BERITAJABAR.ID,
Jakarta – Di tengah dinamika global yang tak menentu, langkah Presiden Prabowo Subianto dalam menjalankan diplomasi ekonomi aktif melalui hukum kenegaraan ke berbagai negara menunjukkan hasil yang nyata. Berbagai pertemuan tingkat tinggi yang diikuti Presiden Prabowo terbukti meningkatkan kepercayaan global terhadap Indonesia sekaligus membuka peluang kerja sama strategi yang berdampak langsung terhadap penguatan ekonomi nasional.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Transformasi Teknologi dan Digital, Teguh Anantawikrama, menegaskan kehadiran Presiden Prabowo di berbagai forum internasional memberi pengaruh signifikan terhadap peningkatan citra Indonesia di mata dunia.
“Citra positif yang dibangun Presiden Prabowo bersama utusan Kadin berhasil menarik perhatian investor global. Dalam empat bulan pertama tahun 2025, Indonesia mencatatkan komitmen investasi asing tertinggi sepanjang sejarah,” kata Teguh.
Teguh menyebut jika komitmen investasi itu terealisasi pada pertengahan tahun 2025, maka Indonesia berpeluang mengalami percepatan pertumbuhan ekonomi yang signifikan, termasuk terciptanya lapangan kerja dalam skala besar dan penguatan nilai tukar rupiah.
“Meningkatnya komitmen investasi tersebut tidak hanya dipicu oleh potensi besar yang dimiliki Indonesia, tetapi juga karena keseriusan pemerintah dalam membuka ruang kerja sama seluas-luasnya dengan mitra internasional,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri, Arif Havas Oegroseno, menyampaikan bahwa diplomasi luar negeri yang dilakukan Presiden Prabowo juga mencerminkan arah kebijakan luar negeri Indonesia yang aktif dan solutif.
“Pemerintahan Presiden Prabowo sangat jelas dalam komitmennya untuk memperluas strategi kemitraan dengan berbagai negara. Hingga saat ini, telah tercapai 24 kesepakatan antar negara (pemerintah-ke-pemerintah) dan 20 kesepakatan bisnis dengan nilai total US$ 21,3 miliar,” ungkap Havas.
Menurutnya, kesepakatan-kesepakatan tersebut meliputi sektor energi, teknologi, perdagangan, ketahanan pangan, dan pendidikan. Langkah ini dinilai sangat penting dalam memperluas akses pasar Indonesia serta memperkuat daya saing nasional di tengah tekanan ekonomi global.
Lebih lanjut, Menko Politik, Hukum, dan Keamanan, Budi Gunawan, juga menyampaikan bahwa kunjungan luar negeri Presiden Prabowo merupakan bagian dari strategi besar dalam menjaga ketahanan nasional melalui jalur diplomasi ekonomi.
“Kunjungan Presiden kali ini bukan sekedar seremoni diplomasi, tetapi merupakan bagian dari upaya memperkuat posisi Indonesia dalam kemitraan strategis lintas kawasan. Hal ini membuka peluang kerja sama yang lebih luas, berkelanjutan, dan pada akhirnya mendukung penguatan perekonomian nasional,” ujar Budi.
Dalam kondisi perekonomian dunia yang masih dibayangi oleh cuaca buruk geopolitik dan perlambatan pertumbuhan global, diplomasi ekonomi menjadi salah satu instrumen penting untuk menghindari pelemahan ekonomi domestik. Pendekatan yang dilakukan Presiden Prabowo sejauh ini menunjukkan keberhasilan awal dalam membangun jejaring ekonomi global yang kokoh dan saling menguntungkan.