BERITAJABAR.ID, Jakarta – Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian menegaskan bahwa retret kepala daerah yang berlangsung di Akademi Militer (Akmil) Magelang bukan bertujuan untuk memberikan pelatihan militer, melainkan untuk membentuk karakter pemimpin daerah agar lebih disiplin dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas mereka.
“Kita belajar dari Akmil bukan soal militeristiknya, tapi ada nilai-nilai penting yang juga berlaku di dunia swasta, seperti disiplin dan ketepatan waktu,” ujar Tito.
Ia berharap nilai-nilai yang diperoleh dari retret ini dapat diterapkan oleh para kepala daerah dalam menjalankan tugas mereka, termasuk dalam hal tepat waktu.
“Ketika membuat rapat jam 9, ya betul-betul dimulai jam 9,” tambahnya.
Selain itu, kepala daerah juga mengajarkan untuk menjaga kebersihan, termasuk memastikan tempat tidur tetap rapi sebelum meninggalkan tenda. Menurut Tito, kedisiplinan dan kebersihan adalah aspek penting yang juga diterapkan di dunia swasta serta integritas, mengingat tugas utama birokrat adalah melayani masyarakat.
Lebih jauh lagi, ia menekankan bahwa retret ini juga menjadi kesempatan bagi para kepala daerah untuk saling mengenal dan menjalin hubungan dengan sesama kepala daerah serta para menteri. Ia menyebut bahwa meskipun baru berjalan sehari, para peserta sudah mulai membangun koneksi satu sama lain.
“Mundur ini menjadi momentum penting untuk menjalin hubungan dan chemistry antar kepala daerah dan pemerintah pusat,” jelas Tito.
Salah satu peserta retret, Wali Kota Parepare Tasming Hamid (TSM), menyebut bahwa kegiatan ini memberikan kesempatan bagi para pemimpin daerah untuk memperdalam pemahaman tentang kepemimpinan yang berorientasi pada pelayanan masyarakat
“Retreat ini menjadi momen bagi saya untuk memperdalam makna kepemimpinan berbasis pelayanan. Kami belajar bagaimana menjadi pemimpin yang tangguh, namun tetap mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan,” kata Tasming Hamid.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya menitikberatkan pada penguatan mental dan spiritual, tetapi juga membahas strategi kepemimpinan yang efektif dalam menghadapi perlawanan pemerintahan. Suasana reflektif di lingkungan Akmil Magelang memberikan kesempatan bagi para peserta untuk memikirkan strategi dan meningkatkan kualitas pengambilan keputusan.
Selain sesi refleksi dan penguatan spiritual, retret ini mencakup diskusi kepemimpinan, pelatihan karakter, serta aktivitas fisik untuk menjaga keseimbangan jasmani dan rohani. Para peserta didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir strategi serta meningkatkan efektivitas kepemimpinan mereka.
Keikutsertaan Tasming Hamid dalam retret ini mencerminkan komitmennya untuk terus belajar dan berkembang guna mewujudkan Parepare yang lebih baik, sejahtera, dan maju. Ia berharap nilai-nilai kepemimpinan yang diperoleh selama retret dapat diterapkan dalam mendukung program-program unggulannya demi meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.