- Proses Pemilu Berjalan Transparan, Publik Dukung Penetapan Hasil Pemilu
- BIN Bangun AMN Manado sebagai Wadah Pembinaan Pemuda, Masyarakat Sulawesi Utara Berikan Apresiasi
- Berdasarkan Fakta Sejarah, Papua Sah Jadi Bagian dari NKRI
- Pasca Putusan MK, Masyarakat Dukung Penetapan Hasil Pemilu 2024
- Pembangunan Papua Jadi Stimulus Tingkatkan Kualitas Pemuda Papua
- Mengapresiasi Keberhasilan Aparat Keamanan Lindungi Ratusan Warga Sigi dari Kejaran OPM
- KINERJA APBN 2024 TETAP TINGGI DITENGAH KETIDAKPASTIAN GLOBAL
- BIN Gandeng Akademisi dan Universitas dalam Program AMANAH Demi Tingkatkan Inovasi Pemuda
- Indonesia Tetap Kondusif Pasca Penetapan Hasil Pemilu dan Putusan Sidang MK
- Stafsus BPIP Sebut AMN Manado Tempat Kaderisasi Pemimpin Masa Depan Bangsa
- Home
- Sekitar Kita
- Mewaspadai KST Menyebarkan Hoaks dan Provokasi
BERITAJABAR.ID - Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua menggunakan segala macam cara guna mewujudkan cita-citanya, salah satunya dengan menebar hoaks dan provokasi. Masyarakat diharapkan untuk selalu mewaspadai setiap aksi KST Papua
Hoaks adalah hal yang berbahaya karena bisa meracuni pemikiran banyak orang, sehingga mereka terpengaruh dan akhirnya melakukan hal-hal yang negatif. Bahaya hoaks ini yang dimanfaatkan oleh KST, sehingga mereka meyebarkan berita palsu serta memprovokasi warga di Bumi Cendrawasih. Apalagi hoaks bisa dengan mudah di-share di media sosial, dan mereka mengetahui serta memanfaatkannya yag sayang sekali untuk tujuan negatif).
Salah satu hoaks yang santer terdengar adalah berita tentang pembakaran rumah warga di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Oleh KST dinarasikan bahwa pelakunya adalah aparat. Padahal itu hanya bohong alias hoaks, karena tidak mungkin aparat yang menjadi sahabat rakyat malah melakukan tindakan yang negatif seperti itu.
Darem 172/PWY Brigen TNI Izak Pagemanan memastikan bahwa berita pembakaran di Kiwirok dan penangkapan KST adalah hoaks. Tidak benar jika ada peristiwa tersebut, seperti yang ada di media sosial. Dalam artian, KST memelintir dan membuat berita palsu, serta menuduh aparat agar masyarakat memusuhi mereka.
Pembakaran yang dilakukan oleh aparat adalah hoaks karena justru KST yang melakukannya, di Kiwirok dan Yahukimo. Bahkan yang dibakar bukan hanya rumah warga, melainkan fasilitas umum dan gedung sekolah. Namun sayang sekali mereka malah lempar batu sembunyi tangan dan menuduh pihak lain sebagai pelakunya.
Akibat ulah KST, maka ada kerugian material yang sangat besar, oleh karena itu mereka masih menjadi buronan hingga saat ini. Satgas Nemangkawi bekerja keras untuk menangkap para anggota kelompok separatis tersebut, agar tidak menebar kekacauan baik di dunia nyata maupun dunia maya. KST sudah benar-benar meresahkan dan wajib diburu.
Masyarakat juga diminta untuk tidak mempercayai jika ada berita yang sensasional di media sosial, karena bisa jadi itu hanya hoaks. Ketika ada tuduhan bahwa aparat melakukan hal negatif, maka jangan terbakar emosi dan men-share berita tersebut. Akan tetapi, cek dulu kebenarannya, bisa via website atau bertanya langsung pada yang bersangkutan.
Konfirmasi sangat diperlukan karena jika masyarakat asal share, akan sangat fatal akibatnya. Jangan malah jadi penebar hoaks dan menyebabkan banyak orang jadi ikut-ikutan antipati terhadap aparat. Padahal aparat adalah sahabat rakyat dan tidak tega untuk melakukan hal yang negatif seperti pembakaran, justru banyaknya jumlah aparat di Papua adalah untuk menjaga masyarakat sipil.
Pasalnya, bukan kali ini saja KST menyebar hoaks dan provokasi di media sosial. Beberapa waktu lalu mereka pernah membuat berita palsu yang menyatakan bahwa keberadaan aparat di Papua adalah untuk memberantas ras melanesia. Padahal ini jelas salah, karena justru aparat datang untuk membantu rakyat dan melindungi mereka dari keganasan KST.
Oleh karena itu kita wajib memakai logika dan jangan bersumbu pendek ketika ada hoaks yang menyebar di media sosial. Pikirkan terlebih dahulu, apakah itu benar atau bohong belaka? Jangan sampai semuanya jadi runyam dan KST tertawa karena banyak yang terjebak provokasi.
Masyarakat, khususnya yang tinggal di Papua, harap waspada akan hoaks yang ada di media sosial. KST amat licik dengan menebar informasi palsu dan menarasikan bahwa aparat datang untuk merugikan, padahal hal ini sama sekali salah. Jangan asal percaya hoaks dan periksa terlebih dahulu kebenarannya, agar tidak terprovokasi oleh KST.
Oleh: Alfred Jigibalom )* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Bali
TAGS: | nasional |
Berita Terkait
Write a Facebook Comment
Leave a Comments
#sekilas info
Trump dikecam : Pasien virus Corona agar disuntik disinfektan agar sembuh.
25 Apr 2020
#sekilas info
Nilai Pemerintah RI Lambat Cegah Corona, FKM UI: Corona Masuk Sejak Januari
19 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tgl 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 380
13 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tanggal 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 38
13 Apr 2020
#sekilas info
Naik 337. Update Covid-19 Tgl 9 April 2020, Total Kasus Positif 3.293, Meninggal 280, Sembuh 252
09 Apr 2020
- By AdminJabar
- 09:33:32 / 19 Apr 2024
Traveloka Paylater, Pesan Tiket Pesawat Bisa dicicil
BERITAJABAR.ID - Ketika tekanan pekerjaan semakin berat, dan mulai mempengaruhi kesehatan mental,...
Berita Populer
-
Petronas Temukan Cadangan Minyak di Wilayah Jawa T
Jumat, 16 Jul 2021 - Dilihat 891 Kali