Pemerintah Jawab Aspirasi 17+8 dengan Jaring Pengaman Sosial untuk Buruh dan Cegah PHK

Berita478 Views

BERITAJABAR.ID, Jakarta – Pemerintah memberikan respon cepat terhadap tuntutan 17+8 yang disuarakan dalam aksi konservasi, khususnya terkait isu ketenagakerjaan. Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk fokus mengatasi kesulitan lapangan kerja yang dihadapi masyarakat.

Poin terkait isu ketenagakerjaan terdapat pada poin 16 dan 17, antara lain meminta masyarakat lain agar pemerintah mengambil langkah darurat untuk mencegah pemutusan hubungan kerja (PHK) massal dan melindungi buruh kontrak, serta membuka dialog dengan buruh serikat untuk solusi upah minimum dan outsourcing.

Presiden Prabowo menjelaskan bahwa pemerintah tengah memperluas potensi penciptaan lapangan kerja di berbagai sektor. Bahkan ia yakin potensi pembukaan lapangan kerja ke depan akan sangat besar.

“Kita memahami masalah kesulitan mendapatkan lapangan kerja di tempat-tempat tertentu dan pada golongan-golongan tertentu. Tapi kita sudah buktikan pemerintah yang saya pimpin sudah ciptakan cukup banyak lapangan kerja dan potensi lapangan kerja ke depan sangat besar,” jelas Presiden Prabowo.

Prabowo juga mengatakan saat ini pemerintah menyiapkan perlindungan sosial untuk rakyat yang paling miskin.

“Kami juga sudah menyediakan bantalan ataupun pengaman jaringan untuk mereka yang paling sulit, cukup besar,” tutupnya.

Menindaklanjuti Arahan Presiden Prabowo, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartanto menegaskan, bahwa tuntutan tersebut sudah menjadi tugas dari pemerintah.

“Ada mencegah PHK massal itu sudah menjadi bagian dari tugas pemerintah,” tegas Airlangga.

Pemerintah, lanjut Airlangga, akan terus mengeluarkan kebijakan yang bertujuan untuk membuka lapangan kerja dan juga berpihak pada kelompok buruh. Salah satu kebijakan yang didorong pemerintah adalah penerapan kebijakan deregulasi di tingkat industri.

“Tadi kami sampaikan kalau deregulasi dilanjutkan di beberapa industri di Jawa, itu akan bisa meningkatkan 100.000 lebih tenaga kerja, ini sedang kami siapkan,” klaim Airlangga.