RKUHP Sudah Menampung Aspirasi Rakyat
User

RKUHP Sudah Menampung Aspirasi Rakyat

BERITAJABAR.ID - RKUHP (Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) sudah menampung aspirasi rakyat seluruh Indonesia. Hal itu tercermin dari kegiatan sosialisasi yang gencar dilakukan Pemerintah yang tidak hanya menginformasikan tentang RKUHP, namun juga menyerap aspirasi rakyat.

RKUHP rencananya akan disahkan pada bulan Desember 2022. Masyarakat menanti pengesahannya karena RKUHP ini akan menggantikan posisi KUHP, yang merupakan produk hukum buatan Belanda di masa penjajahan.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, menyatakan bahwa RKUHP sudah menampung aspirasi masyarakat. Ia berharap RUU tersebut akan segera disahkan. Demokrasi memberi hak terhadap pendapat semua kalangan. Sementara konstitusi menentukan proses pengambilan keputusan bila proses agregasi tidak bulat.

Mahfud MD melanjutkan, awalnya RKUHP ingin diselesaikan sebelum 17 Agustus 2022, sebagai hadiah kemerdekaan Republik Indonesia. Namun Presiden Jokowi ingin semua aspirasi ditampung, karena itu pemerintah membuka dialog untuk membuka ruang masukan aspirasi terhadap isi draf RKUHP. Pemerintah telah menampung aspirasi di 11 kota dan memastikan masyarakat terlibat dan memberi masukan pada RKUHP.

Artinya, pemerintah tidak meresmikan RKUHP sebelum menampung aspirasi rakyat. Bisa saja peresmian RUU ini dipercepat, tetapi Presiden Jokowi tidak berkenan. Beliau ingin agar masyarakat Indonesia bisa memberi aspirasi mengenai RKUHP, karena nanti KUHP versi baru akan mengatur kehidupan mereka.

Pemberian waktu dan kesempatan untuk memberikan aspirasi terhadap RKUHP dalam beberapa bulan, dirasa sudah cukup. Suara dari perwakilan mahasiswa, dosen, pegawai swasta, dan elemen masyarakat, sudah cukup mewakili suara rakyat. Mereka memberi berbagai masukan agar RKUHP lebih disempurnakan, dan memahami bahwa RUU ini wajib segera disahkan setelah mengikuti sesi sosialisasi dan dialog RKUHP.

RKUHP terus disosialisasikan secara masif demi menjaring aspirasi. Hal ini juga untuk membantah tudingan bahwa pembahasan RKUHP hanya dilakukan secara sepihak. Lagipula, jika RKUHP terus ditunda pengesahannya, akan tidak baik efeknya bagi masyarakat. Contohnya ketika ada kasus perzinahan dan RKUHP sudah jadi KUHP versi baru. Pelakunya tidak berkutik karena ia terancam hukuman 1 tahun penjara.

RKUHP wajib segera disahkan karena sudah menampung aspirasi masyarakat dalam beberapa bulan. Tidak bisa menunggu sampai tahun depan karena dikhawatirkan akan tertunda lagi. Penyebabnya karena keinginan untuk membuat RKUHP sudah ada sejak masa Orde Baru. 

Jangan sampai masa pemerintahan Presiden Jokowi berakhir, RUU ini belum disahkan. RUU harus cepat diresmikan karena Indonesia wajib merdeka secara konstitusi. Jangan sampai Indonesia sudah merdeka, tetapi masih menggunakan produk hukum warisan pemerintah kolonial Belanda.

Anggota Komisi III DPDR RI Johan Budi, menyatakan bahwa RKUHP harus segera disahkan. Sudah ada sosialisasi dan dialog RKUHP. Semua itu sesuai dengan mekanisme pemerintah. Dialog RKUHP diadakan di ruang publik dan dilakukan secara hybird, yakni langsung dan virtual. Dengan cara ini maka pesertanya jauh lebih banyak, sehingga makin banyak pula aspirasi rakyat yang bisa ditampung.

Sekarang saatnya untuk mengesahkan RKUHP ini. Jika masih ada dialog lagi dikhawatirkan RKUHP tidak kunjung disahkan dan akan berdampak negatif. Sama saja Indonesia kembali ke masa penjajahan, karena masih memakai KUHP yang dibuat oleh penjajah.

Dalam proses menuju pengesahan RKUHP, pemerintah sudah menerapkan demokrasi yang berkeadilan. Jika Presiden Jokowi memberi kesempatan untuk melakukan dialog dan penampungan aspirasi, maka beliau mempersilakan rakyat untuk ikut membentuk Undang-Undangnya sendiri. Hal ini sesuai dengan prinsip demokrasi.

Indonesia adalah negara demokrasi dan diterapkan di masa pemerintahan Presiden Jokowi. Jadi, jangan ada yang menganggap bahwa RKUHP anti demokrasi, karena semangat RKUHP adalah lepas dari nuansa kolonial.

RKUHP merupakan produk dalam negeri dan berbeda dengan KUHP saat ini yang merupakan peninggalan Belanda serta tidak memiliki tafsiran baku. Selain itu, pasal-pasal tambahan dalam RKUHP sangat bermanfaat. Oleh sebab itu, RKUHP perlu mendapat dukungan semua pihak karena dibuat untuk melindungi seluruh komponen bangsa. Selain itu, RKUHP memberikan alternatif sanksi dengan mengedepankan paradigma hukum modern.

