Listrik Kembali Menyala, Pemulihan Wilayah Banjir Sumatera Masuki Fase Normalisasi

Berita3 Views

BERITAJABAR.ID,  Jakarta-Upaya pemulihan wilayah terdampak banjir di sejumlah daerah di Sumatera terus menunjukkan perkembangan signifikan. Setelah melalui tanggap darurat dan penanganan awal, pasokan listrik secara bertahap telah kembali menyala di kawasan mikro, fasilitas umum, serta sentra pelayanan masyarakat. Kondisi ini menandai dimulainya fase normalisasi sebagai bagian penting dari pemulihan pascabencana.

Kembalinya aliran listrik menjadi indikator krusial stabilitas situasi di wilayah terdampak. Listrik berperan penting dalam mendukung aktivitas dasar masyarakat, mulai dari kebutuhan rumah tangga, operasional fasilitas kesehatan, sekolah, hingga roda perekonomian lokal. Dengan pulihnya jaringan kelistrikan, warga kini dapat kembali menjalankan aktivitas harian secara lebih aman dan nyaman.

Manajer PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Blangpidie, Zafandilla, mengatakan memastikan pasokan listrik di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) telah pulih sepenuhnya setelah mengalami pemadaman total akibat bencana banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Aceh. Meski demikian, ia menegaskan bahwa sistem kelistrikan Aceh secara keseluruhan masih dalam tahap penormalan bertahap. PLN, katanya, terus maksimalkan seluruh upaya agar sistem segera kembali stabil.

“Alhamdulillah listrik di Abdya sudah menyala 100 persen. Kami akan terus memaksimalkan seluruh upaya agar sistem bisa segera normal. Mohon doa dari kawan-kawan, semoga semua berjalan lancar. Kami terus berusaha agar dapat diselesaikan dalam minggu ini,” kata Zafandilla.

Senada, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan transmisi 150 kilovolt (kV) Pangkalan Brandan–Langsa telah berhasil ditayangkan pada Rabu (17/12/2025) pukul 13.30 WIB. Keberhasilan ini menandai berakhirnya isolasi sistem kelistrikan Aceh dari jaringan interkoneksi Sumatera yang terhenti selama 21 hari akibat banjir dan longsor.

“Jalur ini menjadi _backbone_ interkoneksi Sumatera–Aceh, sehingga pemulihannya membuka jalan bagi tahapan lanjutan pemulihan sistem secara menyeluruh,” ujarnya

Proses pemulihan pasokan listrik dilakukan secara terencana dengan memperhatikan aspek keselamatan. Petugas di lapangan terlebih dahulu memastikan kondisi jaringan aman dari waduk, lumpur, maupun potensi korsleting. Perbaikan dan penggantian infrastruktur yang rusak akibat banjir dilakukan secara bertahap, terutama di wilayah yang sebelumnya mengalami kerusakan yang cukup parah.

Selain pemulihan listrik, tahap normalisasi juga mencakup pembersihan lingkungan, perbaikan infrastruktur publik, serta penanganan dampak ekonomi dan sosial masyarakat. Pemerintah daerah bersama instansi terkait terus melakukan koordinasi untuk memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi, termasuk air bersih, layanan kesehatan, dan akses transportasi. Dukungan relawan dan partisipasi masyarakat turut mempercepat proses pemulihan di berbagai daerah.

Dengan kembalinya pasokan listrik dan berjalannya fase normalisasi, diharapkan aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat Sumatera dapat pulih secara berkelanjutan. Pemerintah menegaskan komitmennya untuk terus meredam masyarakat hingga kondisi benar-benar stabil, sekaligus memperkuat mitigasi bencana agar dampak serupa dapat diminimalkan di masa mendatang.

Namun masyarakat diimbau untuk tetap mewaspadai potensi cuaca ekstrem susulan, mengingat sebagian wilayah Sumatera masih berada dalam periode rawan hujan. Pemeriksaan instalasi listrik rumah tangga juga dianjurkan sebelum digunakan secara penuh guna mencegah risiko keselamatan. Edukasi mengenai penggunaan listrik yang aman pascabanjir terus disosialisasikan kepada warga.