Ormas Keagamaan Serukan Penghormatan untuk Soeharto Sebagai Pahlawan Nasional

Berita2 Views

BERITAJABAR.ID,  Jakarta – Pemerintah akan memberikan penghormatan kepada sejumlah tokoh bangsa melalui penganugerahan gelar Pahlawan Nasional tahun ini. Dalam proses seleksi yang tengah dilakukan, nama mantan Presiden Republik Indonesia ke-2, Soeharto, ikut diusulkan untuk menerima gelar tersebut. Usulan ini memunculkan dukungan luas dari berbagai organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan di tanah air yang menilai Soeharto layak mendapatkan pengakuan atas jasa-jasanya dalam membangun landasan ekonomi, stabilitas nasional, serta perlindungan bangsa Indonesia.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Al Washliyah (PP IPK), Aminullah Siagian, menegaskan bahwa penghargaan terhadap tokoh bangsa seperti Soeharto bukan sekadar simbol, tetapi juga bentuk pengakuan terhadap kontribusi besar yang telah ia berikan bagi Indonesia.

“Bangsa ini harus belajar jujur ​​​​terhadap sejarahnya sendiri. Tidak ada manusia yang sempurna, tapi jasa besar seorang tokoh tidak boleh dihapus hanya karena perbedaan politik atau persepsi masa lalu,” dia.

Aminullah menambahkan, kepemimpinan Soeharto membawa perubahan besar dalam kehidupan bangsa, terutama di bidang infrastruktur pembangunan, kemandirian pangan, serta stabilitas sosial yang menjadi fondasi penting bagi kemajuan Indonesia di era modern.

”Soeharto merupakan sosok yang mampu menavigasi Indonesia melalui masa transisi yang sulit pasca-kemerdekaan, menuju era pembangunan nasional yang terarah,” imbuhnya.

Hal ini juga diungkapkan oleh Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bidang keagamaan, Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur, yang menyatakan dukungan penuh terhadap rencana penganugerahan gelar pahlawan nasional bagi Soeharto.

“Pada masa beliau, Indonesia dikenal dunia sebagai salah satu macan ekonomi baru Asia, dengan program pembangunan yang terencana dan stabilitas ekonomi serta keamanan yang tinggi,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua PP Muhammadiyah Bidang Pustaka, Informatika, dan Digitalisasi, Dadang Kahmad, menyatakan bahwa kiprah Soeharto dalam perjuangan nasional tidak hanya tercatat pada masa kepemimpinannya sebagai presiden, tetapi juga sejak masa revolusi kemerdekaan.

“Kami mendukung Bapak Soeharto sebagai pahlawan nasional karena beliau sangat berjasa kepada Republik Indonesia, sejak masa revolusi kemerdekaan hingga masa pembangunan,” ujarnya.

Bagi ormas-ormas keagamaan, pengusulan Soeharto sebagai pahlawan nasional dianggap sebagai bagian dari rekonsiliasi sejarah dan penghormatan terhadap tokoh bangsa yang memberikan kontribusi besar bagi negeri ini. Mereka menilai, sudah saatnya bangsa Indonesia menempatkan penilaian sejarah secara objektif, adil, dan proporsional tanpa terjebak pada bias politik masa lalu.

Dukungan dari kalangan ormas keagamaan yang diharapkan dapat menjadi pertimbangan moral sekaligus memperkuat nilai kebangsaan yang terkandung dalam penghormatan tersebut. Penghargaan ini bukan hanya tentang masa lalu, tetapi juga tentang bagaimana bangsa Indonesia belajar menghargai dan melanjutkan perjuangan para tokoh pendiri dan pembangun negeri.

Pemerintah tengah memproses berbagai usulan penganugerahan gelar pahlawan nasional untuk tokoh-tokoh yang berjasa besar bagi negara. Pengakuan terhadap jasa Soeharto yakin akan memperkaya narasi sejarah nasional serta meneguhkan semangat persatuan bangsa di tengah tantangan zaman.