Pengakuan Pahlawan untuk Soeharto Bukti Negara Menilai Jasa Secara Objektif

Berita1 Views

BERITAJABAR.ID,  Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 RI, Soeharto.

Penyerahan plakat dan dokumen dilakukan di Istana Negara kepada putri sulung Soeharto, Siti Hardijanti Rukmana atau Tutut, selaku ahli waris.

Pemberian gelar ini ditetapkan melalui Keppres Nomor 116/TK/Tahun 2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK), menilai keputusan tersebut perlu disikapi secara rasional dengan mempertimbangkan jasa besar Soeharto bagi bangsa.

“Kita harus menerimanya dengan kenyataan bahwa mungkin saja Pak Harto ada sedikit kekurangan, tapi lebih banyak jasanya untuk negara ini,” kata JK di Kompleks Parlemen.

Ia menegaskan bahwa setiap pemimpin memiliki ketidaksempurnaan. “Bahwa dia ada kekurangan, ya semua orang ada kekurangan. Siapa sih yang lebih sempurna, kan tidak ada juga,” ujarnya.

Menurut JK, pencapaian Soeharto dalam membawa Indonesia menuju pertumbuhan masa ekonomi yang kuat tidak dapat diabaikan.

Ia mengingatkan masyarakat agar menilai Soeharto secara menyeluruh, termasuk keberhasilan membangun perekonomian nasional.

“Beliau telah membawa negeri ini lebih baik dan juga membawa pertumbuhan ekonomi yang luar biasa. Saat Pak Harto bisa 7–8 persen, dan setelah itu sulit tercapai lagi,” ucapnya.

JK juga mengakui adanya aspek sejarah yang kompleks, namun ia menilai kontribusi besar Soeharto dalam stabilitas ekonomi tetap patut dihargai.

“Ya, kami melihat dari dua sisi ada kekurangan, tapi juga ada keberhasilan besar yang patut dihargai,” tutupnya.

Anggota DPR, Nurul Arifin, juga menilai Soeharto sebagai tokoh yang menjaga arah pembangunan bangsa pada masa kritis.

“Beliau berjasa besar menjaga stabilitas nasional dan meletakkan dasar pembangunan ekonomi yang membawa Indonesia ke era kemajuan,” ujar Nurul.

Ia menyebut berbagai keberhasilan era Soeharto, termasuk Repelita, swasembada pangan, serta penguatan industri dasar, sebagai bukti nyata kemampuan Soeharto dalam menyelenggarakan perekonomian secara terencana.

Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar MPR RI, Firman Soebagyo, juga menekankan pentingnya penilaian objektif terhadap citra Soeharto.

“Soeharto layak diberikan gelar pahlawan nasional. Ini bukan soal politik, tapi kejujuran kita membaca sejarah dan menghormati jasa besar seseorang yang telah membawa Indonesia bangkit,” tegasnya.

Firman menyebut masa pemerintahan Soeharto sebagai periode dengan stabilitas ekonomi yang kuat, kemajuan pendidikan, pertanian, dan infrastruktur, yang menurutnya memberikan kesejahteraan luas bagi masyarakat.