RKUHP sudah menampung aspirasi seluruh rakyat Indonesia selama dalam masa sosialisasi. Sesuai dengan jadwal, maka RUU ini akan disahkan pada bulan Desember 2022. Masyarakat seharusnya mendukung RUU ini karena akan melindungi mereka dari semua jenis kejahatan pidana. Pemerintah membuktikan bahwa Indonesia masih negara demokrasi, karena rakyat diperbolehkan untuk memberi aspirasi dalam sosialisasi RKUHP.

Oleh : Lukman Keenan Adar* Penulis adalah kontributor Persada Institute 

TAGS: nasional

Image

Write a Facebook Comment

Leave a Comments

Jejak Pendapat

Penyebaran COVID-19 Sangat Memprihatinkan, Setujukah Indonesia Lockdown ?

Weekly Toplist
Sv388 Fafaslot Digmaan Sexy Baccarat Fafaslot Gates Of Olympus IDN Slot JDB Slot PGSOFT Pragmatic Play Sbobet Slot Dana Slot4D Slot Mania Slot Petir Slot Olympus Sv388 Ws168 Slot Bet 200 Slot Maxwin Slot Thailand Live Casino Online Demo Slot RTP Live Slot Mahjong Ways Slot88 Joker123 Slot Kamboja Demo Olympus Slot Filipina Slot Jepang Slot Server Luar Slot Hongkong Slot Rusia Slot Vietnam Slot Singapore Roulette Sicbo Blackjack Baccarat Online Fafaslot Gates Of Olympus IDN Slot JDB Slot Joker123 Live Casino Online PGSOFT Pragmatic Play Roulette Online SBOBET Slot Dana SLOT777 Slot Mania Slot Ovo Slot Petir Slot Pulsa Slot Olympus Sv388 WS168 RTP Live Sicbo Online SLOT88 Slot Bet 200 Slot Maxwin Slot Mahjong Ways Demo Olympus Demo Slot Mega Roulette Slot Thailand Slot Kamboja Slot Filipina Slot Server Luar Slot Jepang Slot Gacor Slot Gacor IDN Slot Joker123 PGSOFT Pragmatic Play SBOBET Slot88 Slot Dana Slot Maxwin Slot Mania Slot Pulsa Sv388 Sabung Ayam Sweet Bonanza Slot Zeus Slot Olympus Gates Of Olympus Slot777 Slot Ovo RTP Live Slot Mahjong Ways Demo Olympus Demo Slot Slot Thailand Slot Kamboja Slot Filipina Slot Server Luar Slot Jepang Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Fafaslot Digmaan Baccarat Online Gates Of Olympus IDN Slot JDB Slot PGSOFT Pragmatic Play SBOBET Slot Dana Slot Mania Slot Petir Slot Olympus SV388 Sabung Ayam Online WS168 Slot Bet 200 Maxwin Slot Gacor Slot Server Thailand Lavabet138 Demo Slot RTP Slot Live Slot Mahjong Ways Slot88 Joker123 Slot Server Kamboja Demo Olympus Slot Server Filipina Slot Server Luar Slot Server Jepang Slot Server Hongkong Roulette Online Sicbo Online Mega Roulette Slot Mania Slot Deposit Dana Slot Maxwin Joker123 Slot Zeus Fafaslot Slot Depo 5K Fafaslot Fafaslot Baccarat Online Digmaan Gates Of Olympus IDN Slot JDB Slot Joker123 Live Casino Online PGSOFT Pragmatic Play Roulette RTP Live Slot SBOBET Sicbo Online Slot Dana Slot777 Slot Mania Slot Ovo Slot Petir Slot Pulsa Sv388 Sabung Ayam Online Slot Olympus SLOT88 WS168 Slot Bet 200 Slot Maxwin Slot Mahjong Ways Demo Olympus Demo Slot Mega Roulette Slot Thailand Slot Kamboja Slot Filipina Slot Server Luar Slot Jepang Fafaslot Digmaan Digmaan Fafaslot Baccarat Digmaan Fafaslot Gates Of Olympus IDN Slot JDB Slot Joker123 Live Casino Online PGSOFT Pragmatic Play Roulette Sbobet Slot Dana Slot777 Slot Mania Slot Ovo Slot Petir Slot Pulsa Slot Olympus Slot Zeus Sv388 Ws168 RTP Live Slot Sicbo Slot88 Slot Bet 200 Slot Maxwin Mahjong Ways Demo Olympus Slot Demo Mega Roulette Slot Server Thailand Slot Server Kamboja Slot Server Filipina Slot Server Luar Slot Server Jepang Digmaan Ws168 Fafaslot Fafaslot Sabung Ayam Online Digmaan Baccarat Digmaan Fafaslot Gates Of Olympus IDN Slot JDB Slot Joker123 Live Casino Online PGSOFT Pragmatic Play Roulette Sbobet Slot Dana Slot777 Slot Mania Slot Ovo Slot Petir Slot Pulsa Slot Olympus Sv388 Ws168 RTP Live Slot Sicbo Slot88 Slot Bet 200 Slot Maxwin Mahjong Ways Slot Demo Olympus Demo Slot Mega Roulette Slot Server Thailand Slot Server Kamboja Slot Server Filipina Slot Server Luar Slot Server Jepang