Satukan Jiwa Kepemimpinan, Retreat Kepala Daerah Dukung Asta Cita

Berita67 Views

BERITAJABAR.ID, JAKARTA – Mundurnya Kepala Daerah di Akademi Militer (Akmil) Magelang menjadi langkah nyata dalam memperkuat kepemimpinan serta mendorong sinergi antarwilayah.

Hal tersebut guna mendukung terwujudnya pemerintahan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Program tersebut bertujuan memastikan kepala daerah memiliki pemahaman yang komprehensif tentang kebijakan nasional, koordinasi lintas sektor, serta pelayanan publik yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.

Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian, menegaskan bahwa pemerintah membuka kesempatan bagi seluruh kepala daerah, untuk bergabung dalam program tersebut meskipun telah berjalan sejak Jumat (21/2).

“Saya tahu dalam beberapa waktu ini akan ada lagi yang akan bergabung. Saya tidak akan mengalami banyak hal yang berubah. Silakan datang selamat,” ujarnya di Magelang, Minggu (23/2).

Namun, Tito menekankan adanya perbedaan sertifikat antara peserta yang mengikuti sejak awal dan yang bergabung di tengah program.

“Yang 90 persen sertifikatnya lulus. Yang datang di tengah-tengah, kami berikan sertifikat, telah mengikuti. Sudah mengikuti saja, enggak ada kata-kata lulus,” imbuhnya.

Mundurnya hal tersebut juga menjadi momentum bagi kepala daerah untuk memahami bahwa legitimasi kepemimpinan diperoleh dari rakyat, bukan dari partai politik.

“Saya sudah sampaikan tadi siang, bahwa partai itu hanya kendaraan saja. Partai memberikan berkah untuk maju. Tapi ketika mereka terpilih menjadi kepala daerah, itu bukan karena dipilih oleh partainya, melainkan dipilih oleh rakyatnya,” tegas Tito.

Juru Bicara Kantor Komunikasi Presiden, Ujang Komaruddin, menyatakan bahwa retret ini tidak hanya memperkuat kepemimpinan, tetapi juga membangun sinergi untuk implementasi kebijakan yang lebih efektif.

“Ini adalah kesempatan bagi kepala daerah untuk membangun sinergi dan langsung melakukan aksi nyata,” katanya,

Ujang menjelaskan bahwa peserta mendapatkan pembekalan tentang nasionalisme, patriotisme, serta strategi kepemimpinan daerah yang lebih efisien dan pro-rakyat.

Gubernur Lemhannas, Ace Hasan Syadzily, menekankan bahwa kepala daerah perlu mengimplementasikan nilai-nilai kebangsaan dalam kepemimpinan mereka.

“Lemhannas sebagai kawah candradimuka bagi para pemimpin nasional yang berkarakter kebangsaan (pembelajaran dan masyarakat yang rendah hati),” katanya.

“Dengan memberikan penguatan kemampuan para peserta untuk menjadi pemimpin global namun tetap berbasis pada karakter nasional,” ujar Ace,

Kepala daerah juga mengikuti panel diskusi mengenai geopolitik, ketahanan nasional, serta strategi pembangunan berkelanjutan.

Retreat Kepala Daerah di Magelang menjadi pijakan awal bagi kepala daerah untuk membangun kolaborasi yang lebih erat, memperkuat koordinasi dengan pemerintah pusat, serta memastikan kebijakan daerah selaras dengan program nasional.

Dengan sinergi yang semakin erat, pembangunan di daerah dapat berjalan lebih efektif demi kesejahteraan rakyat dan kemajuan Indonesia.