- Indonesia Tetap Kondusif Pasca Penetapan Hasil Pemilu dan Putusan Sidang MK
- Stafsus BPIP Sebut AMN Manado Tempat Kaderisasi Pemimpin Masa Depan Bangsa
- Jaga Situasi Kondusif Wujudkan Pilkada Damai
- Tokoh Agama Berperan Penting Cegah Radikalisme di Masyarakat
- Aparat Keamanan Lakukan Langkah Preventif Pasca Penetapan Hasil Pemilu
- Jadilah Masyarakat Cerdas Literasi Digital, Tangkal Provokasi Soal Investasi Blok Wabu
- Lihat Potensi Besar Keberhasilan Program bagi Pemuda, Pj Bupati Nagan Raya Dukung Penuh AMANAH
- Waspadai Provokasi dan Propaganda Kelompok ULMWP Demi Kumpulkan Massa, Papua Sepenuhnya Bagian NKRI
- Waspadai Adanya Mobilisasi Massa dari Aksi Kelompok ULMWP
- Jaga Persatuan Pasca Pemilu, Mayday 2024 Harus Berlangsung Kondusif
BERITAJABAR.ID - Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua merupakan gerombolan bersenjata yang selalu meneror rakyat dan menghambat berbagai program pembangunan. Aksi sadis dan brutal KST Papua tersebut juga terbukti mengganggu pendekatan kesejahteraan yang saat ini digencarkan Pemerintah untuk membangun Papua.
Apa yang Anda ingat tentang Papua? Selama ini Bumi Cenderawasih menjadi spot favorit untuk berlibur, seperti di raja ampat dan pegunungan jayawijaya. Akan tetapi masih saja ada yang beranggapan bahwa Papua identik dengan keterbelakangan. Padahal pemerintah sudah memaksimalkan pembangunan demi kesejahteraan rakyat di sana.
Pendekatan kesejahteraan memang sedang digalakkan karena untuk mengganti metode lama yang spartan. Diharap dengan pendekatan ini maka masyarakat akan lebih makmur. Mereka tidak akan mau jika didekati oleh kelompok separatis dan teroris alias KST, karena pemerintah Indonesia sudah memberi banyak fasilitas terbaik.
Akan tetapi pendekatan kesejahteraan malah ditentang habis-habisan oleh KST. Kelompok separatis ini selalu mengganggu proyek pembangunan. Padahal hasil dari proyek ini adalah demi kenyamanan hidup dan kesejahteraan rakyat Papua, yang notebene adalah saudara mereka juga.
Salah satu bukti bahwa KST mengganggu kelancaran pendekatan kesejahteraan adalah adanya gangguan saat pembangunan jalan trans papua. Ada beberapa serangan KST yang merepotkan karyawan yang sedang membangun proyek, sehingga cukup merepotkan. Akhirnya ada perlindungan ekstra dari aparat keamanan sehingga mereka tidak takut akan KST yang membawa senjata api ilegal.
Padahal jalan trans Papua dimaksudkan dibangun untuk kelancaran mobilitas rakyat di Bumi Cendrawasih sehingga perjalanan jadi lebih cepat. Jika ada jalan trans papua maka pengantaran barang-barang bisa via mobil box bukan dengan pesawat seperti biasa. Dengan begitu maka harga sembako dan barang lain bisa turun karena ongkos transportasinya rendah.
Gangguan dari KST alasannya adalah jalan trans Papua bisa membuat markas KST terkuak, karena ada pembukaan jalan baru dan bisa jadi di dalam rimbunnya daun ternyata ada markas KST, sehingga mereka bisa tertangkap. Padahal mereka seharusnya berterima kasih karena jalan trans papua membuat kehidupan rakyat jadi mudah dan ini adalah bukti bahwa pemerintah membangun Bumi Cendrawasih, bukan menjajah seperti yang mereka sangka.
Bukti lain dari pendekatan kesejahteraan adalah dibangunnya sekolah dengan fasilitas yang memadai, juga guru berkualitas tinggi. Akan tetapi KST malah bertindak semena-mena dengan membakar sekolah dan parahnya lagi membunuh guru-guru. Para guru jelas tak bisa melawan karena diserang secara mendadak sehingga tidak bisa mengambil senjata sebagai pelindung.
Padahal kehidupan masyarakat bisa membaik berkat pendidikan dan jika sekolahnya dibakar maka sama saja KST mengajak rakyat untuk berkubang dalam kebodohan. Mereka tak berpikir panjang bahwa jika KST tak mau maju dengan pendidikan maka akan mudah dibohongi orang.
Oleh karena itu KST harus dibubarkan sekarang juga dan para anggotanya ditangkap agar tidak membuat keonaran di Papua. Jangan sampai mereka menghalangi pembangunan di Bumi Cendrawasih, karena sama saja dengan melawan kemajuan. Rakyat butuh modernitas, bukan janji palsu akan hadirnya negara baru.
Dari kelakuannya saja KST sudah diragukan kedewasaan dan tingkat kepemimpinannya, karena sudah sering salah memberi statement antara anggotanya di papua dengan yang di luar negeri. Mereka juga hanya tahu kekerasan dsn amat bahaya jika jadi pemimpin, karena berpotensi jadi diktator.
Keberadaan KST sangat mengganggu, baik aparat keamanan maupun masyarakat sipil. KST harus dibubarkan dan anggotanya ditangkap agar tidak mengacau di Papua. Pengamanan di proyek pembangunan perlu diperketat agar tidak ada serangan dari KST.
Oleh : Janet Theresia )* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Bandung
TAGS: | nasional |
Berita Terkait
Write a Facebook Comment
Leave a Comments
#sekilas info
Trump dikecam : Pasien virus Corona agar disuntik disinfektan agar sembuh.
25 Apr 2020
#sekilas info
Nilai Pemerintah RI Lambat Cegah Corona, FKM UI: Corona Masuk Sejak Januari
19 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tgl 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 380
13 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tanggal 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 38
13 Apr 2020
#sekilas info
Naik 337. Update Covid-19 Tgl 9 April 2020, Total Kasus Positif 3.293, Meninggal 280, Sembuh 252
09 Apr 2020
- By AdminJabar
- 09:33:32 / 19 Apr 2024
Traveloka Paylater, Pesan Tiket Pesawat Bisa dicicil
BERITAJABAR.ID - Ketika tekanan pekerjaan semakin berat, dan mulai mempengaruhi kesehatan mental,...
Berita Populer
-
Petronas Temukan Cadangan Minyak di Wilayah Jawa T
Jumat, 16 Jul 2021 - Dilihat 890 Kali