- Pembangunan Papua Jadi Stimulus Tingkatkan Kualitas Pemuda Papua
- Mengapresiasi Keberhasilan Aparat Keamanan Lindungi Ratusan Warga Sigi dari Kejaran OPM
- KINERJA APBN 2024 TETAP TINGGI DITENGAH KETIDAKPASTIAN GLOBAL
- BIN Gandeng Akademisi dan Universitas dalam Program AMANAH Demi Tingkatkan Inovasi Pemuda
- Indonesia Tetap Kondusif Pasca Penetapan Hasil Pemilu dan Putusan Sidang MK
- Stafsus BPIP Sebut AMN Manado Tempat Kaderisasi Pemimpin Masa Depan Bangsa
- Jaga Situasi Kondusif Wujudkan Pilkada Damai
- Tokoh Agama Berperan Penting Cegah Radikalisme di Masyarakat
- Aparat Keamanan Lakukan Langkah Preventif Pasca Penetapan Hasil Pemilu
- Jadilah Masyarakat Cerdas Literasi Digital, Tangkal Provokasi Soal Investasi Blok Wabu
BERITAJABAR.ID - Naiknya jumlah pasien corona membuat masyarakat makin waspada, karena tidak ada yang mau tertular penyakit berbahaya ini. Masyarakat pun diimbau untuk selalu disiplin Prokes dan mengikuti vaksinasi guna mencegah ledakan Covid-19.
Sudah setahun lebih kita berkutat dengan pandemi dan rasanya mulai lelah karena ingin hidup normal seperti dulu. Namun anehnya banyak yang takut akan corona tetapi malas pakai masker. Ketika tertular virus Covid-19, mereka bilang bahwa ini takdir. Padahal mencegah lebih baik daripada mengobati dan menyalahkan takdir adalah tindakan yang sangat konyol.
Ledakan jumlah pasien corona akhir-akhir ini sangat mengkhawatirkan. Di DKI Jakarta ada kenaikan jumlah pasien hingga 300%, hingga RS Darurat Wisma Atlet nyaris full. Hal ini tentu mengkhawatirkan, karena takut di ibukota akan naik menjadi zona merah lagi dan akan berpengaruh ke segala sektor, mulai dari ekonomi sampai pariwisata.
Menurut data tim satgas covid, per 10 juni 2021 jumlah pasien corona di Indonesia ada 8.800 orang per harinya. Angka ini tentu sangat mengerikan, karena bulan lalu jumlah pasien baru 5.000 orang per hari. Kenaikan yang hampir 2 kali lipat tentu membuat para nakes dan warga sipil pusing karena dihantui oleh corona.
Untuk mengatasi lonjakan pasien corona, maka salah satu caranya adalah dengan vaksinasi. Jangan takut jika ada undangan dari RT untuk diinjeksi vaksin di Puskesmas, karena seluruh vaksin yang ada di Indonesia sudah halal MUI. Selain itu, vaksin juga memiliki efikasi tinggi dan sangat minim efek samping, paling hanya terasa agak pegal di lengan yang kena suntik.
Jika ada kesempatan untuk vaksinasi mandiri, maka bagaikan rezeki nomplok, karena antriannya sangat pendek. Selain itu, biaya juga ditanggung oleh perusahaan. Sudah gratis, bonus sehat pula.
Jalan lain untuk terhindar dari corona adalah dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan 5M. Tak henti-hentinya kita diminta untuk memakai masker, karena selain terhindar dari virus Covid-19, juga mencegah masuknya bakteri dan virus lain. Sehingga tubuh akan lebih sehat.
Mencuci tangan dan membawa hand sanitizer juga terlihat ringan tetapi sering dilupakan. Saat masuk rumah harus mencuci tangan sebelum bercengkrama dengan keluarga, jika perlu mandi keramas dan langsung ganti baju. Sementara menjaga jarak juga wajib dilakukan dan jangan bersalaman atau cipika-cipiki terlebih dahulu.
M yang ke-4 adalah mengurangi mobilitas. Kenaikan jumlah pasien corona bulan juni ini karena ada mobilitas massal bulan lalu, ketika banyak yang nekat mudik atau liburan setelah lebaran. Terbukti pergerakan masyarakat meningkatkan potensi penularan virus Covid-19 dan ketika sudah terlanjur, akan sangat sedih karena malah saling menyalahkan.
Dari protokol kesehatan 5M, yang paling sering dilanggar adalah menghindari kerumunan. Karena masyarakat Indonesia cenderung suka bersosialisasi. Jangan nekat membuat kerumunan dengan menggelar hajatan atau acara serupa, karena kita belum tahu siapa yang berstatus OTG di antara para tamu.
Menghindari kerumunan juga bisa dilakukan dengan belanja saat pasar atau minimarket baru buka, sehingga masih sepi dan aman dari kumpulan massa. Kita harus tahu triknya, agar tidak berkontak dengan banyak orang dan aman dari penularan corona.
Ledakan jumlah pasien corona membuat kita meningkatkan level kewaspadaan, karena resiko terbesar dari terkena virus Covid-19 adalah kematian. Jika masih sayang nyawa, maka harus taat pada protokol kesehatan 5M. Juga menjaga imunitas tubuh dan higenitas lingkungan.
Oleh : Alfisyah Dianasari )* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute
Berita Terkait
Write a Facebook Comment
Leave a Comments
#sekilas info
Trump dikecam : Pasien virus Corona agar disuntik disinfektan agar sembuh.
25 Apr 2020
#sekilas info
Nilai Pemerintah RI Lambat Cegah Corona, FKM UI: Corona Masuk Sejak Januari
19 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tgl 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 380
13 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tanggal 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 38
13 Apr 2020
#sekilas info
Naik 337. Update Covid-19 Tgl 9 April 2020, Total Kasus Positif 3.293, Meninggal 280, Sembuh 252
09 Apr 2020
- By AdminJabar
- 09:33:32 / 19 Apr 2024
Traveloka Paylater, Pesan Tiket Pesawat Bisa dicicil
BERITAJABAR.ID - Ketika tekanan pekerjaan semakin berat, dan mulai mempengaruhi kesehatan mental,...
Berita Populer
-
Petronas Temukan Cadangan Minyak di Wilayah Jawa T
Jumat, 16 Jul 2021 - Dilihat 890 Kali