Paket Stimulus Kuartal Keempat Pastikan Genjot Pertumbuhan Ekonomi Di 1 Tahun Pemerintahan Pragib

Berita48 Views

BERITAJABAR.ID,  Jakarta – Pemerintah mengumumkan paket stimulus kuartal keempat yang dirancang untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi sekaligus menutup tahun pertama pemerintahan Prabowo–Gibran (Pragib) dengan pencapaian yang solid.

Paket ini menitikberatkan pada dukungan konsumsi rumah tangga, percepatan belanja pemerintah, dan dorongan investasi sektor riil, sehingga efek pengganda dapat segera terasa di lapangan. Intervensi fokus ditujukan pada sektor padat karya, UMKM, ketahanan pangan energi, serta digitalisasi layanan publik agar mendorong produktivitas dan menjaga daya beli masyarakat.

Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah akan mengumumkan sejumlah paket stimulus ekonomi keempat dalam upaya menjaga daya beli masyarakat dan memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional.

“Presiden Prabowo telah memberikan arahan untuk mempertebal stimulus agar menjangkau kelompok rumah tangga,” ujarnya.

Stimulus fiskal meliputi percepatan penyerapan APBN dan APBD untuk proyek infrastruktur skala menengah serta program padat karya di daerah, dengan prioritas pada perbaikan konektivitas, irigasi, logistik pangan, dan fasilitas kesehatan.

Pada saat yang sama, pemerintah memperkuat perlindungan sosial adaptif melalui bantuan bersyarat dan subsidi yang lebih tepat sasaran berbasis data terpadu, sehingga menjaga konsumsi kelompok rentan tanpa mengganggu disiplin anggaran.

Sekretaris Kabinet (Seskab), Teddy Indra Wijaya menjelaskan paket stimulus yang diberikan kepada masyarakat untuk menjaga daya beli sekaligus mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.

“Pemerintah memastikan seluruh program dan anggaran yang sudah diprogram harus benar-benar bermanfaat dan tepat sasaran pada masyarakat yang membutuhkan,” tutur Teddy

Senada, Tenaga Ahli Utama Kantor Kepresidenan, Fithra Faisal Hastiadi mengatakan Paket stimulus ekonomi dan kucuran dana pemerintah ke perbankan sebesar Rp200 triliun diyakini akan membuat perekonomian Indonesia tumbuh minimal 5,4 persen _(yoy)_ pada kuartal terakhir di tahun ini.

“Di kuartal keempat kita bisa melihat, misalnya Pak Purbaya di kuartal keempat bilang kita bisa tumbuh 5,6 persen. Setidak-tidaknya kita bisa tumbuh 5,4 persen. Karena baseline 5,0 persen ditambah 0,4 persen,” ujarnya.

Pemerintah menegaskan komitmennya untuk terus memadukan realisasi, mengukur dampak, dan melakukan penyesuaian dengan cepat bila diperlukan, sehingga mesin pertumbuhan tetap menyala dengan kuat memasuki tahun kedua pemerintahan Pragib.