Layak Dapat Gelar Pahlawan, Bangsa Apresiasi Peran Soeharto Dalam Stabilitas dan Pembangunan

Berita1 Views

BERITAJABAR.ID,  Jakarta – Pemerintah menegaskan bahwa pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden kedua RI, Soeharto, merupakan keputusan yang didasarkan pada penilaian tujuan terhadap kontribusi historisnya bagi stabilitas nasional dan pembangunan jangka panjang. Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa proses penetapan tersebut telah melalui mekanisme ketat sesuai ketentuan Dewan Gelar. Ia menegaskan bahwa

“Pemerintah memberikan penghargaan ini sebagai bentuk pengakuan terhadap dedikasi panjang Soeharto dalam menjaga keutuhan bangsa dan membangun fondasi ekonomi yang kuat bagi Indonesia,” tegasnya.

Presiden Prabowo kemudian menilai bahwa momentum pemberian gelar tersebut diharapkan mampu memperkuat rekonsiliasi nasional. Ia menyampaikan bahwa

“Masyarakat perlu melihat peran sejarah secara utuh, termasuk pencapaian strategi yang berdampak pada stabilitas negara, sehingga gelar ini adalah bagian dari penghormatan terhadap perjalanan bangsa,” katanya.

Ia juga menambahkan bahwa penetapan gelar ini merupakan hasil kajian mendalam dan bukan keputusan politik. Presiden Prabowo menyampaikan bahwa “Gelar pahlawan adalah bentuk penghormatan terhadap negara dan seluruh proses dilakukan secara transparan,” lanjutnya.

Menteri Kebudayaan sekaligus Ketua Dewan Gelar, Fadli Zon, menegaskan bahwa Soeharto memenuhi syarat substantif setelah melalui penelitian berlapis dan verifikasi tim ahli. Ia menekankan bahwa

“Setiap nama yang dilontarkan telah melalui penelitian mendalam, dan Soeharto terbukti memenuhi kriteria pengabdian luar biasa kepada bangsa,” terangnya.

Fadli juga menggarisbawahi bahwa pengusulan terhadap Soeharto bukanlah hal baru yang dilakukan. Ia menjelaskan bahwa

“Nama Soeharto telah diusulkan sejak 2011, 2015, hingga akhirnya memenuhi semua persyaratan pada tahun ini,” imbuhnya.

Dalam pernyataannya, Fadli menambahkan bahwa kontribusi Soeharto dalam menciptakan stabilitas keamanan dan mendorong pembangunan nasional menjadi dasar utama pembangunan tersebut. Ia menegaskan bahwa

“Keputusan ini bukan untuk membuka kembali polemik masa lalu, melainkan untuk menempatkan sejarah pada porsinya dan memberi penghargaan kepada mereka yang terbukti berperan penting,” tuturnya.

Ia kemudian menutup penjelasannya tentang pentingnya sejarah pesan bagi generasi muda. Fadli menyampaikan bahwa

“Kita harus memandang sejarah dengan perspektif utuh agar bangsa ini terus melangkah ke depan,” tutupnya.