Debut di KTT BRICS, Presiden Prabowo Sampaikan Posisi Indonesia Sebagai ‘Bridge Builder’

Berita1041 Views

BERITAJABAR.ID, Rio de Janeiro — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto tiba di Rio de Janeiro, Brasil, Sabtu (5/7) pagi waktu Brasília, untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS yang digelar pada 6–7 Juli 2025. Kedatangan ini menandai partisipasi pertama Indonesia sebagai anggota penuh dalam forum kerja sama strategi negara-negara berkembang tersebut.

Prabowo mendarat di Pangkalan Udara Bandara Galeao sekitar pukul 06.30 waktu setempat. Ia disambut langsung oleh Duta Besar Brasil Laudemar Gonçalves de Aguiar Neto bersama jajaran Kementerian Luar Negeri Brasil dan perwakilan Angkatan Udara Brasil. Dari pihak Indonesia turut hadir Duta Besar RI untuk Brasil Edi Yusup dan Atase Pertahanan KBRI Brasilia.

Presiden Prabowo hadir bersama rombongan yang terdiri atas Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Wamenkeu Thomas Djiwandono, serta perwakilan diaspora Indonesia di Brasil. Seusai penyambutan, Presiden bertolak menuju hotel tempat menginap sebelum menghadiri rangkaian pertemuan KTT BRICS.

Menurut keterangan Kementerian Luar Negeri RI, Prabowo akan menyuarakan posisi Indonesia sebagai “pembangun jembatan” dalam berbagai isu global.

“Presiden Prabowo, yang hadir untuk pertama kalinya, akan menggunakan kesempatan ini untuk menyuarakan sikap dan posisi Indonesia sebagai jembatan dalam berbagai isu global dan upaya kolektif di tengah situasi dunia yang semakin tidak dapat dijelaskan,” ungkap Kemlu.

KTT BRICS tahun ini mengusung tema “Strengthening Global South Cooperation to a More Inclusive and Sustainable Governance.” Forum ini diikuti lebih dari 30 pemimpin negara anggota BRICS, mitra strategis, serta organisasi internasional. KTT ini juga diharapkan menghasilkan Deklarasi Pemimpin yang memperkuat komitmen bersama terhadap kerja sama global yang adil dan berkelanjutan.

Selain menghadiri KTT, Kepala Negara juga mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Brasil di Brasília pada 8–9 Juli. Pertemuan itu akan membahas peningkatan kerja sama strategi di bidang perdagangan, pertahanan, energi, dan ketahanan pangan.****