- Aparat Keamanan Lakukan Langkah Preventif Pasca Penetapan Hasil Pemilu
- Jadilah Masyarakat Cerdas Literasi Digital, Tangkal Provokasi Soal Investasi Blok Wabu
- Lihat Potensi Besar Keberhasilan Program bagi Pemuda, Pj Bupati Nagan Raya Dukung Penuh AMANAH
- Waspadai Provokasi dan Propaganda Kelompok ULMWP Demi Kumpulkan Massa, Papua Sepenuhnya Bagian NKRI
- Waspadai Adanya Mobilisasi Massa dari Aksi Kelompok ULMWP
- Jaga Persatuan Pasca Pemilu, Mayday 2024 Harus Berlangsung Kondusif
- Mahasiswa Dukung Pembangunan AMN Manado oleh BIN sebagai Sarana Mempersatukan Pemuda
- Waspada Berita Hoaks dan Provokasi Tentang Investasi di Blok Wabu Papua
- Dukung Perjuangan Timnas U-23, BIN Gelar Nobar Semifinal Piala AFC Asian Cup 2024
- Gegap Gempita Euforia Timnas U-23, BIN Selenggarakan Nonton Bareng Laga Indonesia vs Uzbekistan
BERITAJABAR.ID - Selama setahun lebih perkembangan kasus Covid-19 belum juga membaik di Indonesia. Bahkan peneliti telah menemukan berbagai varian baru Covid-19 yang diketahui memiliki kemampuan penularan yang lebih tinggi. Menurut Menteri Kesehatan, penyebaran varian baru di Tanah Air berasal dari Arab Saudi, Afrika, India, dan Malaysia.
Selain itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia pernah mengatakan dalam jumpa pers pada Senin, 17 Mei 2021 bahwa varian baru ini lebih cepat penularannya.
Oleh karena itu, masyarakat harus selalu mematuhi ptokol kesehatan demi melindungi diri sendiri maupun orang lain. Pemerintah Indonesia menekankan seluruh elemen masyarakat untuk menanamkan pentingnya penelusuran kontak erat dengan orang yang terpapar Covid-19.
Meski varian baru Covid-19 banyak ditemukan, dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) penularannya bisa dicegah. Dalam hal ini, keseriusan masyarakat dalam mematuhi prokes 3M harus lebih ditingkatkan. Seperti yang diketahui, prokes 3M, yaitu mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga jarak aman. Disiplin terhadap protokol kesehatan melalui 3M tersebut dilakukan demi menekan angkat kasus Covid-19 yang semakin merajalela.
Sejumlah aturan pemerintah dalam mendorong penekanan angka kasus Covid-19 juga terus digalakkan. Seperti pada bulan Ramadan silam, masyarakat dilarang untung mudik ke kampung masing-masing.
Pemerintah tidak memiliki niat untuk mengekang atau bahkan menghalangi masyarakat dalam menjalankan tradisi mudik Lebaran, melainkan semata-mata untuk mencegah hal yang lebih buruk terjadi, yaitu munculnya gelombang dua pandemi Covid-19.
Meski demikian, pemerintah juga telah bersiap untuk mengantisipasi adanya kemungkinan lonjakan kasus yang terjadi pascalibur lebaran kali ini. Hal tersebut sebagai salah satu upaya pemerintah agar jika nanti terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, Indonesia memiliki alternatif dan dampak negatif bisa diminimalisasi.
Oleh: Halimatussyadiah (Warganet Kota Depok)
TAGS: | nasional |
Berita Terkait
Write a Facebook Comment
Leave a Comments
#sekilas info
Trump dikecam : Pasien virus Corona agar disuntik disinfektan agar sembuh.
25 Apr 2020
#sekilas info
Nilai Pemerintah RI Lambat Cegah Corona, FKM UI: Corona Masuk Sejak Januari
19 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tgl 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 380
13 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tanggal 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 38
13 Apr 2020
#sekilas info
Naik 337. Update Covid-19 Tgl 9 April 2020, Total Kasus Positif 3.293, Meninggal 280, Sembuh 252
09 Apr 2020
- By AdminJabar
- 09:33:32 / 19 Apr 2024
Traveloka Paylater, Pesan Tiket Pesawat Bisa dicicil
BERITAJABAR.ID - Ketika tekanan pekerjaan semakin berat, dan mulai mempengaruhi kesehatan mental,...
Berita Populer
-
Petronas Temukan Cadangan Minyak di Wilayah Jawa T
Jumat, 16 Jul 2021 - Dilihat 887 Kali