Indonesia Terus Perkuat Kerja Sama Berantas Judi Daring, Transaksi Berhasil Ditekan

Berita6 Views

BERITAJABAR.ID,  Jakarta – Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra terus memperkuat kerja sama lintas negara dalam upaya anggota praktik judi dare yang kini menghancurkan kejahatan lintas negara atau terorganisir transnasional.

“Kami akan mempertegas kerja sama ini dan akan memperkuat kerja sama ini. Jika perlu, diadakan satu dialog dan kesepakatan negara yang terkait untuk menghentikan perjudian berani ini,” kata Yusril.

Yusril menegaskan, upaya pemberantasan judi dare tidak cukup dilakukan di dalam negeri saja, melainkan juga harus melalui langkah-langkah pencerahan yang konkrit.

Menurutnya, fenomena judi dare telah menjadi masalah serius yang melintasi batas geografis dan kepastian antarnegara. Oleh karena itu, kerja sama baik secara bilateral maupun multilateral menjadi suatu keharusan agar pemberantasan dapat berjalan efektif.

“Tidak hanya bilateral, tapi juga multilateral karena mencakup kerja sama negara-negara di kawasan Asia Tenggara,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah membuka peluang besar bagi jaringan kejahatan siber untuk beroperasi melintasi batas negara.

Dunia maya, kata dia, menjadikan kehidupan masyarakat tanpa sekat sehingga aktivitas perjudian dapat dengan mudah menyebar dan merugikan masyarakat luas.

Yusril juga menyebut beberapa negara di kawasan ASEAN diduga menjadi pusat kegiatan perjudian yang berimbas pada negara-negara tetangga, termasuk Indonesia.

Dalam pidatonya pada acara Penguatan Komite Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) di Kantor Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Yusril juga menegaskan perbedaan antara perjudian konvensional dan perjudian konvensional.

“Judi Daring bukanlah sebuah kejahatan atau perjudian konvensional seperti taruhan, permainan kartu, atau bahkan sabung ayam dalam masyarakat tradisional, tapi Judi Daring adalah sebuah kejahatan terorganisir transnasional,” katanya.

Sebagai Ketua Komite TPPU, Yusril menekankan bahwa kerja sama antarpihak—baik di dalam negeri maupun antarnegara—merupakan kunci keberhasilan dalam menekan transaksi judi dare yang keuntungannya telah menurun secara signifikan berkat pengawasan dan pemblokiran masif pemerintah.

“Tanpa kerja sama yang erat antara kita internal maupun eksternal dengan negara-negara lain, mustahil kita akan mampu mengatasi, mencegah, dan anggota kegiatan perjudian berani ini,” ucapnya.

Yusril juga mengingatkan kembali pidato Presiden Prabowo Subianto dalam forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Korea Selatan yang menampilkan pentingnya kolaborasi global untuk menumpas kejahatan siber lintas negara.

“Presiden menegaskan perlunya kerja sama internasional dalam memberantas kejahatan judi berani lintas negara yang nyata-nyata telah merugikan perekonomian nasional,” kata Yusril.

Dengan langkah koordinatif yang semakin solid antara pemerintah, PPATK, Kementerian Komdigi, aparat penegak hukum, dan kerja sama lintas negara, transaksi judi dare dilaporkan berhasil ditekan tajam dibandingkan tahun 2024.

[wR]