- Sejumlah Pihak Dukung Penyebutan Penggunaan Istilah OPM, Respon Hadapi Dinamika Isu Papua
- NKRI Belum Utuh Tanpa Kehadiran Papua sebagai Bagian Tanah Air
- Mendukung Kebijakan Strategis Pemerintah Wujudkan Ketahanan Ekonomi Nasional
- Program AMANAH Sukseskan Kegiatan Ekspor Produk Lokal Unggulan Aceh
- Proses Pemilu Berjalan Transparan, Publik Dukung Penetapan Hasil Pemilu
- BIN Bangun AMN Manado sebagai Wadah Pembinaan Pemuda, Masyarakat Sulawesi Utara Berikan Apresiasi
- Berdasarkan Fakta Sejarah, Papua Sah Jadi Bagian dari NKRI
- Pasca Putusan MK, Masyarakat Dukung Penetapan Hasil Pemilu 2024
- Pembangunan Papua Jadi Stimulus Tingkatkan Kualitas Pemuda Papua
- Mengapresiasi Keberhasilan Aparat Keamanan Lindungi Ratusan Warga Sigi dari Kejaran OPM
BERITAJABAR.ID - Masyarakat mendukung tindakan aparat untuk menangkap para kartel dan mafia Alat Kesehatan yang diduga beroperasi di masa pandemi Covid-19. Selain melanggar hukum, mereka juga menambah beban penderitaan masyarakat di masa krisis akibat pandemi Covid-19.
Corona adalah penyakit yang menggemparkan dunia sejak tahun 2020. Korban-korban berguguran dan jumlah pasien Covid terus bertambah. Sedihnya, di Indonesia tidak ada wilayah yang bebas Corona. Para pasien juga terus berjuang agar lekas sembuh, walau hanya isolasi mandiri karena tidak ada ranjang di Rumah Sakit.
Selain berjuang untuk sembuh maka pasien juga dipusingkan dengan harga obat Corona dan vitamin yang makin tinggi. Di pasaran, harganya bisa melonjak hingga 3 sampai 4 kali lipat. Begitu juga dengan alat kesehatan seperti oxymeter. Padahal tidak semua termasuk golongan mampu, dan menjadi dilema karena butuh obat tersebut tetapi sangat mahal.
Masalah lain yang terjadi saat pandemi adalah kartel kremasi jenazah. Ketika keluarga almarhum memutuskan untuk kremasi, karena keyakinannya begitu, mereka malah dipatok harga yang sangat tinggi. Bahkan disebut ada yang meminta sampai 70 juta rupiah sekali kremasi, padahal biaya normalnya hanya 3 juta rupiah.
Masyarakat meminta agar aparat menindak tegas para mafia obat Corona dan alat kesehatan. Pasalnya, mereka berani menari di atas penderitaan orang lain. Walau pemerintah sudah mematok harga eceran tertinggi untuk obat Corona dan vitamin, tetapi ada yang nakal dan sembunyi-sembunyi menjualnya dengan harga mahal.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta aparat untuk mencokok para mafia obat dan alat kesehatan. Praktiknya sudah tidak masuk akal karena oxymeter biasanya di bawah 100.000 rupiah tetapi ada yang menjual sampai 300.000 rupiah per buahnya. Harga obat juga bisa melonjak sampai 10 kali lipat.
Aparat memang berpatroli agar jangan sampai ada yang menjual obat Corona, vitamin, dan alat kesehatan dengan harga mencekik. Jangan sampai di masa pandemi malah mencari keuntungan di atas penderitaan orang lain. Pihak marketplace juga mengikuti langkah aparat dengan menghapus postingan penjual yang mematok harga obat Corona dan alat kesehatan di atas HET.
Selain itu, kartel kremasi juga wajib ditindak tegas. Komjen Agus Andrianto, Kabareskrim Polri menyatakan bahwa pihaknya sedang menyelidiki kartel kremasi. Masyarakat yang merasa dirugikan juga bisa melapor agar ada tindak lanjut dari polisi. Sehingga mereka bisa ditindak karena merugikan keluarga almarhum.
Masyarakat menyambut baik tindakan Polri dalam penyelidikan kartel kremasi. Penyebabnya karena mereka merasa sangat keberatan karena harus membayar hingga puluhan juta rupiah. Sudah bersedih karena kehilanga anggota keluarga, masih harus pusing memikirkan biaya kremasi yang mencapai 20 kali lipat, padahal tidak semua mampu membayarnya.
Jangan sampai kremasi menjadi black business yang merugikan orang lain. Para kartel seharusnya sadar, keluarga pasien Corona sudah menderita karena kehilangan orang terkasih, tetapi malah dibebankan biaya yang sangat tinggi. Jika terus terjadi maka bisnisnya tidak akan berkah, karena membuat orang lain merasa diancam saat harus membayar dengan biaya yang mencekik leher.
Aparat akan tegas mencokok tiap kartel kremasi yang nakal, yang berani mematok harga tidak wajar untuk keluarga dari alm pasien Covid. Selain itu, mafia obat Corona, vitamin, dan alat kesehatan juga wajib diberantas. Jangan sampai rakyat kecil mederita karena butuh obat tetapi tidak ada dana.
Oleh : Made Raditya )* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini
TAGS: | nasional |
Berita Terkait
Write a Facebook Comment
Leave a Comments
#sekilas info
Trump dikecam : Pasien virus Corona agar disuntik disinfektan agar sembuh.
25 Apr 2020
#sekilas info
Nilai Pemerintah RI Lambat Cegah Corona, FKM UI: Corona Masuk Sejak Januari
19 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tgl 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 380
13 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tanggal 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 38
13 Apr 2020
#sekilas info
Naik 337. Update Covid-19 Tgl 9 April 2020, Total Kasus Positif 3.293, Meninggal 280, Sembuh 252
09 Apr 2020
- By AdminJabar
- 09:33:32 / 19 Apr 2024
Traveloka Paylater, Pesan Tiket Pesawat Bisa dicicil
BERITAJABAR.ID - Ketika tekanan pekerjaan semakin berat, dan mulai mempengaruhi kesehatan mental,...
Berita Populer
-
Petronas Temukan Cadangan Minyak di Wilayah Jawa T
Jumat, 16 Jul 2021 - Dilihat 894 Kali