Pemerintah Gencar Lakukan Sosialisasi Rumah Subsidi Bagi Kelompok Pekerja dan ASN

Berita1142 Views

BERITAJABAR.ID, Jakarta – Pemerintah melalui Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) terus menggencarkan sosialisasi program rumah subsidi bagi kelompok pekerja dan Aparatur Sipil Negara (ASN). Langkah ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam mendukung penyediaan perumahan yang layak dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Asisten Manajer Pemasaran Pembiayaan Program BP Tapera, Berdi Dwijayanto mengatakan, program pembiayaan rumah subsidi melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) kini semakin terjangkau bagi masyarakat yang rendah. Masyarakat kini bisa memiliki rumah dengan uang muka (DP) mulai dari 1% atau sekitar Rp1,6 juta untuk rumah seharga Rp166 juta.

Apalagi dengan adanya bantuan subsidi uang muka dari Kementerian PUPR sebesar Rp4 juta, DP yang ditanggung masyarakat bisa hanya sekitar Rp1 juta, kata Berdi.

Menurutnya, program ini menawarkan bunga tetap 5% hingga lunas dengan tenor hingga 20 tahun, sehingga cicilan per bulannya hanya sekitar Rp1 juta. Selain itu, masyarakat juga akan mendapatkan asuransi jiwa, kebakaran, dan kredit serta bebas PPN.

Syarat utama penerima subsidi, pertama Warga Negara Indonesia (WNI), Memiliki KTP, Belum pernah menerima subsidi perumahan, tidak memiliki rumah (rumah pertama).

“Kemudian, menetap atau tidak tetap sesuai batasan. Untuk wilayah Jawa, penghasilan maksimal Rp8,5 juta bagi lajang, dan Rp10 juta untuk yang sudah menikah,” katanya.

Berdi juga mengatakan, strategi penyebaran informasi dilakukan melalui kerja sama dengan Bank Jabar Banten (BJB) serta pemerintah provinsi dan kabupaten/kota. Program ini telah diadakan dalam rangkaian kegiatan sosialisasi di berbagai wilayah seperti Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Majalengka, dan Sumedang.

Sementara itu, Project Head Akselerasi FLPP Bank BJB, Indra Prayoga, mengatakan Bank BJB mendapat mandat khusus untuk mempercepat penyaluran KPR Sejahtera FLPP di Jawa Barat. Menurutnya, sebagian besar ASN dan P3K di Jabar menggunakan Bank BJB sebagai rekening payroll, sehingga proses verifikasi debitur lebih cepat.

“Kami menjalankan prosedur verifikasi yang ketat, terutama untuk pekerja swasta. Kerja sama dengan pengembang juga terus-menerus lemah. Bahkan pengembang kerap memberi program bonus peralatan rumah tangga untuk menarik minat,” ungkap Indra.

Program kolaborasi ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan ribuan ASN dan pekerja yang masih bermimpi memiliki rumah sendiri.