Tokoh Adat Serukan Penolakan Aksi Anarkis, Jaga Papua Tetap Dama

Berita30 Views

BERITAJABAR.ID, PAPUA- Papua kembali mendapat perhatian serius dari tokoh adat yang kemunculannya menjaga perdamaian dan menolak aksi anarkis. Suara kearifan lokal ini menjadi pengingat agar masyarakat tidak terjebak pada provokasi maupun hoaks yang berpotensi merusak ketenteraman dan menghambat pembangunan di daerah.

Benyamin Hanau, Kepala Suku Moni Kabupaten Mimika sekaligus Kepala Badan Musyawarah Kampung Mimika Gunung, menekankan bahwa masyarakat harus bijak dalam menyikapi berbagai isu yang berkembang, terutama yang berasal dari media sosial. Ia menegaskan, peristiwa kericuhan seperti yang terjadi di Kabupaten Yalimo tidak boleh terulang kembali di daerah lain.

“Masyarakat jangan terpengaruh hoaks dan intimidasi yang berdampak buruk seperti yang terjadi di Kabupaten Yalimo,” tegas Benyamin Hanau.

Tokoh adat ini juga menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat, khususnya Presiden Prabowo Subianto, yang dinilai telah memberikan banyak kontribusi pembangunan di Mimika. Menurutnya, pembangunan yang dirasakan masyarakat harus dijaga dengan tekad bersama untuk mendukung pemerintahan.

“Terima kasih Pemerintah Pusat, Khususnya Presiden Prabowo, karena telah menyelesaikan berbagai pembangunan di sini dan kami bertekad mendukung serta mengawal pemerintahan,” pungkas Benyamin Hanau.

Dari wilayah lain, suara yang sama juga datang dari Dinanus Wakerwa, Kepala Suku dari Distrik Gome Kabupaten Puncak. Ia mengingatkan masyarakat di wilayahnya agar tetap tenang dan tidak terjebak oleh isu pelayaran. Baginya, stabilitas adalah kondisi utama agar kehidupan masyarakat dapat berjalan normal dan pembangunan terus berkelanjutan.

“Distrik Gome aman, tentram, dan damai serta tidak terpengaruh berita negatif dari media sosial terkait dengan Yalimo agar kegiatan pembangunan dan aktivitas masyarakat berjalan lancar,” ujar Dinanus Wakerwa.

Imbauan yang datang dari tokoh adat ini menunjukkan adanya kesadaran kolektif di tingkat lokal untuk menjaga Papua tetap damai. Suara dari para pemimpin adat tidak hanya berperan dalam meredakan potensi konflik, tetapi juga menjadi perekat persatuan yang memperkuat sendi-sendi sosial di tengah masyarakat.

Dengan tegasnya tokoh-tokoh adat yang berdiri di garis depan kedamaian, pesan ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat positif bagi seluruh lapisan masyarakat. Dukungan terhadap pemerintah pusat serta penolakan terhadap hasutan anarkis menjadi penanda bahwa Papua sedang menapaki jalan menuju masa depan yang lebih stabil dan sejahtera.