- World Water Forum ke-10 Fokus Tangani Masalah Air Secara Komprehensif
- Pemerintah Optimalkan Pengamanan WWF 2024 di Bali
- Papua Bagian Sah NKRI, Masyarakat Tolak Upaya Kelompok Separatis Ganggu Kedaulatan Bangsa
- Masyarakat Perlu Hormati Proses Sidang Pileg Yang Sedang Berlangsung
- Apresiasi Aparat Keamanan Berhasil Tumpas OPM dan Rebut Distrik Homeyo
- AMN Manado Upaya BIN Cegah Radikalisme di Kalangan Pemuda
- Mengapresiasi Kesiapan Media Center Sambut WWF Ke-10 di Bali
- Masa Depan Air Global Ditentukan Lewat WWF Ke-10 di Bali
- Pembangunan Papua Ciptakan Masyarakat yang Sejahtera
- Kerap Lakukan Aksi Teror, Tokoh Adat dan Masyarakat Papua Tegas Tolak Keberadaan OPM
BERITAJABAR.ID - Bali, Deklarasi Bali atau Bali Leaders Declaration telah menjadi kesepakatan para pemimpin KTT G20 dalam mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi didunia dewasa ini. Indonesia telah selesai menyelenggarakan KTT G20 dengan kesepakatan Deklarasi Bali yang memuat berbagai bentuk kerja sama di masa depan.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan dengan Deklarasi Bali menunjukkan posisi Indonesia saat ini begitu kuat dengan dapat meyakinkan para pemimpin negara yang hadir di KTT G20. Deklarasi Bali atau Bali Leaders' Declaration menjadi bukti nyata untuk dunia percaya pada Indonesia yang memegang Presidensi KTT G20.
"Kita patut bersyukur ada trust dari semua negara anggota G20 kepada Indonesia sehingga pada akhirnya deklarasi dapat disepakati," ujar Menlu Retno Marsudi
Menurut Menlu Retno, Deklarasi Bali merupakan hasil pembicaraan yang melalui beberapa putaran negosiasi. Hingga akhirnya, negosiasi terakhir terjadi pada 10-14 November 2022, sehari sebelum berlangsungnya KTT G20.
Untuk isi dalam Deklarasi Bali, Menlu Retno mengungkap total 52 paragraf kesepakatan dengan 361 bentuk kerja sama.
"Selama presidensi, Indonesia juga menyinergikan penguatan kerja sama dalam konteks bilateral dengan negara G20 di tiga sektor prioritas, dan ada 140 program kerja sama," ujarnya
Dalam mengungkapkan peran Indonesia dalam KTT G20, Menlu Retno menyebutkan Indonesia yang ingin menghasilkan suatu deklarasi, sempat mendapat suara sumbang penuh pesimistis. Dalam hal ini, Indonesia mengemban Presidensi KTT G20 di tengah perang Rusia-Ukraina dan krisis pangan, energi, dan keuangan.
"Jadi ini adalah usaha yang luar biasa, dengan menggunakan aset diplomasi yang sudah cukup lama Indonesia mencoba menjembatani semua perbedaan yang ada (di antara anggota G20)," tegas Menlu Retno.
Selain itu, ada satu hal dalam Deklarasi Bali yang sempat memicu perdebatan, yakni sikap negara-negara dunia pada perang Rusia-Ukraina. Namun, berkat prinsip politik luar negeri bebas aktif, Indonesia kembali menegaskan ajakan untuk bersama mewujudkan perdamaian dunia, tutup Menlu Retno Marsudi.
TAGS: | nasional |
Berita Terkait
Write a Facebook Comment
Leave a Comments
#sekilas info
Trump dikecam : Pasien virus Corona agar disuntik disinfektan agar sembuh.
25 Apr 2020
#sekilas info
Nilai Pemerintah RI Lambat Cegah Corona, FKM UI: Corona Masuk Sejak Januari
19 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tgl 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 380
13 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tanggal 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 38
13 Apr 2020
#sekilas info
Naik 337. Update Covid-19 Tgl 9 April 2020, Total Kasus Positif 3.293, Meninggal 280, Sembuh 252
09 Apr 2020
- By AdminJabar
- 09:33:32 / 19 Apr 2024
Traveloka Paylater, Pesan Tiket Pesawat Bisa dicicil
BERITAJABAR.ID - Ketika tekanan pekerjaan semakin berat, dan mulai mempengaruhi kesehatan mental,...
Berita Populer
-
Petronas Temukan Cadangan Minyak di Wilayah Jawa T
Jumat, 16 Jul 2021 - Dilihat 901 Kali