Pemerintah Dorong Diversifikasi Ekspor untuk Tambah Cadangan Devisa

Berita28 Views

BERITAJABAR.ID, Jakarta – Pemerintah terus memperkuat strategi perdagangan luar negeri sebagai langkah antisipatif terhadap kebijakan tarif tinggi Amerika Serikat yang berpotensi mengganggu kinerja ekspor nasional sekaligus menambah devisa negara.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan Indonesia tengah mempersiapkan mitigasi untuk menghadapi risiko penurunan ekspor ke Amerika Serikat dengan mendiversifikasi pasar tujuan ekspor.

“Tentu kami bicara dengan mitra lain, salah satunya ke Uni Eropa. Kami akan segerakan agar Indonesia-EU CEPA itu bisa diselesaikan. Kemarin kami di wilayah Eurasia juga punya target \[kesepakatan dagang] sampai dengan Juni,” kata Airlangga.

Ia juga menyebut dukungan Australia yang menyatakan kesiapan untuk meningkatkan impor dari Indonesia.

Selain itu, pemerintah mendorong keikutsertaan Indonesia dalam Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP) sebagai bagian dari strategi memperluas pasar dan memperkuat posisi Indonesia di tengah dinamika global.

“Karena dengan aksesi CPTPP maka pasar Meksiko akan terbuka, pasar Inggris akan terbuka, dan beberapa lagi di negara Amerika Latin,” tambah Airlangga.

Menurutnya, langkah diversifikasi ekspor ini tidak hanya penting untuk menjaga lapangan kerja dan daya saing nasional, tetapi juga untuk memastikan penerimaan devisa dari ekspor tetap terjaga.

Sektor-sektor karya padat seperti garmen, alas kaki, furnitur, dan perikanan menjadi perhatian utama, termasuk sektor elektronik yang belum sepenuhnya mendapatkan perlakuan tarif yang sama.

“Sebagai contoh, HP itu sudah dirilis, demikian pula untuk semikonduktor.Tetapi belum semua barang konsumen elektronik, termasuk peralatan rumah tangga. Ini yang kami minta agar mendapatkan perawatan yang sama,” jelasnya.

Wakil Ketua Komisi XI DPR Fauzi Amro mengatakan kebijakan tarif baru dari AS dapat memberikan tekanan besar terhadap ekspor Indonesia dan stabilitas perekonomian nasional.

“Komisi XI mendorong langkah-langkah strategi untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada pasar-pasar besar seperti Amerika Serikat dengan mempercepat diversifikasi pasar ekspor,” ujar Fauzi.

Ia menekankan pentingnya dukungan fiskal bagi sektor-sektor terdampak serta evaluasi menyeluruh terhadap dampaknya pada penerimaan negara dan cadangan devisa.

Sementara itu, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menjelaskan bahwa pemerintah juga tengah memperkuat kebijakan terkait Devisa Hasil Ekspor (DHE).

“Masuk rekening khusus 100% (dari ekspor), sisa 20% itu selanjutnya di retensi dalam DHE selama 1 tahun,” ucapnya.

Langkah ini ditujukan untuk memperkuat cadangan devisa nasional dan mendukung ketahanan ekonomi makro.****