1 Tahun Prabowo–Gibran, Danantara Sebagai Mesin Baru Penggerak Pertumbuhan dan Inklusi

Berita12 Views

BERITAJABAR.ID,  Jakarta — Satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, pemerintah menegaskan komitmennya dalam memperkuat fondasi ekonomi nasional melalui percepatan transformasi digital, hilirisasi industri, dan pemerataan pembangunan. Salah satu langkah strategis yang menjadi simbol perubahan adalah kehadiran Danantara, ekosistem ekonomi digital nasional yang digagas untuk menjadi mesin pertumbuhan baru dan inklusi di seluruh pelosok negeri.

Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), Rosan Roeslani, mengatakan Sepanjang lima tahun ke depan, Rosan menyebut potensi pendanaan Danantara melalui dividen BUMN dapat menyentuh angka Rp 750 triliun dengan asumsi dividen Rp 150 triliun per tahun. Angka tersebut akan digunakan untuk investasi di berbagai sektor.

“Kalau kita bicara kali 5 untuk perhitungan mudah, mungkin ya jadi Rp 150 triliun. Kalau kita kali 5 berarti kekayaan berapa? Rp 750 triliun. Itu dalam 5 tahun ke depan yang bisa kita investasikan, dan itu semuanya kalau saya bilang itu dana ekuitas,” jelasnya.

Melalui investasi, Rosan menekankan peran Danantara dalam mendorong pertumbuhan ekonomi karena banyaknya porsi yang bisa dibagikan untuk sejumlah sektor prioritas. Adapun saat ini, terang Rosan, PDB RI berada pada rentang US$ 1,5 triliun hingga US$ 1,6 triliun.

Rosan meyakini, angka tersebut masih akan terus berkembang. Oleh karena itu, ia menekankan sinergi antar pihak untuk mengoptimalkan peran Danantara dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Danantara mengisyaratkan itu tidak akan menjadi optimal, tidak akan menjadi maksimal jika bekerja sendiri. Justru keberadaan Danantara ini kami ingin mengajak dunia usaha, sektor swasta untuk sama-sama berkembang bersama kami,” jelasnya.

Sementara itu, Analyst Infovesta Kapital Advisori Ekky Topan menambahkan kehadiran Danantara sebagai penyedia likuiditas institusional dapat membantu menjaga keseimbangan antara permintaan dan penawaran di pasar, khususnya pada saham-saham unggulan yang pergerakannya saat ini relatif stagnan.

“Hal ini akan membuat spread harga lebih sempit, mengurangi volatilitas, dan menciptakan pasar yang lebih efisien sehingga memberikan kenyamanan lebih besar bagi investor,” ucap Ekky.

Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, pemerintahan Prabowo–Gibran bertekad menjadikan tahun-tahun berikutnya sebagai era percepatan menuju Indonesia Emas 2045, berdaulat, inklusif, dan berdaya saing global.