- Sejumlah Pihak Dukung Penyebutan Penggunaan Istilah OPM, Respon Hadapi Dinamika Isu Papua
- NKRI Belum Utuh Tanpa Kehadiran Papua sebagai Bagian Tanah Air
- Mendukung Kebijakan Strategis Pemerintah Wujudkan Ketahanan Ekonomi Nasional
- Program AMANAH Sukseskan Kegiatan Ekspor Produk Lokal Unggulan Aceh
- Proses Pemilu Berjalan Transparan, Publik Dukung Penetapan Hasil Pemilu
- BIN Bangun AMN Manado sebagai Wadah Pembinaan Pemuda, Masyarakat Sulawesi Utara Berikan Apresiasi
- Berdasarkan Fakta Sejarah, Papua Sah Jadi Bagian dari NKRI
- Pasca Putusan MK, Masyarakat Dukung Penetapan Hasil Pemilu 2024
- Pembangunan Papua Jadi Stimulus Tingkatkan Kualitas Pemuda Papua
- Mengapresiasi Keberhasilan Aparat Keamanan Lindungi Ratusan Warga Sigi dari Kejaran OPM
- Home
- Seni & Budaya
- KTT AIS di Bali Akan Bahas Empat Masalah Kelautan
BERITAJABAR.ID, Bali - Provinsi Bali kembali menjadi tuan rumah pelaksanaan evet internasional. Kesempatan kali merupakan perheltan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Negara Pulau dan Kepulauan (AIS) yang membahas empat masalah kelautan dan telah dijadwalkan di Nusa Dua, Kabupaten Badung pada 10-11 Oktober 2023.
“Sebagian besar anggota AIS sudah mengkonfirmasi kehadiran, kami harap mendekati acara makin banyak yang konfirmasi,” kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Usman Kansong di sela Media Briefing terkait KTT AIS dan Forum Air Dunia (WWF) di Nusa Dua, Bali.
Menurut dia, KTT AIS yang menjadi wadah kerja sama negara pulau dan kepulauan itu tidak hanya sekedar pertemuan namun menekankan solusi konkret terkait empat masalah yakni mitigasi perubahan iklim, ekonomi biru, penanganan sampah plastik di laut dan tata kelola maritim.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama melalui konferensi video, Asisten Deputi Delimitasi Zona Maritim dan Kawasan Perbatasan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Sora Lokita mengungkapkan empat isu tersebut dirumuskan melalui identifikasi negara di forum AIS.
Dia mengungkapkan forum AIS merupakan inisiatif Indonesia yang pertama kali idenya muncul pada 2017 mengingat Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia. Sehingga, Indonesia bisa berkontribusi kepada negara pulau dan kepulauan karena memiliki karakteristik geografis dan tantangan yang sama.
Selain empat isu tersebut, ada dua tantangan lainnya di antaranya polusi maritim, konektivitas, dan pemberdayaan masyarakat pesisir.
“Indonesia punya banyak praktik terbaik, kami tidak mau simpan tapi ingin membuat gerakan global di mana cara pintar ini bisa digerakkan, harapannya gerakan jadi lebih masif sehingga bisa mengatasi tantangan bersama,” katanya.
Sementara itu, Penasehat Senior Tata Kelola Iklim di Badan PBB terkait Program Pembangunan (UNDP) Indonesia, Abdul Wahid Situmorang mengharapkan solusi yang ditawarkan atau dikerjasamakan adalah solusi yang bisa digunakan semua negara baik negara berkembang dan negara maju.
“Oleh karena itu Sekretariat AIS Forum, kami mengumpulkan berbagai solusi oleh pemangku kepentingan, kami kumpulkan sebagai AISPedia, solusi itu kami gunakan sebagai wadah untuk kerja sama dengan negara pulau dan kepulauan,” ucapnya.
TAGS: | nasional |
Berita Terkait
Write a Facebook Comment
Leave a Comments
#sekilas info
Trump dikecam : Pasien virus Corona agar disuntik disinfektan agar sembuh.
25 Apr 2020
#sekilas info
Nilai Pemerintah RI Lambat Cegah Corona, FKM UI: Corona Masuk Sejak Januari
19 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tgl 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 380
13 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tanggal 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 38
13 Apr 2020
#sekilas info
Naik 337. Update Covid-19 Tgl 9 April 2020, Total Kasus Positif 3.293, Meninggal 280, Sembuh 252
09 Apr 2020
- By AdminJabar
- 09:33:32 / 19 Apr 2024
Traveloka Paylater, Pesan Tiket Pesawat Bisa dicicil
BERITAJABAR.ID - Ketika tekanan pekerjaan semakin berat, dan mulai mempengaruhi kesehatan mental,...
Berita Populer
-
Petronas Temukan Cadangan Minyak di Wilayah Jawa T
Jumat, 16 Jul 2021 - Dilihat 894 Kali