- Masyarakat Bersatu Mewaspadai Provokasi Jelang Putusan Sidang MK
- Upaya Berantas Paham Radikalisme dan Terorisme, Aparat Keamanan Berhasil Tangkap 7 Teroris di Sulteng
- Mendukung Penindakan Hukum Terhadap OPM
- Angkat Citra Aceh, BIN Berdayakan Pemuda dengan Program AMANAH
- Traveloka Paylater, Pesan Tiket Pesawat Bisa dicicil
- Tolak Demonstrasi Anarkis Jelang Putusan Sidang Sengketa Pilpres
- Sinergitas Elemen Masyarakat Jaga Kondusivitas Pasca Pemilu
- Langgar HAM dan Lukai OAP, Tindakan OPM Identik Dengan ISIS
- Pemerintah Optimis Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2024 Semakin Pesat
- Kembangkan Kualitas Pendidikan, AMN Manado Hadirkan Fasilitas Lengkap
BERITAJABAR.ID - Bali - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menandatangani nota kesepahaman atau MoU tentang pusat pendidikan kedaruratan kesehatan. Dengan penandatanganan MOU tersebut Indonesia akan menjadi Pusat Pendidikan Kedaruratan Kesehatan Dunia. Tempat pusat Pendidikan Kedaruratan Kesehatan ini rencananya akan berada di Universitas Pertahanan.
Indonesia mendapat kepercayaan besar dari WHO terkait Pusat Pendidikan Kedaruratan Kesehatan Dunia, ucap Menteri Pertahanan Prabowo Subianto disela – sela perhelatan KTT G20 di Nusa Dua Bali 15/11/2022.
Menurut Prabowo Subianto saat ini ada 2 Pusat Pendidikan Kedaruratan Kesehatan Dunia, dimana satu lagi berada di negara Azerbaijan. Prabowo mengajak seluruh elemen masyarakat di Indonesia untuk dapat menjaga kepercayaan dan kehormatan yang di berikan WHO kepada Indonesia dengan memilih Indonesia sebagai Pusat Pendidikan Kedaruratan Kesehatan dunia.
Sementara itu, MoU yang ditandatangani tersebut berisi tentang kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan WHO dalam upaya pendirian pusat pelatihan Health Emergency Operational Readiness di Indonesia termasuk pelatihan Emergency Medical Teams (EMT) yang didirikan sebagai pusat pelatihan kesiapan darurat kesehatan berskala nasional, regional, hingga internasional.
Penandatanganan MoU ini merupakan tindak lanjut dari beberapa langkah yang telah dilaksanakan oleh Menteri Pertahanan RI dalam upaya penanganan pandemi COVID-19 dan isu keamanan kesehatan lainnya.
MoU ini juga diharapkan dapat menjadi awal yang baik bagi peningkatan kapasitas Indonesia, negara-negara regional di Asia Tenggara dan Australia, serta dunia internasional. Ini diperlukan untuk menghadapi kedaruratan kesehatan yang mungkin akan terjadi di masa yang akan datang.
Di samping itu, Kementerian Pertahanan (Kemhan) sebelumnya juga telah melakukan berbagai langkah dan upaya proaktif untuk mendukung penanganan COVID-19. Hal ini sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2019 melalui upaya memperkuat kapasitas Indonesia dalam menghadapi pandemi dan mendukung kesiapsiagaan Indonesia menghadapi keadaan darurat kesehatan di masa depan.
TAGS: | nasional |
Berita Terkait
Write a Facebook Comment
Leave a Comments
#sekilas info
Trump dikecam : Pasien virus Corona agar disuntik disinfektan agar sembuh.
25 Apr 2020
#sekilas info
Nilai Pemerintah RI Lambat Cegah Corona, FKM UI: Corona Masuk Sejak Januari
19 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tgl 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 380
13 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tanggal 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 38
13 Apr 2020
#sekilas info
Naik 337. Update Covid-19 Tgl 9 April 2020, Total Kasus Positif 3.293, Meninggal 280, Sembuh 252
09 Apr 2020
- By AdminJabar
- 09:33:32 / 19 Apr 2024
Traveloka Paylater, Pesan Tiket Pesawat Bisa dicicil
BERITAJABAR.ID - Ketika tekanan pekerjaan semakin berat, dan mulai mempengaruhi kesehatan mental,...
Berita Populer
-
Petronas Temukan Cadangan Minyak di Wilayah Jawa T
Jumat, 16 Jul 2021 - Dilihat 861 Kali