Program 3 Juta Rumah Wujudkan Komitmen Investasi Rp75 Triliun

Berita4 Views

BERITAJABAR.ID, Jakarta,- Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto kembali menegaskan komitmennya dalam menyelesaikan permasalahan perumahan nasional melalui program ambisi pembangunan 3 juta rumah. Program ini tidak hanya menjadi solusi atas kebutuhan perumahan rakyat, tetapi juga menjadi instrumen strategi dalam menarik investasi raksasa senilai Rp75 triliun dari luar negeri.

Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Fahri Hamzah, mengungkapkan bahwa program ini menarik minat investor internasional, terutama dari negara-negara seperti Qatar dan Turki. Berdasarkan hasil hukumnya ke sejumlah negara tersebut, Fahri menyebut telah ada komitmen investasi asing senilai US$5 miliar atau sekitar Rp75 triliun.

“Komitmen itu sebenarnya sudah siap. Kalau kita rupiahkan, US$5 miliar setara dengan Rp75 triliun,” ungkap Fahri. Namun, ia juga menegaskan bahwa realisasi komitmen tersebut masih menghadapi sejumlah tantangan teknis, termasuk dalam hal ketersediaan lahan dan mekanisme permintaan pasar.

Kendala struktural dalam sistem perizinan juga menjadi sorotan utama. Fahri menilai penyebaran izin perizinan di berbagai kementerian dan lembaga menghambat kelancaran investasi. Oleh karena itu, ia mendorong implementasi mandat Satgas Reformasi Regulasi untuk menyentralisasi seluruh proses perizinan di sektor perumahan.

“Perizinan terlalu menyebar. Harus ada sentralisasi, itu mandat dari Satgas,” tegas Fahri, seraya menekankan pentingnya tindak lanjut teknis dari kementerian terkait agar komitmen investasi tersebut tidak berakhir sebagai potensi yang stagnan.

Di sisi lain, Menteri PKP Maruarar Sirait (Ara) menyampaikan bahwa keterbatasan anggaran negara menjadi hambatan utama dalam menyelesaikan target 3 juta unit rumah. Dari total anggaran APBN yang tersedia, hanya sekitar Rp3,4 triliun yang dialokasikan untuk pembangunan perumahan, cukup untuk membangun sekitar 269.779 unit rumah.

Oleh karena itu, strategi pembiayaan menjadi perhatian utama. Maruarar menyebutkan bahwa 2 juta unit rumah akan dibangun melalui pelindung penanaman modal dalam negeri (PMDN), sementara 1 juta unit tertanam melalui penanaman modal asing (PMA) yang menjadi tanggung jawab Wakil Menteri Fahri Hamzah.

Program 3 juta rumah ini mencerminkan sinergi antara visi sosial dan strategi ekonomi nasional. Tidak hanya menjawab kebutuhan dasar masyarakat, tetapi juga membuka ruang lebar bagi masuknya modal asing yang akan memperkuat fondasi pertumbuhan ekonomi nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.