- Proses Pemilu Berjalan Transparan, Publik Dukung Penetapan Hasil Pemilu
- BIN Bangun AMN Manado sebagai Wadah Pembinaan Pemuda, Masyarakat Sulawesi Utara Berikan Apresiasi
- Berdasarkan Fakta Sejarah, Papua Sah Jadi Bagian dari NKRI
- Pasca Putusan MK, Masyarakat Dukung Penetapan Hasil Pemilu 2024
- Pembangunan Papua Jadi Stimulus Tingkatkan Kualitas Pemuda Papua
- Mengapresiasi Keberhasilan Aparat Keamanan Lindungi Ratusan Warga Sigi dari Kejaran OPM
- KINERJA APBN 2024 TETAP TINGGI DITENGAH KETIDAKPASTIAN GLOBAL
- BIN Gandeng Akademisi dan Universitas dalam Program AMANAH Demi Tingkatkan Inovasi Pemuda
- Indonesia Tetap Kondusif Pasca Penetapan Hasil Pemilu dan Putusan Sidang MK
- Stafsus BPIP Sebut AMN Manado Tempat Kaderisasi Pemimpin Masa Depan Bangsa
BERITAJABAR.ID - Kelompok kriminal bersenjata (KKB) makin menggila dengan melakukan penyerangan lagi di kawasan Intan Jaya, Papua. Pemerintah tidak pernah takut akan ancaman mereka, karena hanya gertak sambal. Untuk apa berkompromi dengan organisasi separatis dan penghianat? KKB wajib diberantas dan akan bernasib naas pada waktunya.
KKB adalah organisasi di bawah OPM yang terkenal karena kekejamannya. Mereka tak segan melakukan kekejian, baik kepada aparat maupun warga sipil Papua. Semua ancaman dilakukan, karena mereka berkeyakinan untuk bersatu membentuk Negara Federal Papua Barat dan ingin keluar dari NKRI. Sehingga indonesia dianggap sebagai musuh.
Warga di Distrik Sagupa, Kabupaten Intan Jaya, lagi-lagi terganggu oleh ulah KKB. Tanggal 8 februari 2021, mereka terpaksa mengungsi, setelah ada tindak pidana yang dilakukan oleh kelompok separatis tersebut. Sebanyak 600 orang berlindung di sebuah gereja, untuk menghindari serangan dan tembakan dari KKB.
Pemerintah bertindak cepat dengan mengutus lebih banyak aparat untuk terjun ke Intan Jaya. Mereka boleh melakukan tindakan tegas dan terukur, demi menjaga keamanan dan kedamaian warga. Tindakan ini diperbolehkan, karena KKB selalu beraksi di Intan Jaya, sampai 5 kali. Sehingga meresahkan masyarakat di sana.
Deputi V KSP Jaleswari Pramodhawardani menyatakan bahwa keamanan warga di sana adalah tanggung jawab pemerintah. Jadi, Bupati intan Jaya dan sejumlah pejabat lain diminta untuk kembali ke sana dan tidak memimpin dari Nabire. Dalam artian, suasana sudah kondusif dan mereka diharap kembali, agar rakyat juga merasa aman dan tak lagi mengungsi.
Pemerintah pusat tidak akan berkompromi dengan KKB. Serangan yang mereka lakukan, baik di Intan Jaya maupun daerah lain, diyakini hanya sebaga gertak sambal. Pemerintah tidak akan menyerahkan Papua dan mereka gagal untuk mendirikan Negara Papua Barat, hanya karena teror dari KKB.
Selama ini KKB dan OPM belum diberantas 100% karena mereka bertindak licik, dengan bersembunyi di tengah pegunungan dan hutan liar. Faktor alam yang susah dilewati, menyebabkan penangkapan belum selesai. Namun aparat bertindak dengan sebaik-baiknya. Sehingga KKB bisa diberantas dan Bumi Cendrawasih kembali aman.
Sementara itu, Intan Jaya terkenal di mata publik karena relatif sering diganggu oleh KKB. Penyerangan di sana dilakukan, karena KKB menuntut agar otonomi khusus dan penambangan hasil bumi di Papua dihentikan. Sehingga mereka meneror masyarakat agar dipenuhi keinginannya.
Jika menggunakan logika, bagaimana bisa mereka menolak otonomi khusus? Padahal tak setiap provinsi menikmatinya, karena ada jatah dana khusus bagi daerah yang berstatus Otsus. Justru Otsus digunakan pemerintah daerah Papua dan Papua Barat, untuk membangun berbagai fasilitas. Seperti jembatan, gedung sekolah, stadion, jalan raya, dan lain-lain.
Bagaimana bisa KKB menolak kemajuan berkat dana Otsus? Padahal anggarannya dinaikkan, sehingga uang milyaran tersebut digunakan untuk membangun Papua, sehingga makin modern dan tidak lagi identik dengan keterbelakangan. Sungguh aneh jika mereka menolak kemajuan, karena kebodohan hanya akan menyengsarakan.
Otsus akan tetap dilanjutkan di Papua walau di bawah ancaman KKB. Aparat akan bertindak sangat tegas dan mengamankan segala program pemerintah, termasuk otonomi khusus. Karena pemerintah berharap tidak ada ketimpangan kemajuan antara Indonesia bagian timur dan barat. Sehingga mengutamakan azas keadilan.
KKB yang melakukan kekejian berkali-kali, harus dibinasakan secepatnya. Karena mereka selalu curiga bahwa seseorang itu mata-mata, padahal ia hanya warga sipil biasa. Mereka juga mengancam kelancaran Otsus Papua. Sehingga keberadaannya makin meresahkan. Aparat wajib menggulung mereka sampai habis, ke akar-akarnya, agar warga Papua aman dan damai.
Oleh : Abner Wanggai )* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Yogyakarta
TAGS: | nasional |
Berita Terkait
Write a Facebook Comment
Leave a Comments
#sekilas info
Trump dikecam : Pasien virus Corona agar disuntik disinfektan agar sembuh.
25 Apr 2020
#sekilas info
Nilai Pemerintah RI Lambat Cegah Corona, FKM UI: Corona Masuk Sejak Januari
19 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tgl 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 380
13 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tanggal 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 38
13 Apr 2020
#sekilas info
Naik 337. Update Covid-19 Tgl 9 April 2020, Total Kasus Positif 3.293, Meninggal 280, Sembuh 252
09 Apr 2020
- By AdminJabar
- 09:33:32 / 19 Apr 2024
Traveloka Paylater, Pesan Tiket Pesawat Bisa dicicil
BERITAJABAR.ID - Ketika tekanan pekerjaan semakin berat, dan mulai mempengaruhi kesehatan mental,...
Berita Populer
-
Petronas Temukan Cadangan Minyak di Wilayah Jawa T
Jumat, 16 Jul 2021 - Dilihat 891 Kali