah Air. (*)