Pemerintah Dorong Perusahaan BUMN Migas Tingkatkan Investasi di AS

Berita, EKONOMI21 Views

BERITAJABAR.ID, Jakarta – Pemerintah terus mendorong Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor minyak dan gas (migas) untuk memperluas ekspansi dan investasi global, termasuk di Amerika Serikat (AS). Langkah ini sejalan dengan strategi jangka panjang untuk memperkuat ketahanan energi nasional serta meningkatkan daya saing BUMN di pasar internasional.
Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu mengatakan, perusahaan di sektor migas ini sebetulnya sudah banyak melakukan investasi di luar negeri. Untuk migas di antaranya yang merupakan anak perusahaan dari PT Pertamina.
“Buka perusahaan atau kita lihat line up bisnisnya, karena sebenarnya beberapa investasi kita yang di luar kan sudah pernah terjadi, salah satunya itu industri minyak dan gas melalui anak perusahaan Pertamina,” kata Todotua.
Untuk perusahaan BUMN di sektor migas arah investasinya akan beragam, bisa dalam bentuk akuisisi sumur, bisa di upstream, ataupun midstream.
“Tapi sebagian besar seperti itu, kan kalian punya referensi lah, selama ini sih BUMN kita itu punya investasi strategis di luar seperti apa,” tuturnya.
Investasi Indonesia di AS dilakukan melalui berbagai skema mulai dari bagian investasi langsung hingga kerja sama pengusaha kedua negara. Investasi dilakukan baik melalui pendanaan hingga pengembangan sumber daya manusia atau penelitian dan pengembangan (R&D).
“Selain memang strategi mendapatkan margin. Kita juga punya strategi bisa mendapatkan leverage dari riset teknologinya. Strateginya, tidak ada masalah,” kata Todotua.
Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) Dirjen Migas Kementeria Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tri Winarno menyebut sektor hulu migas menjadi fokus utama. Salah satu proyek yang dibidik adalah Proyek Pikka di Alaska, yang dikembangkan oleh Santos dan Repsol. Proyek tersebut sempat menarik minat PT Pertamina Hulu Energi (PHE) tahun lalu untuk masuk sebagai pemilik saham minoritas.
Investasikan potensi di hulu. Cuma belum, mungkin sekarang ini masih perundingan. Belum fix lah, masih finalisasi,” kata Tri.
Pemerintah memastikan dukungan penuh dalam bentuk diplomasi ekonomi, fasilitasi regulasi, serta kemitraan strategis dengan pihak-pihak terkait di AS. Upaya ini juga diharapkan dapat mempererat hubungan bilateral Indonesia AS, khususnya di bidang energi dan investasi.
Dengan semangat kolaborasi dan transformasi, investasi di luar negeri menjadi jembatan untuk membawa manfaat jangka panjang bagi ekonomi nasional dan ketahanan energi.