- Pentingnya Sinergitas Antar Pihak Lahirkan Pilkada 2024 Damai dan Lancar
- Jadi Bagian AMANAH, Pemuda Aceh Mampu Tingkatkan Kreativitas dan Inovasi
- Apresiasi Percepatan Pembangunan Pusat Pemerintahan Papua Tengah
- Redam Penyebaran Paham Radikal Dengan Pendekatan Islam Moderat dan Penuh Toleransi
- Pentass Sambut Baik Dukungan 8 Parpol untuk Supian Suri Nyalon Wali Kota Depok
- Kehadiran Papua dalam Bingkai NKRI Semakin Perkuat Identitas Nasional
- Implementasikan Pilar Negara, AMN Manado Siap Didik Generasi Muda
- Investor Dukung Putusan MK dan Penetapan Hasil Pemilu 2024, Wujudkan Kesinambungan Kebijakan
- Pakar Ungkap Ketahanan Ekonomi Indonesia Solid Tak Terdampak Konflik di Timur Tengah
- Cendekiawan Sepakat dan Dukung Putusan MK pada Sidang Sengketa Pemilu 2024 Sah
- Home
- Seni & Budaya
- Vaksinasi dan Prokes Percepat Kebangkitan UMKM
BERITAJABAR.ID - UMKM adalah salah satu sektor yang paling terdampak saat pandemi. Untuk membangkitkan kembali sektor UMKM, maka ada 2 cara, yakni vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan yang ketat, sehingga semua akan sehat dan aman dari Corona.
Pandemi Covid-19 yang kita lalui selama hampir 2 tahun membuat banyak orang oleng karena kemampuan finansialnya turun drastis. Terutama bagi pebisnis UMKM, karena usaha jadi sangat sepi. Penyebabnya karena daya beli masyarakat yang menurun, dan mereka sengaja menahan uang untuk membeli hanya kebutuhan pokok saat pandemi.
UMKM akhirnya mulai keteteran dan mereka tidak bisa hanya mengandalkan BLT dari pemerintah, karena uang itu bisa habis untuk kebutuhan sehari-hari. Sedangkan untuk jangka panjang tentu ada strategi khusus agar mereka bisa survive di tengah pandemi. Sehingga usahanya akan selamat dari ancaman gulung tikar.
Untuk mempercepat kebangkitan UMKM maka ada 2 strategi yang mumpuni, yakni vaksinasi covid dan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Jika pandemi bisa dikendalikan dan aktivitas penduduk berangsur normal, maka ekspektasi pelaku UMKM dapat meningkat secara cepat. Hal ini diungkapkan oleh Anton Hendranata,Direktur Riset BRI Research Institute.
Anton menambahkan, harapan dan ekspektasi pelaku UMKM sangat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah dalam mengatasi pandemi dan menekan penyebaran virus corona. Dalam artian, kesehatan finansial UMKM memiliki relasi kuat dengan aturan-aturan pemerintah untuk mengendalikan virus covid-19, seperti vaksinasi dan protokol kesehatan.
Selama ini vaksinasi memang digencarkan pemerintah dan targetnya ditingkatkan menjadi 2 juta suntikan per harinya, sehingga diharap pada 2022 seluruh WNI sudah diinjeksi. Ketika sudah divaksin maka akan terbentuk kekebalan kelompok dan bisa bebas dari status pandemi. Sehingga kehidupan berjalan dengan normal, begitu pula daya beli masyarakat.
Saat masyarakat sehat maka bisa bekerja lagi dengan semangat dan pendapatannya berangsur naik, sehingga diharap daya beli juga ikut naik. Saat daya beli naik maka UMKM yang diuntungkan karena penjualan juga naik. Dengan catatan, mereka menyesuaikan diri dengan keadaan alias lebih bermain di pasar online, karena saat ini sudah serba digital.
Pelaku UMKM juga wajib divaksin karena meningkatkan rasa aman oleh pembeli yang datang ke toko secara langsung. Dengan vaksinasi maka akan memperkecil penularan corona dan menyehatkan tubuh para pebisnis UMKM. Mereka akan memiliki kekebalan tubuh yang baik, sehingga aman dari serangan virus covid-19, dengan catatan harus menjaga gaya hidup sehat.
Selain vaksinasi maka cara lain untuk mempercepat kebangkitan UMKM adalah dengan memperketat protokol kesehatan. Sayang sekali saat ini ada yang mulai kendor dan malas-malasan memakai masker, padahal corona varian delta bisa menular hanya dengan berpapasan dengan OTG. Sehingga masih harus wajib pakai masker, dan pelaku UMKM sebaiknya memberi bonus berupa masker agar makin banyak yang sadar prokes.
Selain itu,patuhi juga poin dalam protokol kesehatan lainnya seperti menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Terutama dalam menghindari kerumunan. Pelaku UMKM wajib untuk menjaga tokonya agar tidak ada penumpukan pengunjung dengan penjagaan yang ketat, begitu pula dengan pemilik warung, harus tegas membatasi dine in.
Untuk mengakali berkurangnya pengunjung maka bisa dengan cara promosi online atau bekerja sama dengan perusahaan ojek, sehingga lebih menggencarkan di lini delivery order. Yakinlah bahwa rezeki sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa, sehingga tanpa ada dine in sekalipun, pesanan akan terus mengalir.
Untuk mempercepat kebangkitan UMKM dan mencegah mereka dari ancaman kebangkrutan, maka pemerintah makin menggencarkan prokes 10M dan vaksinasi. Sehingga semuanya sehat dan semangat bekerja, dan daya beli masyarakat kembali naik. Mereka akan kembali memborong produk UMKM dan menjalankan lagi roda perekonomian negara dengan kencang.
Oleh : Tria Kusuma )* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute
TAGS: | nasional |
Berita Terkait
Write a Facebook Comment
Leave a Comments
#sekilas info
Trump dikecam : Pasien virus Corona agar disuntik disinfektan agar sembuh.
25 Apr 2020
#sekilas info
Nilai Pemerintah RI Lambat Cegah Corona, FKM UI: Corona Masuk Sejak Januari
19 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tgl 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 380
13 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tanggal 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 38
13 Apr 2020
#sekilas info
Naik 337. Update Covid-19 Tgl 9 April 2020, Total Kasus Positif 3.293, Meninggal 280, Sembuh 252
09 Apr 2020
- By AdminJabar
- 09:33:32 / 19 Apr 2024
Traveloka Paylater, Pesan Tiket Pesawat Bisa dicicil
BERITAJABAR.ID - Ketika tekanan pekerjaan semakin berat, dan mulai mempengaruhi kesehatan mental,...
Berita Populer
-
Petronas Temukan Cadangan Minyak di Wilayah Jawa T
Jumat, 16 Jul 2021 - Dilihat 869 Kali