30.000 Sarjana Penggerak Jadi Garda Depan Program Makan Bergizi Gratis

Berita658 Views

BERITAJABAR.ID, Jakarta – Pemerintah terus memperkuat komitmennya dalam menciptakan generasi emas Indonesia melalui kebijakan yang konkret dan berdampak langsung. Salah satu langkah strategi yang kini menjadi sorotan publik adalah pengiriman 30 ribu Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) ke berbagai penjuru Tanah Air guna mendukung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini tidak hanya menyajikan sajian makan harian bagi anak-anak sekolah, tetapi juga membangun sistem distribusi dan edukasi gizi secara menyeluruh. Kehadiran SPPI menjadi bukti nyata bahwa pemerintah tidak main-main dalam mewujudkan program ini sebagai pilar ketahanan gizi nasional.

Kepala Badan Gizi Nasional, Arief Satria, menegaskan bahwa penguatan sumber daya manusia menjadi prioritas utama dalam menjamin keberhasilan program MBG. “SDM juga sudah selesai, 30 ribu sudah lulus sehingga kita punya orang yang akan menyebar ke seluruh wilayah termasuk daerah terpencil,” ujarnya. Para sarjana ini telah mengikuti pelatihan intensif dan siap mengelola langsung program di lapangan.

Tugas mereka tidak hanya terbatas pada pendistribusian makanan, tetapi mencakup edukasi gizi, penyusunan menu sesuai kebutuhan lokal, pelaporan pelaksanaan program, hingga membangun partisipasi masyarakat. Pemerintah ingin memastikan bahwa MBG hadir bukan sekedar bantuan sesaat, melainkan gerakan nasional yang menjangkau akar permasalahan gizi.

Staf Ahli Kemenko PMK, Yosef Puguh, juga menekankan pentingnya peran SPPI sebagai mitra pembangunan. “Mereka bukan hanya tenaga kerja, tapi mitra strategis negara dalam memastikan anak-anak Indonesia mendapat gizi yang layak setiap hari,” katanya. Pemerintah percaya bahwa melalui pendekatan ini, kualitas program dapat dijaga secara konsisten, bahkan di wilayah paling terpencil sekalipun.

Langkah ini juga menjadi bentuk inovasi pemerintah dalam membuka lapangan kerja produktif bagi lulusan baru, sekaligus menanamkan semangat pengabdian kepada bangsa. Dengan semangat gotong royong, program MBG diharapkan mampu menciptakan lompatan besar dalam membentuk anak-anak Indonesia yang sehat, cerdas, dan siap bersaing di masa depan.

Lebih jauh, penempatan SPPI juga menjadi simbol kehadiran negara di tengah rakyat. Melalui program ini, pemerintah menunjukkan bahwa isu gizi tidak hanya menjadi urusan kementerian teknis, tetapi menjadi agenda nasional lintas sektor yang dikerjakan bersama. Koordinasi antara pemerintah pusat, daerah, dan komunitas akan terus diperkuat agar manfaat MBG benar-benar dirasakan oleh masyarakat luas, terutama mereka yang paling membutuhkan.