- Masyarakat Bersatu Mewaspadai Provokasi Jelang Putusan Sidang MK
- Upaya Berantas Paham Radikalisme dan Terorisme, Aparat Keamanan Berhasil Tangkap 7 Teroris di Sulteng
- Mendukung Penindakan Hukum Terhadap OPM
- Angkat Citra Aceh, BIN Berdayakan Pemuda dengan Program AMANAH
- Traveloka Paylater, Pesan Tiket Pesawat Bisa dicicil
- Tolak Demonstrasi Anarkis Jelang Putusan Sidang Sengketa Pilpres
- Sinergitas Elemen Masyarakat Jaga Kondusivitas Pasca Pemilu
- Langgar HAM dan Lukai OAP, Tindakan OPM Identik Dengan ISIS
- Pemerintah Optimis Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2024 Semakin Pesat
- Kembangkan Kualitas Pendidikan, AMN Manado Hadirkan Fasilitas Lengkap
BERITAJABAR. ID - Pandemi nyaris membuat perekonomian negara jadi oleng. Untuk menyelamatkan finansial Indonesia, maka pemerintah mencanangkan kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di masa pandemi Covid-19 agar tidak terjerumus ke dalam jurang krisis.
Saat ini dunia sedang dilanda krisis global akibat pandemi Covid, dan di Indonesia perekonomian juga sempat agak lesu. Akan tetapi, saat daya beli masyarakat menurun, kita masih harus tetap optimis. Tidak ada hujan yang terus-menerus dan badai pasti segera berlalu. Pemerintah siaga menyelamatkan perekonomian Indonesia dengan beberapa langkah pasti.
Pemulihan ekonomi nasional wajib dilakukan agar kita tidak terperosok ke dalam status resesi. Pemerintah tentu tak ingin menyandang status bangkrut dan mata uang rupiah mengalami inflasi, serta mengakibatkan huru-hara. Oleh karena itu, bansos digelontorkan kepada masyarakat yang kurang mampu, agar mereka bisa bertahan hidup di masa pandemi.
Awalnya bansos yang diberikan adalah paket sembako, tetapi akhir-akhir ini diganti uang tunai. Penggantian ini untuk alasan kepraktisan dan sekaligus menghindarkan dari praktik pungli oleh oknum nakal. Masyarakat senang memperoleh bansos dan bisa langsung dibelanjakan. Mereka memang disuruh shopping karena bisa menggerakkan roda perekonomian nasional.
Bansos yang diberikan tak hanya kepada warga biasa, tetapi juga pengusaha UMKM, yang diberi uang sejumlah 1,2 juta rupiah. Meski nominalnya berkurang daripada tahun lalu, tetapi wajib disyukuri, karena pemerintah tetap memperhatikan rakyatnya walau pandemi sudah lebih dari setahun.
Bansos juga diberikan untuk pekerja kantoran. Mereka yang ada di kelas menengah juga berhak mendapatkannya, karena pendapatan agak menurun. Pandemi membuat hampir semua orang jadi berkantong tipis, oleh karena itu masih banyak yang perlu dibantu oleh pemerintah. Jadi diharap jangan ada yang memprotesnya, karena kenyataannya banyak karyawan yang rela gajinya dipotong jadi separuh, agar perusahaan tidak merugi.
Selain bansos, pemerintah memulihkan perekonomian nasional dengan subsidi bunga. Lagi-lagi UMKM yang diuntungkan karena program ini khusus untuk mereka, agar tetap bisa membayar cicilan ke Bank atau perusahaan finance. Dengan cara ini maka akan terhindar dari resiko gagal bayar, karena nominal yang dibayarkan jadi berkurang berkat subsidi. Kredit macet adalah mimpi buruk karena bisa memperburuk perekonomian negara.
UMKM juga mendapat insentif pajak, karena orang bijak taat pajak. Mereka harus membayar pajak-pajak wajib, dan intensifnya cukup lumayan. Dinas Perpajakan juga memahaminya, karena hampir semua orang jadi kesulitan untuk mengeluarkan uang saat pandemi. Sehingga bantuan dari pemerintah yang berupa subsidi pajak amat disyukuri.
Kartu prakerja juga jadi program andalan agar masyarakat bisa mendapatkan keterampilan baru, yang bisa dijadikan modal besar untuk memulai sebuah usaha. Pemerintah memang memberi kail, bukan hanya ikan, sehingga mereka bisa menjadi pebisnis dan tak hanya menadahkan tangan. Dengan menjadi pebisnis maka juga membantu pemerintah karena bisa punya pegawai dan mengurangi angka pengangguran.
Semua bantuan dari pemerintah patut diapresiasi karena hampir seluruh lapisan masyarakat mendapatkan bantuan. Berarti pemerintah berbuat adil, karena pandemi memang berpengaruh tak hanya untuk pengusaha kelas teri tetapi juga kelas menengah, bahkan kelas atas. Para pegawai juga mendapatkan subsidi agar bisa survive di masa pandemi.
Pemulihan ekonomi nasional terjadi berkat program-program pemerintah, mulai dari bansos tunai, bansos UMKM, intensif pajak, sampai subsidi kredit. Semua dilakukan agar perekonomian tetap berjalan walau di masa pandemi. Hasilnya, pada kuartal ketiga tahun 2021, pertumbuhan menjadi 5% dan kita selamat dari status resesi yang mengerikan.
Oleh : Zakaria )** Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa cikini
TAGS: | kesehatan |
Berita Terkait
Write a Facebook Comment
Leave a Comments
#sekilas info
Trump dikecam : Pasien virus Corona agar disuntik disinfektan agar sembuh.
25 Apr 2020
#sekilas info
Nilai Pemerintah RI Lambat Cegah Corona, FKM UI: Corona Masuk Sejak Januari
19 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tgl 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 380
13 Apr 2020
#sekilas info
Update Covid-19 Per Tanggal 13 April 2020, Total Kasus Positif 4,557, Meninggal Dunia 399, Sembuh 38
13 Apr 2020
#sekilas info
Naik 337. Update Covid-19 Tgl 9 April 2020, Total Kasus Positif 3.293, Meninggal 280, Sembuh 252
09 Apr 2020
- By AdminJabar
- 09:33:32 / 19 Apr 2024
Traveloka Paylater, Pesan Tiket Pesawat Bisa dicicil
BERITAJABAR.ID - Ketika tekanan pekerjaan semakin berat, dan mulai mempengaruhi kesehatan mental,...
Berita Populer
-
Petronas Temukan Cadangan Minyak di Wilayah Jawa T
Jumat, 16 Jul 2021 - Dilihat 861 Kali