- Indonesia Tetap Kondusif Pasca Penetapan Hasil Pemilu dan Putusan Sidang MK
- Stafsus BPIP Sebut AMN Manado Tempat Kaderisasi Pemimpin Masa Depan Bangsa
- Jaga Situasi Kondusif Wujudkan Pilkada Damai
- Tokoh Agama Berperan Penting Cegah Radikalisme di Masyarakat
- Aparat Keamanan Lakukan Langkah Preventif Pasca Penetapan Hasil Pemilu
- Jadilah Masyarakat Cerdas Literasi Digital, Tangkal Provokasi Soal Investasi Blok Wabu
- Lihat Potensi Besar Keberhasilan Program bagi Pemuda, Pj Bupati Nagan Raya Dukung Penuh AMANAH
- Waspadai Provokasi dan Propaganda Kelompok ULMWP Demi Kumpulkan Massa, Papua Sepenuhnya Bagian NKRI
- Waspadai Adanya Mobilisasi Massa dari Aksi Kelompok ULMWP
- Jaga Persatuan Pasca Pemilu, Mayday 2024 Harus Berlangsung Kondusif
BERITAJABAR.ID - Pemerintah terus mengoptimalkan pengawasan hewan ternak menjelang perayaan Idul Adha. Pengawasan ini bertujuan untuk mencegah penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang saat ini banyak ditemui di beberapa daerah.
Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang belakangan menjangkiti hewan ternak sapi di beberapa wilayah di Indonesia membuat Pemerintah langsung turun tangan untuk memberikan penanganan dan pengendalian. Sejauh ini diketahui bahwa sudah ada sekitar 13 Provinsi di Tanah Air yang sudah terjangkit PMK hingga diperkirakan ada ribuan ekor sapi berpenyakit.
Tanpa menunggu terlalu lama, Pemerintah sendiri langsung menerjunkan beberapa tim untuk melakukan penanganan. Terutama karena saat ini sudah semakin mendekati hari Raya Idul Adha yang akan dirayakan oleh kaum Muslim, sehingga penanganan PMK menjadi semakin mendesak.
Penyaluran vaksinasi langsung dipercepat di berbagai titik, serta Pemerintah juga memberikan bantuan secara langsung kepada para peternak sapi tersebut supaya wabah yang menjangkiti hewan ternak mereka tidak menyebabkan pendapatan mereka menjadi berkurang atau bahkan sampai merugi.
Selain itu, dengan adanya percepatan pemberian vaksinasi kepada seluruh ternak sapi tersebut otomatis akan juga membantu percepatan pemulihan roda perekonomian pasca pandemi lantaran kemungkinan terjadinya transaksi jual-beli hewan ternak akan kembali berjalan dengan baik.
Tentunya semenjak merebaknya wabah PMK ini menjadikan harga komoditas sapi menjadi langsung menurun termasuk juga seluruh turunan olahan sapi lainnya seperti pada produk susu, abon dan juga frozen food lain. Untuk itu bukan hanya sekedar melakukan percepatan vaksinasi dan memberikan bantuan kepada para peternak sapi, namun Pemerintah juga terus mengupayakan untuk menyelesaikan akar permasalahan yakni dengan mencari penyebab utama terjadinya PMK sehingga bisa segera diatasi dan tidak terulang kembali.
Mengenai pelaksanaan penyelenggaraan Hari Raya Idul Adha sendiri, Pemerintah juga telah membentuk Tim Satgas Pengendalian PMK yang bertugas untuk terus mengawasi serta memberikan sosialisasi kepada seluruh masyarakat. Seperti dikatakan oleh drh Dian Wahyu Harjanti bahwa terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan oleh masyarakat supaya meminimalisasi penularan PMK ini semakin luas.
Cara pertama adalah dengan membuang kontaminan PMK ke tempat yang aman. Jangan sampai kontaminan tersebut dibuang ke aliran air, selokan atau bahkan sungai secara sembarangan karena akan sangat berisiko untuk mencemari lingkungan dan juga bisa menularkan ke hewan lainnya.
Tidak hanya sosialisasi yang dilakukan oleh pihak Koordinator Tim Satgas Pengendalian PMK saja, namun di sisi lain Pemerintah juga telah menerbitkan Surat Edaran yang berisi Standar Operasional Prosedur (SOP) yang harus dilakukan saat menyembelih hewan kurban. Sebagaimana dalam Surat Edaran tersebut, setidaknya sangat penting bagi panitia hewan kurban untuk mengetahui dari mana asal hewan kurban yang dibeli tersebut dan harus dipastikan bukan berasal dari daerah wabah.
Lebih lanjut, rekomendasi paling aman adalah pemotongan akan jauh lebih baik ketika dilakukan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) karena di sana nanti akan langsung diawasi oleh dokter hewan. Kemudian untuk pelaksanaan pemotongan sendiri, tentunya akan diutamakan hewan-hewan yang bukan berasal dari daerah wabah dan bagi hewan yang berasal dari daerah wabah maka wajib ditempatkan dalam kandang isolasi meski seolah nampak sehat-sehat saja.
Seluruh upaya pengendalian dan juga penanganan PMK pada ternak sapi telah dilakukan dengan seoptimal mungkin oleh Pemerintah. Masyarakat pun diminta bijak dan cermat dalam memilih hewan Qurban guna memastikan daging hewan tersebut aman dikonsumsi.
Oleh : Muhamad Ridwan )* Penulis adalah kontributor Lingkar Pertiwi Institute
TAGS: | nasional |
Berita Terkait
Write a Facebook Comment
Leave a Comments
#sekilas info
Trump dikecam : Pasien virus Corona agar disuntik disinfektan agar sembuh.
25 Apr 2020
#sekilas info
Nilai Pemerintah RI Lambat Cegah Corona, FKM UI: Corona Masuk Sejak Januari
19 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tgl 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 380
13 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tanggal 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 38
13 Apr 2020
#sekilas info
Naik 337. Update Covid-19 Tgl 9 April 2020, Total Kasus Positif 3.293, Meninggal 280, Sembuh 252
09 Apr 2020
- By AdminJabar
- 09:33:32 / 19 Apr 2024
Traveloka Paylater, Pesan Tiket Pesawat Bisa dicicil
BERITAJABAR.ID - Ketika tekanan pekerjaan semakin berat, dan mulai mempengaruhi kesehatan mental,...
Berita Populer
-
Petronas Temukan Cadangan Minyak di Wilayah Jawa T
Jumat, 16 Jul 2021 - Dilihat 890 Kali