BERITAJABAR.ID, Jakarta – Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Ahmad Riza Patria, mengatakan pemerintah akan meluncurkan 80 ribu Koperasi Merah Putih pada bulan Juli mendatang sebagai bagian dari upaya memperkuat ekonomi rakyat dan meningkatkan daya saing ekonomi lokal di seluruh desa dan kelurahan Indonesia.
“Presiden Prabowo mengarahkan agar koperasi desa berperan dalam menyalurkan bantuan sosial, BLT, memenuhi kebutuhan pupuk, sembako, bahkan jadi distributor LPG. Semua untuk mendekatkan layanan negara kepada masyarakat,” ujar Riza di Balai Kota Jakarta.
Riza menegaskan bahwa koperasi ini akan menjadi pusat distribusi kebutuhan dasar masyarakat kecil, mulai dari sembako murah, LPG bersubsidi, hingga pupuk dan berbagai bentuk bantuan sosial.
“Koperasi ini akan menjadi distributor LPG, pupuk, sembako dengan harga lebih murah, dan bisa menyalurkan bantuan langsung tunai hingga bansos,” ungkapnya.
Koperasi-koperasi tersebut akan dilengkapi dengan infrastruktur penunjang, seperti kantor, klinik kesehatan, apotek, cold storage, dan kendaraan logistik. Selain itu, ia menekankan bahwa koperasi ini akan menyerap hasil pertanian dan nelayan, sehingga membuka jalur distribusi baru yang memperpendek rantai pasok dan meningkatkan nilai produk lokal.
Menyanggapi hal tersebut, Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi menambahkan bahwa program ini merupakan strategi pembangunan ekonomi kerakyatan yang berbasis komunitas lokal.
“Kita ingin koperasi desa tidak hanya hadir di atas kertas, tetapi benar-benar menjadi pilar ekonomi lokal yang hidup, efisien, dan berdampak nyata,” ujar Budi Arie.
Budi menilai koperasi harus menjadi entitas usaha rakyat yang mandiri, menciptakan lapangan kerja, serta memperkuat ketahanan desa dalam menghadapi tantangan ekonomi, termasuk krisis pangan dan ketimpangan.
Untuk menjaga akuntabilitas, Kemenkop bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam program pengawasan ini melalui pembentukan Tim Koordinasi Pengawasan, pelatihan antikorupsi, dan sistem pelaporan berbasis risiko.
Program Koperasi Merah Putih diharapkan tidak hanya memperluas akses terhadap barang dan layanan, tetapi juga memperkuat struktur ekonomi lokal dengan menumbuhkan semangat gotong royong dan kemandirian. Dalam jangka panjang, koperasi desa ini akan berkontribusi langsung terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat serta pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan.
“Kita membutuhkan koperasi yang tidak hanya mendatangkan kesejahteraan, tetapi juga menjaga integritas dan kepercayaan masyarakat, sejalan dengan agenda prioritas pemerintah dalam pembangunan ekonomi inklusif dan berkelanjutan,” kata Budi.
Koperasi Merah Putih menjadi harapan baru bagi peningkatan daya saing ekonomi lokal Indonesia di tengah tantangan globalisasi dan dinamika ekonomi dunia.
[edRW] pertanyaan