- Orang Tua Calon Taruna STIP 2024 Tolak Moratorium Kemenhub
- Peningkatan Infrastruktur di Bali Bukti Komitmen Indonesia Siap Selenggarakan WWF 2024
- Harapan Besar World Water Forum 2024 Hasilkan Solusi untuk Masalah Air Dunia
- Masyarakat Bersatu Mendukung Suksesnya Gelaran World Water Forum ke-10 di Bali
- Bersinergi Cegah Penyebaran Paham Khilafah di Kalangan Mahasiswa dan Generasi Muda
- Akademisi Harap Pilkada Jadi Ajang Pendewasaan Politik dan Demokrasi
- Jaga Bersama Kedamaian Papua, Waspadai Provokasi TPNPB OPM pada Aparat Keamanan
- Program AMANAH BIN Diapresiasi Sebagai Sarana Salurkan Inovasi Pemuda Hadapi Persaingan Global
- Keindahan dan Kekayaan Budaya Siap Sambut World Water Forum
- Kebudayaan Bali Membutuhkan Air, FA KMHDI Bali Dukung Kesuksesan WWF
- Home
- Sekitar Kita
- Mendorong Peran Tokoh Agama Merangkul KST Kembali ke NKRI
BERITAJABAR.ID - Para pemuka agama di Papua memiliki peran sentral untuk merangkul anggota Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua untuk kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Diharap dengan pendekatan secara halus ini para anggota KST akan tergugah dan menyadari bahwa seluruh tindakannya selama ini adalah salah.
KST Papua adalah ancaman nyata bagi perdamaian di Papua. Keberadaan gerombolan itu hanya menimbulkan konflik dan kekerasan bagi masyarakat. Berbagai pendekatan pun dilaksanakan Pemerintah agar kelompok itu menghentikan aksi kejinya, termasuk dengan pendekatan dialogis humanis.
Pendekatan dialogis dan humanis merupakan pendekatan baru yang akan ditempuh Pemerintah guna mengatasi persoalan keamanan di Papua, termasuk dengan mendorong peran tokoh agama. Dengan adanya ajakan pemuka agama, anggota KST diharapkan dapat bertobat serta mau menyerahkan diri ke pangkuan ibu pertiwi. Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menyatakan bahwa ia meminta tokoh agama mengambil peran dalam memberikan pemahaman terhadap KST.
Irjen Pol Mathius menambahkan, keterlibatan tokoh agama dapat meminimalisir konflik, sehingga kelompok separatis dan teroris tidak lagi mengganggu warga sipil dan aparat keamanan di Bumi Cendrawasih. Sebaliknya, mereka ikut membangun Papua. Peran para tokoh agama sangat penting karena jika terus didekati, KST akan sadar dan bertobat.
Peran tokoh agama dalam pemberantasan KST memang sangat penting karena mereka sangat dihormati oleh warga Papua, baik yang sipil maupun yang berstatus sebagai anggota kelompok pemberontak. Jika ada tokoh agama yang berdialog dari hati ke hati maka anggota KST tidak akan berani mengangkat senjata, karena ia memiliki status tinggi di masyarakat. Mereka menghargai tokoh tersebut.
Jika para tokoh agama mau bekerja sama dalam mendekati KST maka diharap akan banyak anggota KST yang bertobat lalu menyerahkan diri ke aparat keamanan. Para anggota KST akan terketuk hatinya berkat pendekatan oleh tokoh agama lalu sadar bahwa perbuatannya salah, karena ia telah menyakiti hati dan fisik saudara sesukunya sendiri. Padahal niat awal mereka adalah kemakmuran dengan cara pembelotan tetapi malah berujung kekerasan.
Sebagai tokoh agama, para pastur dan pendeta memiliki kharisma tersendiri jika berhadapan dengan anggota KST. Mereka akan terpersuasi dan menitikkan air mata karena sadar akan kesalahannya selama ini. Para anggota KST sadar bahwa banyak korban akibat kekerasan mereka yang berstatus sebagai warga sipil yang tidak memiliki kesalahan apa-apa.
Tidak seharusnya ada pemberontakan karena faktanya saat ini keadaan di Papua sudah modern dan makmur berkat pemerataan pembangunan di era pemerintahan Presiden Jokowi. Hal ini yang diceramahkan oleh tokoh agama di hadapan para anggota KST.
Pendekatan secara humanis oleh para tokoh agama dianggap jauh lebih efektif daripada cara-cara yang sebelumnya. Pasalnya, jika hanya memakai cara lama untuk pemberantasan KST, dianggap kurang bisa menghapuskan organisasi pemberontak tersebut. Buktinya selama bertahun-tahun mereka tetap eksis di Papua.
Akan tetapi jika ada pendekatan secara halus dan dibantu oleh para tokoh agama, akan lebih efektif, karena mereka akan menyerahkan diri ke kantor polisi. Para anggota KST juga dijamin tidak akan dipenjara ketika menyerahkan diri, malah dibantu untuk mendapatkan pekerjaan baru.
Peran tokoh agama sangat penting dalam memberantas kelompok separatis dan teroris karena mereka memiliki kharisma dan perkataannya akan dituruti oleh umat, termasuk anggota KST. Jika tokoh agama mau bekerja sama dengan pemerintah maka pemberantasan KST akan cepat dilakukan.
Oleh : David Krei )* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Surabaya
TAGS: | nasional |
Berita Terkait
Write a Facebook Comment
Leave a Comments
#sekilas info
Trump dikecam : Pasien virus Corona agar disuntik disinfektan agar sembuh.
25 Apr 2020
#sekilas info
Nilai Pemerintah RI Lambat Cegah Corona, FKM UI: Corona Masuk Sejak Januari
19 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tgl 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 380
13 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tanggal 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 38
13 Apr 2020
#sekilas info
Naik 337. Update Covid-19 Tgl 9 April 2020, Total Kasus Positif 3.293, Meninggal 280, Sembuh 252
09 Apr 2020
- By AdminJabar
- 09:33:32 / 19 Apr 2024
Traveloka Paylater, Pesan Tiket Pesawat Bisa dicicil
BERITAJABAR.ID - Ketika tekanan pekerjaan semakin berat, dan mulai mempengaruhi kesehatan mental,...
Berita Populer
-
Petronas Temukan Cadangan Minyak di Wilayah Jawa T
Jumat, 16 Jul 2021 - Dilihat 902 Kali