- World Water Forum ke-10 Fokus Tangani Masalah Air Secara Komprehensif
- Pemerintah Optimalkan Pengamanan WWF 2024 di Bali
- Papua Bagian Sah NKRI, Masyarakat Tolak Upaya Kelompok Separatis Ganggu Kedaulatan Bangsa
- Masyarakat Perlu Hormati Proses Sidang Pileg Yang Sedang Berlangsung
- Apresiasi Aparat Keamanan Berhasil Tumpas OPM dan Rebut Distrik Homeyo
- AMN Manado Upaya BIN Cegah Radikalisme di Kalangan Pemuda
- Mengapresiasi Kesiapan Media Center Sambut WWF Ke-10 di Bali
- Masa Depan Air Global Ditentukan Lewat WWF Ke-10 di Bali
- Pembangunan Papua Ciptakan Masyarakat yang Sejahtera
- Kerap Lakukan Aksi Teror, Tokoh Adat dan Masyarakat Papua Tegas Tolak Keberadaan OPM
BERITAJABAR.ID - IKN (Ibu Kota Negara) dibangun untuk pemerataan penduduk dan ekonomi. Saat IKN sudah diresmikan maka penduduk akan bertransmigrasi ke sana dan mendapatkan pekerjaan serta penghidupan yang baik. Selain itu, IKN akan membantu pemerataan ekonomi, karena sentra perekonomian dipindah ke tengah-tengah Indonesia. Rakyat Kalimantan, Sulawesi, dan daerah-daerah lain akan lebih maju ekonominya.
Pemerataan kesejahteraan adalah misi utama pemerintah tahun 2023 ini dan pemerintah berusaha mengaplikasikan Sila kelima Pancasila yakni ‘Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia’. Dalam mempraktekkan keadilan sosial maka butuh pemerataan kesejahteraan bagi seluruh warga negara Indonesia. Jangan sampai yang maju hanya di Pulau Jawa sementara di daerah lain kurang teroptimalkan.
Langkah pertama dalam pemerataan kesejahteraan adalah dengan memindahkan ibu kota dari DKI Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Dengan memindah ibu kota maka akan terjadi pemerataan ekonomi karena pusat perekonomian ada di tengah-tengah Indonesia. Nantinya akan terjadi keadilan dan pemerataan sebab seluruh pulau di negeri ini diperhatikan, tak hanya di Jawa saja.
Presiden Jokowi menegaskan pembangunan ibu kota nusantara bukan sekadar memindah ibu kota secara fisik, tetapi salah satu upaya pemerataan pembangunan di luar Pulau Jawa. Pasalnya, dengan terjadinya pemerataan pembangunan, maka segi perekonomian pun diharapkan ikut merata. Beliau menegaskan, pembangunan ibu kota nusantara bukan sekadar memindah ibu kota secara fisik, tetapi membangun cara-cara kerja yang baru agar pelayanan terhadap masyarakat lebih baik dan lebih cepat.
Dengan dipindahnya ibu kota negara ke Pulau Kalimantan, maka diharapkan pola pikir masyarakat ikut berubah dan mau bekerja keras, sehingga SDM pun meningkat. Presiden Jokowi melanjutkan, saat ini 56 persen dari 280 juta jiwa penduduk Indonesia hidup di Pulau Jawa, dan 58 persen perputaran ekonomi juga terjadi di Pulau Jawa.
Oleh karena itu, agar mendorong produk domestik bruto keluar dari Pulau Jawa, maka pembangunan infrastruktur terus ditingkatkan di daerah lain.Oleh sebab itu perlu yang namanya pemerataan, bukan Jawa-sentris, tetapi Indonesia-sentris. Mengapa infrastruktur itu dibangun banyak sekali di luar Jawa? Tujuannya untuk pemerataan. Untuk mendorong agar PDB ekonomi bisa terdistribusi keluar dari Pulau Jawa.
Jika sudah ada pemerataan maka tujuannya untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk ibu kota, dimana pembangunan IKN merupakan salah satu cara agar negara Indonesia tidak hanya terus berkembang, tetapi menjadi negara maju. Pasalnya, banyak negara-negara di Amerika Latin dan Asia yang lebih dari 50 hingga 70 tahun hanya menjadi negara berkembang, karena tidak berani mengubah SDM-nya dan pola pikir dengan cara-cara baru.
