- Indonesia Buka Momen Berbagi Inovasi Hadapi Tantangan Pengelolaan Air Global Dalam Even WWF ke-10 Bali
- Peran Strategis Indonesia Dalam WWF ke – 10 Bali Wujudkan Akses air bersih dan Sanitasi
- Dukungan Pencinta Air Ciliwung di World Water Forum ke 10 di Bali
- Prof. Dr Ariawan Gunadi, S.H, M.H Raih Penghargaan Ace Of Change Education
- Teknologi dalam Struktur Bangunan IKN Sudah Perhitungkan Potensi Bencana Gempa
- Pilkada Momentum Penting Konsolidasi Sosial Pasca Pemilu 2024
- Waspadai Isu Tidak Bertanggung Jawab, Papua Tetap Dalam Bingkai NKRI
- Seluruh Pihak Berperan Penting Menyukseskan Penyelenggaraan WWF 2024
- Jajaran Aparat Keamanan Siapkan Strategi Canggih Amankan WWF ke-10 di Bali
- World Water Forum 2024 Perkuat Konsensus Politik Mengatasi Krisis Air
- By AdminJabar
- 06 Okt 2023
KTT AIS Forum 2023: Upaya Indonesia Memperkuat Solidaritas Negara Pulau dan Kepulauan
BERITAJABAR.ID, Bali – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island States (AIS) Forum tahun 2023 mendesak penguatan solidaritas dalam menangani isu-isu global terkait kelautan.
Kepala Sekretariat AIS Forum, Riny Modaso mengatakan bahwa saat ini negara-negara yang terdiri dari pulau-pulau dan kepulauan sedang menghadapi berbagai permasalahan yang sama, termasuk dampak dari perubahan iklim yang terjadi saat ini.
“Negara-negara pulau dan kepulauan sering menghadapi permasalahan serupa ketika berhadapan dengan isu-isu maritim. Salah satunya adalah kenaikan permukaan air laut akibat perubahan iklim,” ujar Riny.
Riny menekankan bahwa negara-negara pulau dan kepulauan adalah yang pertama kali merasakan dampak dari masalah ini, oleh karena itu KTT AIS Forum merasa bahwa diperlukan upaya bersama untuk mengatasi tantangan tersebut.
Sementara itu, Asisten Deputi Delimitasi Zona Maritim dan Kawasan Perbatasan Kementerian Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marinves) Sora Lokita, mengatakan bahwa agenda KTT AIS Forum akan berfokus kepada tiga aspek penting, yaitu pembangunan ekonomi biru, tantangan perubahan iklim, dan mempererat solidaritas antara negara pulau dan kepulauan.
“Ini adalah sebuah bentuk nyata, idenya dari Indonesia dan inisiatifnya dari Indonesia, kita pimpin dan kita coba jadikan ini sebagai sebuah sumbangsih positif Indonesia ke tataran global khususnya dalam konteks isu-isu kelautan,” kata Sora Lokita.
Keterlibatan Indonesia dalam AIS Forum ini tidak lepas dari peran serta aktif Indonesia dalam kancah diplomasi terkait dengan isu-isu kelautan global, melalui berbagai pertemuan internasional. Salah satunya saat penyusunan Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) Tahun 1982 yang mengukuhkan prinsip negara kepulauan (archipelagic state).
KTT AIS Forum 2023 diharapkan tidak hanya sebuah ajang diskusi semata, melainkan juga akan memberikan dampak konkret dalam menjawab tantangan negara pulau dan kepulauan. Pertemuan itu juga diharapkan dapat menjadi sebuah forum antarnegara pulau dan kepulauan yang berkelanjutan seperti organisasi kawasan lainnya yang telah lebih dulu berdiri.
"Ke depannya dengan semakin terkoneksinya kerja sama kita dengan negara-negara pulau dan kepulauan yang lain, suatu saat nanti ini akan bisa menjadi sebuah wadah kerja sama yang lain di luar isu kelautan," ujar Sora.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jodi Mahardi mengungkapkan negara-negara kepulauan sering menghadapi sejumlah tantangan yang unik dan kompleks, termasuk isu-isu lingkungan, perubahan iklim, keamanan maritim, dan pengelolaan sumber daya alam.
”Dan, tidak seorang pun akan memahami solusi dari masalah-masalah kita lebih baik daripada orang- orang yang di kehidupan nyatanya terkena dampak dari masalah-masalah ini dan telah menyelesaikannya sendiri,” kata Jodi.
Negara-negara yang menjadi anggota AIS Forum telah aktif berkolaborasi dan bekerjasama melalui berbagai program yang dikelola oleh Sekretariat AIS Forum. Dalam berbagai bidang fokus ini, AIS Forum terus mendukung upaya untuk memperkuat solidaritas antara negara-negara anggota.
Nilai-nilai solidaritas ini tercermin dalam berbagai program, seperti riset bersama dan pengembangan di berbagai bidang, serta dalam mendukung ekonomi biru melalui pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan startup di negara-negara anggota AIS. Selain itu, melalui serangkaian pertemuan tingkat tinggi dan kolaborasi internasional, negara-negara anggota AIS Forum telah menunjukkan komitmennya dalam membangun kerjasama.
TAGS: | nasional |
Berita Terkait
Write a Facebook Comment
Leave a Comments
#sekilas info
Trump dikecam : Pasien virus Corona agar disuntik disinfektan agar sembuh.
25 Apr 2020
#sekilas info
Nilai Pemerintah RI Lambat Cegah Corona, FKM UI: Corona Masuk Sejak Januari
19 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tgl 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 380
13 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tanggal 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 38
13 Apr 2020
#sekilas info
Naik 337. Update Covid-19 Tgl 9 April 2020, Total Kasus Positif 3.293, Meninggal 280, Sembuh 252
09 Apr 2020
- By AdminJabar
- 09:33:32 / 19 Apr 2024
Traveloka Paylater, Pesan Tiket Pesawat Bisa dicicil
BERITAJABAR.ID - Ketika tekanan pekerjaan semakin berat, dan mulai mempengaruhi kesehatan mental,...
Berita Populer
-
Petronas Temukan Cadangan Minyak di Wilayah Jawa T
Jumat, 16 Jul 2021 - Dilihat 902 Kali