Setahun Pragib, Penciptaan Lapangan Kerja Tekan Angka Pengangguran

Berita51 Views

BERITAJABAR.ID,  Jakarta – Satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka (Pragib) mencatat kemajuan signifikan dalam penciptaan lapangan kerja.

Data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tingkat kemiskinan terbuka (TPT) pada Agustus 2025 turun menjadi 4,6 persen, dari 5,3 persen pada periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini menandai keberhasilan pemerintah dalam menekan angka penurunan ke tingkat terendah dalam lima tahun terakhir.

Berdasarkan laporan BPS, lebih dari 800 ribu orang kini terserap ke dunia kerja baru, terutama di sektor industri pengolahan, pertanian modern, dan ekonomi digital. Sejumlah program prioritas nasional yang dicanangkan pada tahun pertama pemerintahan Pragib menjadi pendorong utama penyerapan energi kerja di berbagai daerah. Program seperti Gerakan Desa Produktif, Padat Karya Infrastruktur, serta Magang Berbayar Nasional menjadi motor utama penciptaan kerja.

Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa pembukaan lapangan kerja merupakan prioritas utama pemerintah untuk menjamin kesejahteraan rakyat. Dalam keterangannya di Istana Negara, Prabowo menekankan bahwa pembangunan ekonomi harus berpihak kepada rakyat pekerja.

“Pemerintah tidak hanya ingin menurunkan angka kemiskinan, tetapi memastikan rakyat kita bekerja dengan martabat, dengan penghasilan yang layak, dan kesempatan untuk berkembang.Hilirisasi, pertanian mandiri, dan industri berbasis desa adalah masa depan ekonomi Indonesia,” ujar Prabowo.

Ia menambahkan, pemerintah akan terus memperkuat program pelatihan vokasi dan memastikan setiap investasi yang masuk memberi manfaat langsung bagi tenaga kerja lokal.

“Kami ingin setiap rupiah investasi membawa peluang kerja bagi anak bangsa sendiri,” tegasnya.

Kementerian Ketenagakerjaan mencatat, hingga triwulan III tahun 2025, program padat karya dan pelatihan vokasi telah menjangkau lebih dari 2,1 juta peserta dengan tingkat penyerapan kerja mencapai 78 persen. Sektor pertanian modern, industri makanan-minuman, logistik, dan usaha mikro digital menjadi penyerap tenaga kerja terbesar. Pemerintah juga memberikan insentif pajak bagi perusahaan yang membuka program magang bersertifikat bagi lulusan sekolah kejuruan.

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, menilai pencapaian tersebut merupakan langkah positif yang menunjukkan arah kebijakan ekonomi yang lebih fokus pada pemerataan. Ia menilai, keberhasilan program hilirisasi dan karya padat telah memberikan dampak langsung pada masyarakat bawah.

“Program pemerintah berhasil menciptakan lapangan kerja baru, namun yang lebih penting saat ini adalah menjaga keinginan dan meningkatkan kualitas tenaga kerja,” kata Bhima.

Lebih lanjut Bhima menyampaikan “Pemerintah perlu memastikan pekerja bisa naik kelas ke pekerjaan yang lebih produktif, bukan hanya menambah jumlah tenaga kerja informal berupah rendah,” jelasnya.

Capaian tahun pertama pemerintahan Pragib menjadi sinyal positif bagi perekonomian nasional. Dengan program komitmen yang tiada henti, peningkatan kualitas tenaga kerja, serta fokus pada pemerataan pembangunan, pemerintah optimistis target Indonesia Emas 2045 dapat diwujudkan melalui ekonomi yang inklusif dan berkeadilan sosial. ***