APBN Turut Pacu Sektor Manufaktur dan Ekspor dengan Dorongan Fiskal

Berita3 Views

BERITAJABAR.ID,  Jakarta – Pemerintah kembali menegaskan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 diarahkan untuk mengakselerasi sektor manufaktur dan ekspor, dengan dukungan kebijakan fiskal yang produktif dan strategis.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan bahwa anggaran belanja negara tahun ini difokuskan untuk mendukung investasi padat karya, hilirisasi industri, dan penguatan rantai logistik.

“Kami akan memaksimalkan instrumen fiskal agar industri manufaktur tidak hanya tumbuh, tetapi juga mampu bersaing di pasar ekspor global,” jelasnya. Dengan pendekatan ini, pemerintah ingin memastikan APBN berdampak langsung pada kapasitas produksi dan ekspansi ekspor nasional.

Di sisi lain, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menuturkan bahwa program APBN telah mendorong percepatan pembangunan kawasan industri dan fasilitas hilirisasi. Ia menyatakan, “Insentif fiskal melalui APBN memungkinkan industri untuk menambah nilai tambah produknya. Kami melihat adanya permintaan ekspor untuk produk terolah, dan ini adalah momentum yang harus kita manfaatkan,” jelasnya.

Pemerintah mencatat bahwa kontribusi sektor pengolahan nonmigas meningkat sepanjang tahun 2025, sekaligus menjadi salah satu pilar pertumbuhan ekonomi. Posisi manufaktur juga diperkuat oleh Indeks Manufaktur (PMI) yang berada dalam zona ekspansif, menunjukkan bahwa kegiatan industri kembali bergairah.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa juga menegaskan komitmen menjaga stabilitas makro ekonomi. Ia menyampaikan, “Meskipun kita mendorong belanja pro-pertumbuhan, kita tetap menjaga disiplin fiskal. Defisit APBN pengawasan secara ketat agar tetap berada pada tingkat kredibel dan berkelanjutan”, Ujarnya.

Hingga Agustus 2025, data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan nilai ekspor nonmigas secara kumulatif meningkat jika dibandingkan tahun lalu, menjadi sinyal positif bahwa dukungan fiskal mulai terwujud dalam peningkatan ekspor. Pemerintah menyatakan akan terus memadukan tren ekspor ini dan menyesuaikan kebijakan bila diperlukan agar manfaat pertumbuhan lebih merata dan berjangka panjang.

Ke depan, sinergi antara kebijakan fiskal, investasi, dan reformasi akan menjadi fondasi APBN untuk mendorong pertumbuhan manufaktur dan ekspor. Pemerintah berkomitmen menjadikan APBN sebagai instrumen utama dalam memperkuat daya saing nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.