- Indonesia Tetap Kondusif Pasca Penetapan Hasil Pemilu dan Putusan Sidang MK
- Stafsus BPIP Sebut AMN Manado Tempat Kaderisasi Pemimpin Masa Depan Bangsa
- Jaga Situasi Kondusif Wujudkan Pilkada Damai
- Tokoh Agama Berperan Penting Cegah Radikalisme di Masyarakat
- Aparat Keamanan Lakukan Langkah Preventif Pasca Penetapan Hasil Pemilu
- Jadilah Masyarakat Cerdas Literasi Digital, Tangkal Provokasi Soal Investasi Blok Wabu
- Lihat Potensi Besar Keberhasilan Program bagi Pemuda, Pj Bupati Nagan Raya Dukung Penuh AMANAH
- Waspadai Provokasi dan Propaganda Kelompok ULMWP Demi Kumpulkan Massa, Papua Sepenuhnya Bagian NKRI
- Waspadai Adanya Mobilisasi Massa dari Aksi Kelompok ULMWP
- Jaga Persatuan Pasca Pemilu, Mayday 2024 Harus Berlangsung Kondusif
BERITAJABAR.ID - Ketika pandemi belum berakhir dan masih banyak WNI yang menunggu divaksin, maka pemerintah melakukan berbagai cara untuk menekan penyebaran corona. Dari awal tahun 2021, diberlakukan PSBB sampai 2 kali. Selain itu, ada pula program sosialisasi perubahan perilaku, agar masyarakat sadar dan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Jumlah
pasien corona yang terus menanjak, menjadi lebih dari 6.000 orang per hari,
tentu membuat masyarakat riskan. Mereka tentu tak mau tertular penyakit ini dan
harus diisolasi di RS selama 2 minggu. Namun sayangnya di tengah situasi pelik,
malah ada yang kendor dan malas-malasan memakai masker, serta cuek bepergian ke
mana-mana.
Untuk
mengatasi agar corona tidak semakin menyebar, maka pemerintah daerah DKI
Jakarta kembali melakukan razia masker di beberapa titik ramai. Jika ada yang
ketahuan tidak mengenakan masker, maka akan didenda sebesar 250.000 rupiah atau
harus melakukan kerja sosial.
Sementara,
pemerintah pusat menerapkan PSBB lagi mulai awal januari 2021, selama 2 minggu.
PSBB dilakukan karena jumlah pasien corona naik drastis, mungkin akibat euforia
libur akhir tahun, sehingga banyak masyarakat yang melakukan mobilitas ke luar
kota. Sehingga mereka terpapar corona saat dalam perjalanan.
PSBB
diberlakukan lagi untuk kedua kalinya hingga awal februari 2021. Dalam
pembatasan ini, maka aktivitas masyarakat di luar rumah sanagt dibatasi.
Minimarket, rumah makan, dan tempat keramaian lain hanya boleh beroperasi
hingga pukul 8 malam. Para karyawan harus bekerja dari rumah selama 75% jatah
hari kerja, dan anak-anak masih melanjutkan school from home.
Selain
itu, ada program baru dalam mengatasi corona, yakni sosialisasi perubahan
perilaku. Menurut juru bicara tim satgas covid, dokter Wiku Adisasmito, memang
tidak mudah untuk mengubah perilaku masyarakat. Namun jika ingin ada
pengendalian penyebaran corona, maka yang diubah adalah perilaku banyak orang.
Tujuannya agar mereka disiplin menaati protokol kesehatan.
Untuk
mengawasi perilaku masyarakat, maka pemerintah membuat sistem monitoring bersatu
lawan covid-19 (BLC). Jadi di tempat keramaian seperti Mall dan pasar, ada
monitoring yang lebih ketat dari Satpol PP dan tim satgas penanganan covid,
agar masyarakat tetap menjaga jarak. Serta harus memakai masker yang sesuai
dengan standar WHO.
Dokter
Wiku melanjutkan, dari 512 Kota/Kabupaten yang diawasi oleh BLC, baru 20,9%
masyarakatnya yang memakai masker. Sedangkan jumlah orang yang menjaga jarak
baru 16,9%. Hal ini tentu amat menyedihkan, karena banyak orang yang tidak mau
kena corona tapi malas menaati protokol kesehatan.
Pemerintah
terus mengingatkan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan dengan mengirim
SMS agar memakai masker ketika pergi keluar rumah. Selain itu, ada pula lagu
berjudul ‘ingat pesan ibu’ yang berisi anjuran untuk mengikut protokol, seperti
rajin cuci tangan dan menjaga jarak. diharapkan masyarakat akan lebih mudah
menaatinya ketika sering mendengarkan lagu ini.
Semua
upaya yang dilakukan oleh pemerintah dilakukan agar mencegah penyebaran corona.
Karena walau vaksin Sinovac sudah mendarat, namun pada tahap 1 penyuntikan,
baru diberikan kepada para tenaga kesehatan. Prioritas diberikan bagi nakes
karena mereka yang lebih mudah tertular corona di RS.
Ingatlah
pepatah ‘lebih baik mencegah daripada mengobati’. Sambil menunggu giliran
divaksin, maka kita masih wajib memakai masker kain 3 lapis, rajin cuci tangan,
emmbawa hand sanitizer, dan menjaga jarak. Perbaiki imunitas tubuh
dengan mengkonsumsi makanan bergizi dan rajin berolahraga.
Program yang dibuat oleh pemerintah tidak ada gunanya jika masyarakat malas untuk menaatinya. Hanya dengan kedisiplinan dan ketaatan dalam menerapkan protokol kesehatan, maka kita semua bisa bebas dari serangan corona. Tahan diri dan jangan bepergian ke luar kota jika tidak ada keperluan yang mendesak.
Oleh : Putu Prawira )* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini
TAGS: | nasional |
Berita Terkait
Write a Facebook Comment
Leave a Comments
#sekilas info
Trump dikecam : Pasien virus Corona agar disuntik disinfektan agar sembuh.
25 Apr 2020
#sekilas info
Nilai Pemerintah RI Lambat Cegah Corona, FKM UI: Corona Masuk Sejak Januari
19 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tgl 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 380
13 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tanggal 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 38
13 Apr 2020
#sekilas info
Naik 337. Update Covid-19 Tgl 9 April 2020, Total Kasus Positif 3.293, Meninggal 280, Sembuh 252
09 Apr 2020
- By AdminJabar
- 09:33:32 / 19 Apr 2024
Traveloka Paylater, Pesan Tiket Pesawat Bisa dicicil
BERITAJABAR.ID - Ketika tekanan pekerjaan semakin berat, dan mulai mempengaruhi kesehatan mental,...
Berita Populer
-
Petronas Temukan Cadangan Minyak di Wilayah Jawa T
Jumat, 16 Jul 2021 - Dilihat 890 Kali