Pemerintah Dorong Strategi Investasi dan Daya Beli untuk Perkuat Fondasi Ekonomi Nasional

EKONOMI7 Views

BERITAJABAR.ID, JAKARTA – Pemerintah terus memperkuat fondasi ekonomi nasional melalui strategi investasi yang terarah dan peningkatan daya beli masyarakat. Di tengah tantangan global yang belum mereda, langkah ini menjadi prioritas untuk memastikan pertumbuhan ekonomi tetap stabil dan berkelanjutan.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tercatat sebesar 4,87 persen pada kuartal I 2025 mencerminkan daya tahan ekonomi yang tetap terjaga. Target 5,2 persen pada akhir tahun dinilai masih dalam jangkauan berkat kombinasi kebijakan fiskal dan insentif sektoral yang terus diperkuat.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa pemerintah akan meluncurkan berbagai kebijakan strategis untuk mendongkrak konsumsi dan mendorong investasi.

“Penguatan program perlindungan sosial seperti PKH, Kartu Sembako, dan MBG akan menjadi katalis utama dalam menjaga daya beli masyarakat,” ujar Airlangga Hartarto.

Program bantuan sosial disiapkan untuk memberikan efek berganda bagi pertumbuhan, terutama dengan meningkatnya konsumsi rumah tangga. Pemerintah juga mengkaji insentif tambahan untuk sektor yang terdampak perlambatan, sekaligus memperkuat sektor unggulan seperti makanan-minuman dan pertanian.

Langkah lain yang turut memperkuat daya beli masyarakat adalah pemberian diskon tarif listrik dan tiket pesawat pada masa liburan. Strategi ini terbukti efektif dan akan diperluas ke sektor lain guna menjaga sirkulasi ekonomi domestik tetap bergerak.

Airlangga Hartarto menambahkan bahwa dinamika global seperti perang tarif dan ketidakpastian geopolitik memang menekan ekspor, namun pemerintah tetap fokus pada penguatan ekonomi domestik.

“Kebijakan efisiensi anggaran dilakukan secara hati-hati demi menjaga kesinambungan fiskal tanpa mengorbankan pertumbuhan,” tambah Airlangga Hartarto.

Di sisi investasi, pemerintah tengah menyederhanakan regulasi melalui revisi Peraturan Presiden tentang bidang usaha penanaman modal. Selain itu, Satgas Perluasan Lapangan Kerja dibentuk untuk memastikan penciptaan kerja berlangsung optimal.

Deputi Bidang Pengembangan Iklim dan Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi, Riyatno, mengungkapkan bahwa sektor digital menjadi prioritas utama dalam peta jalan investasi nasional.

“Investasi di data center dan ekosistem digital diproyeksikan mencapai US$130 miliar pada 2025. Ini peluang besar untuk Indonesia dominan di Asia Tenggara,” tegas Riyatno.

Ia menilai kolaborasi lintas sektor sebagai elemen penting.

“Kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan akademisi akan mempercepat transformasi digital dan membuka ruang inovasi yang luas,” tutup Riyatno.

Dengan strategi terintegrasi antara perlindungan sosial, kemudahan investasi, dan mitigasi risiko global, pemerintah memperkuat posisi Indonesia untuk tumbuh secara inklusif dan kompetitif dalam lanskap ekonomi dunia. [^]