# BreakNews
- Sejumlah Pihak Dukung Penyebutan Penggunaan Istilah OPM, Respon Hadapi Dinamika Isu Papua
- NKRI Belum Utuh Tanpa Kehadiran Papua sebagai Bagian Tanah Air
- Mendukung Kebijakan Strategis Pemerintah Wujudkan Ketahanan Ekonomi Nasional
- Program AMANAH Sukseskan Kegiatan Ekspor Produk Lokal Unggulan Aceh
- Proses Pemilu Berjalan Transparan, Publik Dukung Penetapan Hasil Pemilu
- BIN Bangun AMN Manado sebagai Wadah Pembinaan Pemuda, Masyarakat Sulawesi Utara Berikan Apresiasi
- Berdasarkan Fakta Sejarah, Papua Sah Jadi Bagian dari NKRI
- Pasca Putusan MK, Masyarakat Dukung Penetapan Hasil Pemilu 2024
- Pembangunan Papua Jadi Stimulus Tingkatkan Kualitas Pemuda Papua
- Mengapresiasi Keberhasilan Aparat Keamanan Lindungi Ratusan Warga Sigi dari Kejaran OPM
Log On!My Account
Pemerintah Indonesia telah menetapkan pandemi Covid-19 menjadi bencana nasional sehingga membutuhkan Gugus Tugas untuk Percepatan Penanganan. Namun kebijakan komprehensif pemerintah tampaknya masih menuai kritik bahkan resistensi dari berbagai elemen masyarakat, yang cenderung menuntut agar tegas menyikapi ancaman serius lain, yakni radikalisme.
Dampak pandemi Covid-19 ini, menyebabkan beralihnya fokus aparat keamanan dimanfaatkan oleh kelompok lain yang berkepentingan seperti kelompok anti pemerintah untuk memperburuk situasi dan kondisi. Di sisi lain, hal itu dijadikan peluang bagi gerakan radikalisme membangun dan memperkuat sentimen negatif atau ketidakpercayaan publik kepada pemerintah.
Tentunya dengan menebar berita-berita hoax terkait kegagalan negara dalam penanganan Covid-19. Hoax dibuat seakan-akan nyata dengan bukti-bukti yang juga terlihat nyata. Kelihaian dan pencitraan memutarbalikkan fakta sangat cantik sehingga masyarakat terpikat dengan berita hoax tersebut. Padahal semuanya hanya ilusi semata.
Tidak hanya masalah Covid-19, semua masalah yang bisa dibuat bahwa itu adalah kesalahan dari pemerintah atau sistem pemerintahan Indonesia, pasti dijadikan kambing hitam oleh kelompok yang tak bertanggungjawab, terutama kelompok radikal dan teroris.
Mereka menginginkan berdirinya sistem pemerintahan Islam di Indonesia. Padahal Indonesia merupakan negara yang majemuk dengan kearifan lokal tinggi. Kuatnya persatuan Indonesia menjadikan kelompok radikal mengembangkan pola dan sistem propaganda serta rekrutmen anggota. Pengembangan tersebut juga menyasar media sosial sehingga perlu pagar kuat untuk membentengi diri dari hoax.
Pemerintah telah berusaha sangat keras membendung perebaran hoax di dunia maya, berbagai kebijakan penghapusan maupun downgrading akun-akun penyebar hoax. Namun itu tidak cukup. Pemerintah bersama masyarakat harus bersatu dan bekerjasama untuk segera menangani ancaman penyebaran dan dampaknya.
Peneliti Senior Badan Litbang Kementerian Agama, Abdul Jamil Wahab mengatakan, motif gerakan terorisme adalah motif keagamaan dan balas dendam. Mereka akan terus berjuang hingga sistem Khilafah Islamiyyah berhasil mereka dapatkan.
Situasi Covid-19 ini, pasalnya, para oknum paham radikal menganggap seperti peristiwa perang, Oleh karena itu warganet bersama masyarakat dan pemerintah harus bersatu dan bekerja bersama mempublikasikan narasi positif dan
optimisme guna mengangkat isu persatuan dan toleransi.
Optimisme masyarakat akan terus tumbuh bila terjalin hubungan baik antara masyarakat dan pemerintah. Literasi masyarakat juga lerlu ditingkatkan guna aktif berpartisiapsi mendukung pemerintah dalam melawan hoax radikalisme dan intoleransi yang dapat menganggu eksistensi kedaulatan di tengah Pandemi Covid19.
Mari melawan Virus Radikalisme yang Memprovokasi dan Menghambat Upaya Penanganan Pandemi Covid-19 ini dengan menghindari Provokasi dan Propaganda Radikalisme Dengan Tingkatkan Rasa Patriotisme dan Nasionalisme Demi Indonesia yang Damai dan Maju.
TAGS: | internasional nasional |
Berita Terkait
Write a Facebook Comment
Leave a Comments
#sekilas info
Trump dikecam : Pasien virus Corona agar disuntik disinfektan agar sembuh.
25 Apr 2020
#sekilas info
Nilai Pemerintah RI Lambat Cegah Corona, FKM UI: Corona Masuk Sejak Januari
19 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tgl 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 380
13 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tanggal 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 38
13 Apr 2020
#sekilas info
Naik 337. Update Covid-19 Tgl 9 April 2020, Total Kasus Positif 3.293, Meninggal 280, Sembuh 252
09 Apr 2020
- By AdminJabar
- 09:33:32 / 19 Apr 2024
Traveloka Paylater, Pesan Tiket Pesawat Bisa dicicil
BERITAJABAR.ID - Ketika tekanan pekerjaan semakin berat, dan mulai mempengaruhi kesehatan mental,...
Berita Populer
Video Terbaru
-
Petronas Temukan Cadangan Minyak di Wilayah Jawa T
Jumat, 16 Jul 2021 - Dilihat 894 Kali