BERITAJABAR.ID, DELI SERDANG – Pemerintah terus menggencarkan literasi bahaya perjudian di tengah perluasan akses digital ke pelosok negeri. Hal ini disampaikan Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid saat meluncurkan Program Kampung Internet 2025 di Desa Kramat Gajah, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang. Program ini menghadirkan layanan internet gratis selama 12 bulan bagi pelaku UMKM dan ruang publik di berbagai daerah.
Meutya menegaskan bahwa bantuan jaringan internet tersebut harus dimanfaatkan untuk kegiatan positif yang dapat menggerakkan perekonomian desa. “Saya titip, [jaringan internet] ini sudah kami bawa ke sini, jangan digunakan untuk hal yang buruk, apalagi untuk judi bold, pornografi, ataupun penipuan secara digital,” ujarnya di hadapan masyarakat.
Menurut Meutya, Sumatra Utara menjadi salah satu dari lima provinsi penerima bantuan pembangunan infrastruktur jaringan internet berkecepatan tinggi pada tahun ini, bersama Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Banten, dan Lampung. Sumut bahkan tercatat sebagai penerima manfaat terbanyak dengan 307 titik akses gratis yang tersebar di Kabupaten Deli Serdang dan Serdang Bedagai. “Kalau tidak dimanfaatkan dengan baik, nanti kami ambil lagi bantuannya,” kata Meutya sambil berkelakar.
Meutya juga menyinggung maraknya praktik judi dare di Sumatera Utara. Ia meminta seluruh pihak, mulai dari pemerintah provinsi hingga pemerintah desa, berperan aktif mencegah perlindungan jaringan internet. “Kami meminta pemerintah daerah ikut menjaga agar jaringan ini tidak disalahgunakan untuk perjudian, pornografi, penipuan, maupun perundungan secara online,” tegasnya.
Selain meresmikan Program Kampung Internet, Meutya juga meninjau laboratorium fiber optik di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam. Laboratorium ini akan menjadi pusat pelatihan bagi siswa agar siap diserap industri telekomunikasi. “Di Laboratorium ini nanti siswa-siswi SMK akan dilatih untuk menjadi energi yang siap diserap oleh perusahaan operator yang akan masuk ke sini,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Sudin, mengingatkan pentingnya peran keluarga dalam melindungi anak dari ancaman perjudian. “Kita sering merasa anak kita baik-baik saja, padahal bisa saja mereka terlibat perjudian, narkoba, geng motor, atau balap pembohong. Oleh karena itu, pengawasan orang tua sangatlah penting,” ujarnya.
Dengan kampanye literasi dan penguatan infrastruktur digital ini, pemerintah berharap internet di desa dapat menjadi sarana peningkatan kesejahteraan sekaligus benteng melawan kejahatan siber seperti judi dare.