- Aparat Keamanan Lakukan Langkah Preventif Pasca Penetapan Hasil Pemilu
- Jadilah Masyarakat Cerdas Literasi Digital, Tangkal Provokasi Soal Investasi Blok Wabu
- Lihat Potensi Besar Keberhasilan Program bagi Pemuda, Pj Bupati Nagan Raya Dukung Penuh AMANAH
- Waspadai Provokasi dan Propaganda Kelompok ULMWP Demi Kumpulkan Massa, Papua Sepenuhnya Bagian NKRI
- Waspadai Adanya Mobilisasi Massa dari Aksi Kelompok ULMWP
- Jaga Persatuan Pasca Pemilu, Mayday 2024 Harus Berlangsung Kondusif
- Mahasiswa Dukung Pembangunan AMN Manado oleh BIN sebagai Sarana Mempersatukan Pemuda
- Waspada Berita Hoaks dan Provokasi Tentang Investasi di Blok Wabu Papua
- Dukung Perjuangan Timnas U-23, BIN Gelar Nobar Semifinal Piala AFC Asian Cup 2024
- Gegap Gempita Euforia Timnas U-23, BIN Selenggarakan Nonton Bareng Laga Indonesia vs Uzbekistan
BERITAJABAR.ID - Harga tes PCR di Indonesia diturunkan atas perintah Presiden Jokowi. Masyarakat sangat mengapresiasi keputusan ini karena saat ini tes tersebut semakin mudah diakses oleh masyarakat.
Ketika awal pandemi, hampir semua orang jadi panik karena harus stay at home. Akan tetapi, pada masa adapatasi kebiasaan baru, masyarakat boleh beraktivitas di luar rumah dega syarat mematuhi prtkl kesehata, da mereka lega karea bisa melanjutkan peralanan sampai ke luar kota. Namun untuk menjaga kemugkinan penularan dalam kendaraan umum, maka caln penumpang harus melakuka tes PCR terlebih dahulu.
Beda denga tes Genose atau tes rapid, tes PCR selama ini harganya jauh lebih mahal. Jika rapid test haya berkisar atara 150.000-200.000 rupiah, maka PCR bisa 900.000 rupiah. Mahalnya harga tes ini yang memberatkan masyarakat, karena untuk bisa naik pesawat terbang harus tes PCR dulu, dan hanya berlaku selama 2x24 jam.
Presiden Jokowi memerintahkan agar harga tes PCR ditekan, dan saat ini rata-rata harga tes hanya 275.000 (harga tertinggi di Jawa Bali), sedangkan di daerah lain maksimal 300.000 rupiah. Abdul Kadir, Pelaksaan Tugas (Plt) Direktur Jederal Pelayanan Kesehatan Kemekes menyatakan bahwa keputusa ini diambil setelah melakukan evaluasi ke seluruh kompenen tes PCR, seperti layanan, harga reagen, dan biaya administrasi overhead.
Masyarakat sangat senang karena presiden mendengarkan suara rakyat. Jika harga tes PCR ditekan maka pengeluaran mereka saat keluar kota naik pesawat terbang juga ditekan. Apalagi rata-rata mereka terbang bersama keluarga, jadi ketika 4 orang yang naik pesawat, maka akan sangat hemat.
Turunnya harga tes PCR ini melegakan, terutama bagi mereka yang melakukan perjalanan low budget. Tidak semua yang naik pesawat itu orang kaya atau dibiayai kantornya utuk beli tiket dan melakukan tes. Oleh karena itu saat harga tes PCR turun, mereka bisa sejenak mudik atau melakukan perjalanan dinas dengan hemat.
Apalagi saat pandemi, kemampuan ekonomi banyak orang jadi berkurang. Sehingga turunnya harga tes PCR amat melegakan, karena mereka tetap bisa naik pesawat tanpa bingung dari mana biaya tesnya.
Abdul Kadir menambahkan, turunnya harga tes PCR bukan berarti menurunkan kualitasnya, karena harga sejumlah alat kesehatan jauh lebih murah daripada saat awal pandemi. Sehingga wajar jika harga tes PCR yang membutuhkan alkes tersebut, juga bisa ditekan. Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan juga telah melakukan audit secara transparan.
Hasil pemeriksaan tes PCR bisa keluar sehari setelah tes, dan di Indonesia ada 1.000 laboratrium yang bisa meyelenggarakannya. Ketika ada daerah yang belum memiliki lab untuk tes PCR, maka akan ditangani oleh Kemenkes dan dicarikan solusinya. Kemenkes juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat agar mereka mengetahui pentingya mesin tes PCR.
Tes PCR menjadi syarat lagi untuk terbang dengan pesawat, dan masyarakat diharap mengerti serta tidak megeluh. Pasalnya, saat ini kapasitas pesawat sudah ditingkatkan menjadi 90% penumpang, sehingga untuk mencegah penularan corona tentu butuh tes PCR yang hasilnya lebih valid daripada tes rapid. Semua ini demi keamanan, karena masih masa pandemi.
Pemberlakuan kembali tes PCR sebagai syarat untuk naik pesawat terbang harap dimengerti dan tak jadi kontrversi, karena saat ini hampir semua maskapai memiliki kapasitas penumpang pesawat yang yaris full. Tes ini demi keamaanan bersama, dan harganya juga diturunkan sampai 1/3-ya oleh pemerintah. Masyrakat mengapresiasi turunnya harga tes PCR dan berterima kasih kepada pemeritah.
Oleh : Agung Ramadhan )* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute
TAGS: | covid19 virus-corona |
Berita Terkait
Write a Facebook Comment
Leave a Comments
#sekilas info
Trump dikecam : Pasien virus Corona agar disuntik disinfektan agar sembuh.
25 Apr 2020
#sekilas info
Nilai Pemerintah RI Lambat Cegah Corona, FKM UI: Corona Masuk Sejak Januari
19 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tgl 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 380
13 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tanggal 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 38
13 Apr 2020
#sekilas info
Naik 337. Update Covid-19 Tgl 9 April 2020, Total Kasus Positif 3.293, Meninggal 280, Sembuh 252
09 Apr 2020
- By AdminJabar
- 09:33:32 / 19 Apr 2024
Traveloka Paylater, Pesan Tiket Pesawat Bisa dicicil
BERITAJABAR.ID - Ketika tekanan pekerjaan semakin berat, dan mulai mempengaruhi kesehatan mental,...
Berita Populer
-
Petronas Temukan Cadangan Minyak di Wilayah Jawa T
Jumat, 16 Jul 2021 - Dilihat 885 Kali