Teknologi Bantuan Sektor Pertanian Wujudkan Swasembada Pangan Nasional

Berita6 Views

BERITAJABAR.ID, JAKARTA – Pemanfaatan teknologi tinggi, khususnya kecerdasan buatan _(Artificial Intelligence/AI),_ kini menjadi motor utama dalam mewujudkan swasembada pangan nasional. Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menegaskan hal ini dalam _APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM)_ di Hwabaek International Convention Centre (HICO), Gyeongju, Republik Korea.

“Kita sedang memasuki era baru yang ditandai oleh kemajuan teknologi tinggi, khususnya kecerdasan buatan. Di saat yang sama, kita juga menghadapi tantangan perubahan demografi yang menuntut inovasi dalam kebijakan dan strategi pembangunan,” kata Presiden Prabowo.

Presiden menekankan bahwa pemanfaatan teknologi berbasis AI menjadi strategi utama untuk mempercepat pengentasan kemiskinan dan kelaparan. Menurutnya, penerapan kecerdasan buatan di sektor pertanian telah memberikan hasil nyata, terutama dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

“Kami kini menggunakan AI di sektor pertanian untuk mengembangkan sistem pertanian presisi dan modern. Hasilnya, Indonesia berhasil mencapai swasembada beras dan jagung lebih cepat dari yang direncanakan,” tegasnya.

Dalam kesempatan terpisah, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp10 triliun untuk mendorong penerapan pertanian modern berbasis kecerdasan buatan. Dana tersebut digunakan untuk pengembangan teknologi seperti drone pertanian, sensor tanah, sistem data berbasis AI, serta robotik pertanian.

“Dengan teknologi itu produktivitas naik, indeks pertanaman meningkat, dan biaya produksi turun. Kita pakai drone, sensor untuk mengetahui unsur hara tanah, hingga robotik pertanian. Ini semua untuk mewujudkan kemandirian pangan nasional,” ujar Amran saat meninjau Balai Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP).

Upaya modernisasi pertanian juga berjalan di tingkat daerah. Pemerintah Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, misalnya, menyalurkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada 17 kelompok tani di 11 kecamatan. Bantuan tersebut meliputi combine harvester, traktor roda empat, pompa air, dan handsprayer untuk mempercepat masa tanam serta meningkatkan luas tanam padi hingga 60.255 hektare.

Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, menegaskan bahwa petani adalah garda terdepan dalam mewujudkan swasembada pangan.

“Bantuan pertanian ini harus dimanfaatkan dengan optimal. Jika produksi padi meningkat, kesejahteraan petani juga ikut naik,” tuturnya.

Dengan sinergi antara kebijakan nasional, dukungan anggaran besar, dan pemanfaatan teknologi tinggi di lapangan, Indonesia menunjukkan langkah nyata menuju kemandirian pangan. Inovasi berbasis kecerdasan buatan bukan hanya memperkuat ketahanan pangan nasional, tetapi juga menjadi fondasi utama menuju kesejahteraan dan kedaulatan bangsa di masa depan.

(*/rls)