BERITAJABAR.ID, JATINANGOR – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya secara resmi membuka kegiatan retret gelombang kedua bagi para kepala daerah yang diselenggarakan di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat, Minggu (22/6/2025).
Dalam sambutannya, Bima Arya menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk orientasi untuk memperkuat semangat pengabdian dalam pelayanan publik di kalangan pimpinan daerah.
“Kami ingin agar Bapak Gubernur, Wakil Gubernur, Wali Kota, Wakil Wali Kota, Bupati dan Wakil Bupati, peserta Retret semakin kuat kebersamaan dalam keberagamannya. Semakin bangga menjadi bagian dari pelayan Nusantara,” ujar Bima Arya.
Retreat gelombang kedua ini memiliki tujuan yang sama dengan pelaksanaan sebelumnya, yaitu mendorong kepala daerah agar lebih optimal dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk menyelaraskan program pemerintah dengan kebijakan pusat di tingkat daerah.
“Retreat ini bertujuan memperkuat pemahaman kepala daerah atas gagasan besar Presiden Prabowo sebagai pedoman utama dalam membangun daerah yang selaras dengan pusat. Memahami, melaksanakan, dan mengakselerasikan program Asta Cinta,” tambahnya.
Lebih lanjut, Bima Arya menjelaskan bahwa IPDN dipilih sebagai lokasi kegiatan karena kontribusinya yang besar dalam mencetak aparatur pemerintahan yang konservasi. Tercatat, sebanyak 34.800 alumni IPDN telah tersebar di seluruh penjuru nusantara dan aktif memberikan layanan kepada masyarakat.
“Di kampus ini, para praja dipersiapkan untuk menjadi bagian dari warga, untuk sepenuhnya berpikir untuk kepentingan warga,” tuturnya.
“Oleh karena itu, dengan bangga, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menjadikan kampus kebanggaan ini dengan semangat mengabdi, dengan semangat pengabdian, menjadi tuan rumah bagi kepala daerah peserta retret gelombang kedua dengan semangat yang sama, dengan harapan yang sama, dengan tujuan yang sama,” lanjut Bima.
Retreat gelombang kedua ini diikuti oleh 86 kepala daerah dari total 93 yang terdaftar. Enam kepala daerah tidak dapat hadir karena alasan kesehatan, sementara satu peserta lainnya, Gubernur Papua Pegunungan John Tabo, tidak hadir karena kekhawatiran tengah atas wafatnya sang ibu.
Kegiatan ini akan berlangsung selama lima hari, terhitung mulai tanggal 22 hingga 26 Juni 2025, dengan rangkaian acara yang dirancang untuk memperkuat kolaborasi dan kepemimpinan para kepala daerah dalam membangun pelayanan publik yang lebih baik di daerah masing-masing.
[edRW]