Tujuan pemindahan Ibu Kota Negara dari Daerah Khusus Ibukota Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, adalah membangun pola pikir masyarakat yang baru. Selain itu akan ada pembangunan massal di Borneo dan kawasan sekitarnya. Baik berupa gedung pemerintahan, sekolah, pabrik, tempat pelatihan olahraga, dll.
Setelah Kalimantan Timur jadi wilayah yang modern, lalu bagian lain juga dibangun agar terus maju. Nanti juga disusul dengan pembangunan di Sulawesi, Nusa Tenggara, dan pulau-pulau lain.
Pembangunan di Kalimantan memang harus dilakukan karena jangan sampai Jawa-sentris alias semua ada di Pulau Jawa. Warga Negara Indonesia tidak hanya berada di Jawa, tetapi juga ada di pulau-pulau lain. Jangan sampai ada kesenjangan sehingga di Kalimantan masih ada rakyat yang buta huruf karena kurangnya akses pendidikan.
Jawa-sentris memang harus dihapus karena Indonesia terbentang dari Pulau Sumatera sampai Papua. Jika pemerintah ingin mengaplikasikan Sila Kelima Pancasila maka keadilan diciptakan di seluruh pulau. Caranya dengan membangun infrastruktur berupa jalan raya, jalan tol, jembatan, bendungan, gedung sekolah, dll.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI menyatakan bahwa Daniel Johan menyatakan bahwa pemindahan dan pembangunan IKN merupakan harapan masyarakat untuk pemerataan ekonomi dan penduduk Indonesia. Pembangunan akan sesuai dengan target sehingga rencana akan terwujud.
Dalam artian, wakil rakyat mewakili suara rakyat yang yakin akan masa depan IKN. Nantinya IKN akan mensejahterakan masyarakat Kalimantan dan mewujudkan pemerataan pembangunan dan ekonomi di seluruh Indonesia.
Saat IKN masih dalam periode pembangunan maka pemerataan ekonomi sudah mulai muncul. Penyebabnya karena para pemilik usaha kuliner mendapatkan omzet yang lebih tinggi. Mereka punya banyak keuntungan karena warungnya didatangi oleh para pekerja IKN yang membeli makanan.
Selain itu, pemerataan penduduk terjadi karena diprediksi ada transmigrasi massal. Di mana
warga pindah ke Kalimantan Timur untuk mencari penghidupan yang lebih baik. Di IKN akan
ada banyak lowongan pekerjaan, mulai dari pegawai pemerintah sampai perusahaan swasta.
IKN Nusantara dibangun untuk mewujudkan pemerataan di Indonesia, baik penduduknya maupun ekonominya. IKN akan menghapus Jawa-sentris tetapi membentuk Indonesia sentris. Negeri ini akan lebih makmur dan maju.
Oleh: Fabian Aditya Pratama )** Penulis adalah Kontributor Nawasena Institute
TAGS: | nasional |
Berita Terkait
Write a Facebook Comment
Leave a Comments
#sekilas info
Trump dikecam : Pasien virus Corona agar disuntik disinfektan agar sembuh.
25 Apr 2020
#sekilas info
Nilai Pemerintah RI Lambat Cegah Corona, FKM UI: Corona Masuk Sejak Januari
19 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tgl 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 380
13 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tanggal 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 38
13 Apr 2020
#sekilas info
Naik 337. Update Covid-19 Tgl 9 April 2020, Total Kasus Positif 3.293, Meninggal 280, Sembuh 252
09 Apr 2020
- By AdminJabar
- 09:33:32 / 19 Apr 2024
Traveloka Paylater, Pesan Tiket Pesawat Bisa dicicil
BERITAJABAR.ID - Ketika tekanan pekerjaan semakin berat, dan mulai mempengaruhi kesehatan mental,...
Berita Populer
-
Petronas Temukan Cadangan Minyak di Wilayah Jawa T
Jumat, 16 Jul 2021 - Dilihat 901 Kali