Presiden Prabowo Targetkan Seluruh Anak Dapat Akses Makan Bergizi Gratis pada Akhir 2025

Berita2 Views

BERITAJABAR.ID, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto memastikan bahwa seluruh anak di Indonesia akan mendapatkan akses makan bergizi gratis paling lambat pada akhir tahun 2025.

Ia menyadari bahwa pelaksanaan program ini tidak mudah, namun menegaskan bahwa pemerintah sudah menyiapkan anggarannya.

“Makanan bergizi ini secara fisik tidak mudah untuk segera menyentuh seluruh rakyat. Oleh karena itu, saya, Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, mohon maaf kepada semua orang tua dan anak-anak yang belum menerima. Tapi saya yakin, di akhir tahun 2025 semua anak Indonesia akan bisa makan bergizi,” ujar Presiden Prabowo.

Ia menjelaskan, tantangan utama tidak hanya pada pendistribusian secara fisik, tetapi juga dalam menjaga akuntabilitas anggaran.

“Proses pengamanan dana agar tidak disalahgunakan juga memerlukan waktu. Tapi saya tekankan, kita harus mencari cara terbaik dan tercepat agar anak-anak kita segera merasakan manfaatnya,” tegasnya.

Presiden juga menambahkan, meskipun program ini tergolong besar dan kompleks, pemerintah telah memastikan pendanaan tersedia.

“Ini proyek besar, tidak ringan secara fisik. Tapi saya jamin, dananya ada. Anak-anak Indonesia pasti bisa makan bergizi. Yang tidak butuh, tidak usah ikut. Berikan jatahnya kepada yang benar-benar membutuhkan,” ucapnya.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyampaikan bahwa hingga Mei 2025, program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menjangkau 4,4 juta penerima manfaat melalui 1.583 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Nasional (SPPG) di seluruh provinsi.

“Per Mei, kita sudah layani 4,4 juta orang di 1.583 SPPG di 38 provinsi. Awalnya hanya 190 SPPG dan 300-400 penerima,” ujar Dadan.

Ia menargetkan jumlah penerima akan melonjak menjadi 20 juta pada bulan Agustus, mencakup ibu hamil, menyusui, balita, hingga siswa dari PAUD hingga SMA serta santri.

Dadan menilai program ini sebagai strategi investasi untuk mewujudkan generasi emas 2045.

“Manfaat jangka panjangnya besar, tapi dalam waktu dekat kita sudah melihat dampaknya, misalnya peningkatan kehadiran siswa dari 70-75 persen menjadi 95 persen,” katanya.

Di Papua Barat, Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama mulai menjalankan Program MBG pada Juni 2025 kepada 4.926 siswa di tiga distrik.

Bupati Elysa Auri menegaskan penggunaan bahan baku lokal agar program ini turut menggerakkan perekonomian masyarakat.

“Belanja bahan bakunya tidak keluar dari Wondama. Pedagang lokal sudah menyiapkannya,” ujarnya.

 

[edRW]