- Indonesia Tetap Kondusif Pasca Penetapan Hasil Pemilu dan Putusan Sidang MK
- Stafsus BPIP Sebut AMN Manado Tempat Kaderisasi Pemimpin Masa Depan Bangsa
- Jaga Situasi Kondusif Wujudkan Pilkada Damai
- Tokoh Agama Berperan Penting Cegah Radikalisme di Masyarakat
- Aparat Keamanan Lakukan Langkah Preventif Pasca Penetapan Hasil Pemilu
- Jadilah Masyarakat Cerdas Literasi Digital, Tangkal Provokasi Soal Investasi Blok Wabu
- Lihat Potensi Besar Keberhasilan Program bagi Pemuda, Pj Bupati Nagan Raya Dukung Penuh AMANAH
- Waspadai Provokasi dan Propaganda Kelompok ULMWP Demi Kumpulkan Massa, Papua Sepenuhnya Bagian NKRI
- Waspadai Adanya Mobilisasi Massa dari Aksi Kelompok ULMWP
- Jaga Persatuan Pasca Pemilu, Mayday 2024 Harus Berlangsung Kondusif
BERITAJABAR.ID - KTT G20 yang diselenggarakan di Indonesia membawa banyak dampak positif. Salah satunya adalah bisa membangkitkan Usaha Mikro Kecil dan Menengan (UMKM) Nasional yang terdampak pandemi Covid-19.
Pandemi membuat banyak orang nyaris tumbang karena krisis global, salah satunya adalah pengusaha UMKM. Mereka harus memutar otak untuk tetap bisa survive karena daya beli masyarakat menurun drastis. Pemerintah berusaha agar UMKM tidak gulung tikar dengan memberi Bansos.
Salah satu bantuan lain pemerintah adalah dengan melibatkan UMKM pada gelaran KTT G20. Forum internasional ini akan diselenggarakan di Bali pada akhir tahun. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan bahwa ada 1.500 UMKM yang akan digandeng untuk mensukseskan KTT G20. Mereka akan menjual hasil kriya, kuliner, dan fashion untuk dijadikan suvenir pada delegasi KTT.
Menteri Sandiaga melanjutkan, pekiraan delegasi KTT G20 yang datang ke Bali adalah 7.000-8.000 orang. Dengan demikian maka 1.500 UMKM akan ‘terpakai’ alias semua dagangan mereka sudah pasti akan fix dijadikan buah tangan. Selain itu, aplikasi QRIS juga akan digunakan pada KTT G20 karena merupakan hasil karya anak bangsa.
Penunjukan 1.500 UMKM di Bali untuk memproduksi suvenir merupakan hasil dari perintah Presiden Jokowi. Beliau memang ingin memajukan pengusaha kecil dan menengah, sehingga pada forum G20 adalah saat yang tepat bagi UMKM untuk menunjukkan produk unggulannya.
Para pengusaha UMKM di Bali tentu kecipratan untung dari KTT G20 karena jika delegasi yang datang dalam jumlah besar, maka barang yang laku akan sangat banyak. Dengan demikian, mereka mendapatkan untung besar. Keuntungan ini yang diharapkan karena bisa membuat usahanya bangkit.
Tak bisa dipungkiri, uang menjadi bahan bakar dalam menyehatkan kembali sebuah usaha kecil dan menengah. Jika ada pesanan dalam jumlah besar dari KTT G20 maka pengusaha UMKM tidak jadi berniat untuk menutup bisnisnya. Mereka akan terus semangat karena ada orderan.
Penunjukan UMKM sebagai partner tentu memperlihatkan perhatian pemerintah, khususnya kepada wong cilik. Pengusaha UMKM yang merupakan warga sipil biasa malah diprioritaskan. Pertama, mereka adalah tulang punggung perekonomian neagra, karena 90% pedagang di Indonesia adalah berlevel kecil dan menengah.
Kedua, dengan menggandeng UMKM maka akan mengurangi pengangguran. Logikanya, ketika bisnis UMKM terus maju maka akan mustahil memecat pegawai sehingga pengangguran tidak akan bertambah. Malah pemilik usaha kecil dan menengah akan menambah pegawai lagi sehingga pengangguran berkurang.
Pemerintah bisa saja menunjuk perusahaan besar, bahkan dari luar negeri, untuk membuat suvenir pada gelaran KTT G20. Akan tetapi hal itu tidak terjadi, karena menghargai usaha UMKM dan ingin agar mereka terus maju, serta bangkit dari pukulan saat pandemi. Hal ini yang patut kita apresiasi.
Selain itu, ketika produk dan jasa dari UMKM diperlihatkan kepada delegasi KTT G20, maka mereka akan melihat betapa kayanya kebudayaan Indonesia, karena pasti yang dipamerkan adalah kriya etnis dan menunjukkan keunikan kultural negeri ini. Kekhususan ini yang akan menancap di memori mereka sehingga mengingat bahwa di Indonesia itu istimewa, bahkan suvenirnya pun masih berciri kultural.
Ketika 1.500 UMKM ditunjuk untuk ikut mensukseskan gelaran KTT G20 di Bali maka menunjukkan perhatian pemerintah kepada pengusaha kecil dan menengah. UMKM harus dimajukan karena merekalah tulang punggung perekonomian Indonesia. Pengusaha UMKM juga senang karena mendapatkan orderan dalam jumlah besar, dan mereka bangga bisa mendukung forum internasional sekelas KTT G20.
Oleh : Deka Prawira )* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute
TAGS: | nasional |
Berita Terkait
Write a Facebook Comment
Leave a Comments
#sekilas info
Trump dikecam : Pasien virus Corona agar disuntik disinfektan agar sembuh.
25 Apr 2020
#sekilas info
Nilai Pemerintah RI Lambat Cegah Corona, FKM UI: Corona Masuk Sejak Januari
19 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tgl 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 380
13 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tanggal 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 38
13 Apr 2020
#sekilas info
Naik 337. Update Covid-19 Tgl 9 April 2020, Total Kasus Positif 3.293, Meninggal 280, Sembuh 252
09 Apr 2020
- By AdminJabar
- 09:33:32 / 19 Apr 2024
Traveloka Paylater, Pesan Tiket Pesawat Bisa dicicil
BERITAJABAR.ID - Ketika tekanan pekerjaan semakin berat, dan mulai mempengaruhi kesehatan mental,...
Berita Populer
-
Petronas Temukan Cadangan Minyak di Wilayah Jawa T
Jumat, 16 Jul 2021 - Dilihat 890 Kali