- Indonesia Tetap Kondusif Pasca Penetapan Hasil Pemilu dan Putusan Sidang MK
- Stafsus BPIP Sebut AMN Manado Tempat Kaderisasi Pemimpin Masa Depan Bangsa
- Jaga Situasi Kondusif Wujudkan Pilkada Damai
- Tokoh Agama Berperan Penting Cegah Radikalisme di Masyarakat
- Aparat Keamanan Lakukan Langkah Preventif Pasca Penetapan Hasil Pemilu
- Jadilah Masyarakat Cerdas Literasi Digital, Tangkal Provokasi Soal Investasi Blok Wabu
- Lihat Potensi Besar Keberhasilan Program bagi Pemuda, Pj Bupati Nagan Raya Dukung Penuh AMANAH
- Waspadai Provokasi dan Propaganda Kelompok ULMWP Demi Kumpulkan Massa, Papua Sepenuhnya Bagian NKRI
- Waspadai Adanya Mobilisasi Massa dari Aksi Kelompok ULMWP
- Jaga Persatuan Pasca Pemilu, Mayday 2024 Harus Berlangsung Kondusif
- Home
- Coronavirus
- MENGAPRESIASI UPAYA PEMERINTAH MENEKAN PENYEBARAN COVID-19
BERITAJABAR.ID - Pemerintah terus melakukan berbagai cara untuk menekan penyebaran Covid-19. Dari tahun 2020, PSBB telah dilakukan hingga dua kali. Selain itu, ada pula program sosialisasi perubahan perilaku, agar masyarakat sadar dan tetap mematuhi protokol kesehatan. Tujuannya agar mereka disiplin mandiri menaati protokol kesehatan.
Pemerintah saat ini tengah fokus dengan program vaksinasi Covid-19 dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Dalam program tersebut, Pemerintah juga telah menganggarkan dana khusus vaksinasi yang menembus angka 74 triliun rupiah untuk memvaksin seluruh masyarakat Indonesia secara bertahap. Namun, kehadiran hoax di tengah masyarakat bisa menggagalkan program vaksinasi ini. Pemerintah dan masyarakat perlu berkolaborasi untuk memerangi hoax agar Indonesia segera keluar dari pandemi.
Di Indonesia, gerakan antivaksin menguat berdasarkan aliran kepercayaan. Kondisi tersebut tentu membuat resah dan menjadi kekhawatiran masyarakat yang mudah percaya, lalu ikut menyebarluaskan tanpa memastikan kebenarannya. Padahal, pengadaan, distribusi, dan pemberian vaksin tersebut telah diatur secara ketat oleh pemerintah. Sehingga, vaksin Covid-19 sudah dijamin aman untuk diberikan kepada masyarakat.
Vaksinasi adalah solusi bagi masyarakat untuk melindungi diri dan keluarga guna menekan laju penularan virus Covid-19 di Indonesia. Jika hoax tidak ditangani dengan serius, tentunya membuat sejumlah pihak khawatir dan akan semakin sulit untuk mengakhiri pandemi ini karena akan mempengaruhi opini masyarakat agar tidak mau menerima vaksinasi tersebut.
Akhir-akhir ini pemerintah aktif melakukan vaksinasi kepada masyarakat. Namun, banyak ditemukan berita-berita hoaks terkait vaksinasi dari pihak yang tidak bertanggung jawab dengan tujuan untuk menyerang pemerintah.
Kelompok kepentingan juga banyak memanfaatkan program vaksinasi nasional sebagai bahan berita hoaks. Mereka seakan berlomba-lomba menciptakan kekeruhan pada air bening yang mengalir dengan tenang. Media sosial seharusnya digunakan sebagai media literasi untuk menyampaikan kabar baik dan informatif namun saat ini telah banyak disalahgunakan untuk menyebarkan berita hoaks.
Perkembangan pesat teknologi melalui internet seharusnya digunakan untuk mengakses informasi valid dan terferivikasi, namun perkembangan tersebut justru disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab sebagai alat penebar kebencian, provokasi, serta hoaks. Sementara itu, berita hoaks merupakan kabar berita, informasi, dan pesan penting yang sudah direkayasa sedemikian rupa dan disebarkan di media, khususnya di media sosial.
Terkait hoax yang beredar salah satunya adalah dugaan vaksin AstraZeneva menyebabkan pembekuan darah pada beberapa orang. Sehingga beberapa negara pun menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca, seperti Thailand dan Denmark. Padahal, pemerintah Indonesia melalui BPOM dan Kemenkes telah memastikan bahwa Vaksin yang akan digunakan di masyarakat telah melalui tahapan pengembangan serta serangkaian uji yang ketat, sehingga terjamin kualitas, keamanan, dan efektivitasnya serta memenuhi standar internasional.
Oleh karena itu, Masyarakat diharapkan mendukung dan menyukseskan vaksinasi Covid-19 dengan mencegah dan melawan hoaks terkait vaksinasi melalui kampanye positif di media sosial. Kampanye di media sosial ditujukan untuk menyebarluaskan informasi yang memuat manfaat pentingnya vaksinasi Covid-19, sekaligus menepis hoaks vaksinasi Covid-19 yang banyak tersebar di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, edukasi terkait vaksin harus terus digencarkan agar masyarakat tidak termakan hoax, sehingga upaya pemerintah dalam menekan laju penyebaran covid-19 dapat berjalan sukses.
Sudah semestinya rakyat mengapresiasi upaya pemerintah menangani penyebaran Covid-19 dan menghindari hoaks yang dapat menimbulkan hal kontraproduktif, sehingga percepatan penanganan Covid-19 sulit tercapai. Sekarang saatnya bersama lawan hoaks dan konten negatif seputar kebijakan protokol kesehatan.
Oleh : Andy Setyo )* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini
TAGS: | covid19 virus-corona |
Berita Terkait
Write a Facebook Comment
Leave a Comments
#sekilas info
Trump dikecam : Pasien virus Corona agar disuntik disinfektan agar sembuh.
25 Apr 2020
#sekilas info
Nilai Pemerintah RI Lambat Cegah Corona, FKM UI: Corona Masuk Sejak Januari
19 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tgl 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 380
13 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tanggal 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 38
13 Apr 2020
#sekilas info
Naik 337. Update Covid-19 Tgl 9 April 2020, Total Kasus Positif 3.293, Meninggal 280, Sembuh 252
09 Apr 2020
- By AdminJabar
- 09:33:32 / 19 Apr 2024
Traveloka Paylater, Pesan Tiket Pesawat Bisa dicicil
BERITAJABAR.ID - Ketika tekanan pekerjaan semakin berat, dan mulai mempengaruhi kesehatan mental,...
Berita Populer
-
Petronas Temukan Cadangan Minyak di Wilayah Jawa T
Jumat, 16 Jul 2021 - Dilihat 890 Kali